Pola musim penangkapan ikan kurisi

59 tertangkap sebelum mereka dapat tumbuh mencapai ukuran yang cukup besar untuk dapat mendukung biomassa Sparre Venema 1999. Sedangkan penangkapan yang berlebihan yang mempengaruhi rekruitmen adalah pengurangan melalui penangkapan terhadap suatu stok sedemikian rupa sehingga jumlah stok induk tidak cukup banyak untuk memproduksi telur yang kemudian menghasilkan rekrut terhadap stok yang sama Widodo Suadi 2006. Kondisi tangkap lebih yang terjadi pada perikanan kurisi termasuk ke dalam penangkapan yang berlebihan yang mempengaruhi pertumbuhan sedangkan untuk penangkapan yang berlebihan yang mempengaruhi rekruitmen diperlukan suatu analisis yang lebih lanjut.

4.2.5. Pola musim penangkapan ikan kurisi

Analisis pola musim penangkapan bertujuan untuk melihat musim atau waktu penangkapan yang tepat bagi ikan kurisi sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam operasi penangkapan ikan. Pola musim penangkapan dapat ditentukan berdasarkan data hasil tangkapan dan upaya penangkapan per bulan dalam kurun waktu 5 tahun. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak . Kriteria penentuan musim penangkapan ikan kurisi adalah jika nilai Indeks Musim Penangkapan IMP lebih dari 100, sedangkan jika kurang dari 100 maka bukan musim penangkapan. Nilai IMP juga dapat digunakan untuk menentukan musim paceklik jika nilai IMP kurang dari 50. Berdasarkan Gambar 12, terlihat bahwa musim penangkapan ikan kurisi terjadi pada bulan Januari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, November dan Desember sedangkan pada bulan Februari, Maret, September dan Oktober merupakan bukan musim penangkapan. Sementara musim paceklik terjadi pada bulan September dan Oktober. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola musim penangkapan ikan adalah cuaca dan iklim pada suatu daerah. Cuaca yang buruk biasanya akan mempengaruhi tingkah laku dari ikan kurisi yang akan migrasi ketempat yang lebih dalam Nuraini 2004. Menurut Djufri 2002 in Gunawan 2004, Di Indonesia dikenal adanya empat musim yang mempengaruhi kegiatan penangkapan, yaitu musim barat, musim timur, musim peralihan awal tahun dan musim peralihan akhir tahun kedua. Musim timur terjadi pada bulan Mei – September dan musim barat pada bulan November – 60 Maret sedangkan pada bulan April dan Oktober mengalami musim peralihan. Selama bulan Maret, angin yang bertiup adalah angin barat tetapi kecepatannya telah berkurang. Memasuki bulan April, arah angin sudah tidak menentu dan pada periode inilah dikenal musim peralihan atau pancaroba awal tahun. Siklus ini berlangsung kembali ketika memasuki bulan Oktober, periode ini dikenal sebagai musim pancaroba akhir tahun. Apabila dikaitkan dengan musim perairan di Indonesia, maka musim penangkapan ikan kurisi di Teluk Banten terjadi ke dalam empat musim angin, yaitu musim Barat, musim Timur, musim peralihan Barat-Timur dan musim peralihan Timur-Barat. Pada musim Barat musim penangkapan ikan kurisi terjadi pada bulan Desember, musim Timur terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus. Musim peralihan Barat-ke Timur terjadi pada bulan Maret dan Mei dan musim peralihan Timur-ke Barat terjadi pada bulan September, Oktober dan November.

4.2.6. Implementasi untuk pengelolaan perikanan kurisi