39
Tabel 2. Jumlah hasil tangkapan dalam ton, jumlah upaya penangkapan dalam trip dan hasil per unit upaya untuk perikanan kurisi di Teluk Banten
Tahun C
t
ton f
t
trip U
t
tontrip 2005
116.0940 2124
0.0547 2006
108.5990 636
0.1708 2007
161.1070 999
0.1613 2008
114.7170 1832
0.0626 2009
83.4090 2347
0.0355 Diolah dari Ditjen Tangkap DKP 2000-2010
Berikut ini adalah proporsi nilai dan
berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Tabel 3 :
Tabel 3.Proporsi nilai dan
berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan
Alat tangkap Dogol
116.5437 1002.4481 Gillnet
9.2791 79.8137
Payang 2.0326
17.4834 Bagan tancap
0.5284 4.5446
Bagan apung 0.5376
4.6237 Pancing
4.4593 38.3563
Sero 17.0915
147.0123 Jaring rampus
7.7794 66.9147
Lain-lain 0.0528
0.4545
4.1.6. Model Gulland 1961
Hubungan linier dari model Gulland untuk perikanan kurisi di Teluk Banten dapat terlihat sebagai berikut :
Persamaan di atas didapatkan dari regresi antara U
t
dengan upaya penangkapan rata-rata. Dugaan upaya penangkapan optimum dapat diperoleh
sebagai berikut :
40
Artinya : dalam setahun jumlah unit upaya penangkapan tidak boleh melebihi 1240 trip. Dugaan hasil maksimum lestari MSY dapat diperoleh melalui :
Artinya : untuk dapat memanfaatkan sumberdaya tersebut secara lestari, maka potensi ikan yang dapat ditangkap maksimal adalah 156.8344 tontahun
Berikut ini adalah tabel jumlah hasil tangkapan, jumlah upaya penangkapan, U
t
dan upaya rata-rata perikanan kurisi Tabel. 4 serta proporsi nilai dan
berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Tabel 5 : Tabel 4. Jumlah hasil tangkapan ton, jumlah upaya penangkapan trip, TPSU dan
upaya rata-rata perikanan kurisi di Teluk Banten Tahun
C
t
ton f
t
trip U
t
tontrip f
rata-rata
2005 116.0940
2124 0.0547
2006 108.5990
636 0.1708
1380 2007
161.1070 999
0.1613 818
2008 114.7170
1832 0.0626
1416 2009
83.4090 2347
0.0355 2090
Diolah dari Ditjen Tangkap DKP 2010
Tabel 5. Proporsi nilai dan
berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan
Alat tangkap Dogol
115.4615 912.8626 Gillnet
9.1929 72.6810
Payang 2.0137
15.9209 Bagan tancap
0.5234 4.1385
Bagan apung 0.5326
4.2105 Pancing
4.4179 34.9285
Sero 16.9328 133.8743
Jaring rampus 7.7072
60.9347 Lain-lain
0.0524 0.4139
41
4.1.7. Pella dan Tomlimson
Hubungan linier dari model Pella dan Tomlimson untuk perikanan kurisi di Teluk Banten dengan menggunakan nilai m = 2.1 adalah sebagai berikut :
Persamaan di atas didapatkan dari regresi antara U
t
kolom 4 dengan Upaya penangkapan kolom 5 yang terdapat pada Tabel 6.
Tabel 6. Jumlah hasil tangkapan ton, jumlah upaya penangkapan trip, U
t
dan upaya dengan m = 2.1 perikanan kurisi di Teluk Banten
Tahun C
t
ton f
t
U
t
tontrip f
t 1.1
2005 116.0940
2124 0.0547
4569.5135 2006
108.5990 636
0.1708 1212.8381
2007 161.1070
999 0.1613
1993.0676 2008
114.7170 1832
0.0626 3883.4527
2009 83.4090
2347 0.0355
5099.9322 Diolah dari Ditjen Tangkap DKP 2010
Dugaan upaya penangkapan optimum dapat diperoleh sebagai berikut :
Artinya : dalam setahun jumlah unit upaya penangkapan tidak boleh melebihi 1372 trip. Dugaan hasil maksimum lestari MSY dapat diperoleh melalui :
Artinya : untuk dapat memanfaatkan sumberdaya tersebut secara lestari, maka potensi ikan yang dapat ditangkap maksimal adalah 160.1658 tontahun
Berikut ini adalah proporsi nilai dan
berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Tabel 7 :
42 Tabel 7. Proporsi nilai
dan berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat
tangkap lain yang digunakan Alat tangkap
Dogol 117.9142 1009.9818
Gillnet 9.3882
80.4135 Payang
2.0565 17.6148
Bagan tancap 0.5346
4.5788 Bagan apung
0.5439 4.6585
Pancing 4.5117
38.6446 Sero
17.2925 148.1171
Jaring rampus 7.8709
67.4176 Lain-lain
0.0535 0.4579
4.1.8. Model Fox 1970