Model Gulland 1961 Pella dan Tomlimson

39 Tabel 2. Jumlah hasil tangkapan dalam ton, jumlah upaya penangkapan dalam trip dan hasil per unit upaya untuk perikanan kurisi di Teluk Banten Tahun C t ton f t trip U t tontrip 2005 116.0940 2124 0.0547 2006 108.5990 636 0.1708 2007 161.1070 999 0.1613 2008 114.7170 1832 0.0626 2009 83.4090 2347 0.0355 Diolah dari Ditjen Tangkap DKP 2000-2010 Berikut ini adalah proporsi nilai dan berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Tabel 3 : Tabel 3.Proporsi nilai dan berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Alat tangkap Dogol 116.5437 1002.4481 Gillnet 9.2791 79.8137 Payang 2.0326 17.4834 Bagan tancap 0.5284 4.5446 Bagan apung 0.5376 4.6237 Pancing 4.4593 38.3563 Sero 17.0915 147.0123 Jaring rampus 7.7794 66.9147 Lain-lain 0.0528 0.4545

4.1.6. Model Gulland 1961

Hubungan linier dari model Gulland untuk perikanan kurisi di Teluk Banten dapat terlihat sebagai berikut : Persamaan di atas didapatkan dari regresi antara U t dengan upaya penangkapan rata-rata. Dugaan upaya penangkapan optimum dapat diperoleh sebagai berikut : 40 Artinya : dalam setahun jumlah unit upaya penangkapan tidak boleh melebihi 1240 trip. Dugaan hasil maksimum lestari MSY dapat diperoleh melalui : Artinya : untuk dapat memanfaatkan sumberdaya tersebut secara lestari, maka potensi ikan yang dapat ditangkap maksimal adalah 156.8344 tontahun Berikut ini adalah tabel jumlah hasil tangkapan, jumlah upaya penangkapan, U t dan upaya rata-rata perikanan kurisi Tabel. 4 serta proporsi nilai dan berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Tabel 5 : Tabel 4. Jumlah hasil tangkapan ton, jumlah upaya penangkapan trip, TPSU dan upaya rata-rata perikanan kurisi di Teluk Banten Tahun C t ton f t trip U t tontrip f rata-rata 2005 116.0940 2124 0.0547 2006 108.5990 636 0.1708 1380 2007 161.1070 999 0.1613 818 2008 114.7170 1832 0.0626 1416 2009 83.4090 2347 0.0355 2090 Diolah dari Ditjen Tangkap DKP 2010 Tabel 5. Proporsi nilai dan berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Alat tangkap Dogol 115.4615 912.8626 Gillnet 9.1929 72.6810 Payang 2.0137 15.9209 Bagan tancap 0.5234 4.1385 Bagan apung 0.5326 4.2105 Pancing 4.4179 34.9285 Sero 16.9328 133.8743 Jaring rampus 7.7072 60.9347 Lain-lain 0.0524 0.4139 41

4.1.7. Pella dan Tomlimson

Hubungan linier dari model Pella dan Tomlimson untuk perikanan kurisi di Teluk Banten dengan menggunakan nilai m = 2.1 adalah sebagai berikut : Persamaan di atas didapatkan dari regresi antara U t kolom 4 dengan Upaya penangkapan kolom 5 yang terdapat pada Tabel 6. Tabel 6. Jumlah hasil tangkapan ton, jumlah upaya penangkapan trip, U t dan upaya dengan m = 2.1 perikanan kurisi di Teluk Banten Tahun C t ton f t U t tontrip f t 1.1 2005 116.0940 2124 0.0547 4569.5135 2006 108.5990 636 0.1708 1212.8381 2007 161.1070 999 0.1613 1993.0676 2008 114.7170 1832 0.0626 3883.4527 2009 83.4090 2347 0.0355 5099.9322 Diolah dari Ditjen Tangkap DKP 2010 Dugaan upaya penangkapan optimum dapat diperoleh sebagai berikut : Artinya : dalam setahun jumlah unit upaya penangkapan tidak boleh melebihi 1372 trip. Dugaan hasil maksimum lestari MSY dapat diperoleh melalui : Artinya : untuk dapat memanfaatkan sumberdaya tersebut secara lestari, maka potensi ikan yang dapat ditangkap maksimal adalah 160.1658 tontahun Berikut ini adalah proporsi nilai dan berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Tabel 7 : 42 Tabel 7. Proporsi nilai dan berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Alat tangkap Dogol 117.9142 1009.9818 Gillnet 9.3882 80.4135 Payang 2.0565 17.6148 Bagan tancap 0.5346 4.5788 Bagan apung 0.5439 4.6585 Pancing 4.5117 38.6446 Sero 17.2925 148.1171 Jaring rampus 7.8709 67.4176 Lain-lain 0.0535 0.4579

4.1.8. Model Fox 1970