15
III KERANGKA PEMIKIRAN
Peneliti menggunakan pengetahuan, teori, dalil dan preposisi untuk dapat membangun suatu kerangka pemikiran yang utuh dalam menjawab tujuan
penelitian. Kerangka pemikiran terdiri dari kerangka teoritis dan kerangka operasional.
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang model perilaku pengambilan keputusan konsumen, dalam hal ini pengunjung dan faktor-
faktor yang mempengaruhi keputusan pengunjung. Menurut Engel et al. 1994, faktor-faktor yang menjadi determinan dalam proses keputusan pembelian adalah
proses psikologis, perbedaan individu dan pengaruh lingkungan. Alat analisis yang dipakai dalam kerangka teoritis adalah analisis regresi logistik.
3.1.1 Pemasaran dan Riset Pemasaran
Menurut Kotler 2007 pemasaran adalah suatu proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai secara bebas dengan pihak lain. Riset pemasaran adalah rancangan yang sistematis dan
obyektif terhadap pengembangan penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan dalam manajemen pemasaran. Sistematis harus menunjukkan bahwa
proyek riset harus benar-benar direncanakan dan diorganisasi dengan rapih. Riset pemasaran menurut Rangkuti 2003 adalah kegiatan penelitian yang
dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan dan interpretasi hasil penelitian. Hasil riset
pemasaran ini digunakan oleh pihak manajemen dalam rangka mengidentifikasi masalah dan pengambilan keputusan serta perumusan strategi untuk merebut
peluang pasar. Mengacu pada definisi yang dipaparkan, dapat dikatakan bahwa penelitian
ini merupakan suatu riset pemasaran bagi PKT-KRB dengan ruang lingkup tertentu, yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah hingga
interpretasi hasil penelitian. Penelitian juga dilakukan sedemikian rupa agar
16 memiliki objektivitas, dimana informasi yang disajikan berdasarkan deskripsi
sebagai terperinci dari data dan fakta. Hasil penelitian memberikan beberapa rekomendasi sebagai implikasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi
manajemen PKT- KRB dalam merumuskan manajerial.
3.1.2 Konsumen dan Perilaku Konsumen
Menurut Undang-undang No.8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, yang disebut konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau
jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan untuk diperdagangkan.
Menurut Engel, Blackwall dan Miniard 1994, perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,
mengkonsumsi dan menghabiskan produk termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan tersebut. Perilaku konsumen mempelajari
bagaimana individu kelompok dan organisasi memilih, membeli, memakai serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan
kebutuhan dan hasrat. Dapat dijelaskan bahwa penelitian mengenai perilaku konsumen
merupakan sebuah proses yang tidak pernah berhenti dan meliputi aspek yang sangat luas, dari proses pencarian informasi, pengambilan keputusan, pembelian,
penggunaan, pembuangan produk, jasa, idea atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Studi tentang perilaku konsumen merupakan proses
yang harus dilakukan secara kontinu seiring perubahan yang terjadi pada konsumen dari waktu ke waktu.
3.1.3 Persepsi Konsumen