Model Fox 1970 Walter dan Hilborn 1976

42 Tabel 7. Proporsi nilai dan berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Alat tangkap Dogol 117.9142 1009.9818 Gillnet 9.3882 80.4135 Payang 2.0565 17.6148 Bagan tancap 0.5346 4.5788 Bagan apung 0.5439 4.6585 Pancing 4.5117 38.6446 Sero 17.2925 148.1171 Jaring rampus 7.8709 67.4176 Lain-lain 0.0535 0.4579

4.1.8. Model Fox 1970

Model hasil tangkapan eksponensial Fox secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut : Dengan menggunakan regresi antara ln kolom 5 dan upaya penangkapan kolom 3 pada Tabel 8 maka didapatkan hubungan sebagai berikut : Tabel 8. Jumlah hasil tangkapan dalam ton, jumlah upaya penangkapan dalam trip, hasil per unit upaya dan ln hasil tangkapan per upaya untuk perikanan kurisi di Teluk Banten Tahun C t ton f t trip U t tontrip Ln U t 2005 116.0940 2124 0.0547 -2.9067 2006 108.5990 636 0.1708 -1.7675 2007 161.1070 999 0.1613 -1.8247 2008 114.7170 1832 0.0626 -2.7707 2009 83.4090 2347 0.0355 -3.3371 Diolah dari Ditjen Tangkap DKP 2010 43 Dugaan upaya penangkapan optimum dapat diperoleh sebagai berikut : Artinya : dalam setahun jumlah unit upaya penangkapan tidak boleh melebihi 1081 trip. Dugaan hasil maksimum lestari MSY dapat diperoleh melalui : Artinya : untuk dapat memanfaatkan sumberdaya tersebut secara lestari, maka potensi ikan yang dapat ditangkap maksimal adalah 138.8333 tontahun. Berikut ini adalah proporsi nilai dan berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Tabel 9 : Tabel 9. Proporsi nilai dan berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Alat tangkap Dogol 102.2091 795.2659 Gillnet 8.1378 63.3181 Payang 1.7826 13.8700 Bagan tancap 0.4634 3.6053 Bagan apung 0.4714 3.6681 Pancing 3.9108 30.4290 Sero 14.9893 116.6283 Jaring rampus 6.8226 53.0850 Lain-lain 0.0463 0.3606

4.1.9. Walter dan Hilborn 1976

Hubungan linier dari model Walter dan Hilborn untuk perikanan kurisi di Teluk Banten adalah sebagai berikut : di mana : 44 Jumlah hasil tangkapan, jumlah upaya penangkapan, U t , U t+1 U t perikanan kurisi di Teluk Banten disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Jumlah hasil tangkapan, jumlah upaya penangkapan, U t , U t+1 U t perikanan kurisi di Teluk Banten Tahun C t ton f t trip U t U t+1 U t 2005 116.0940 2124 0.0547 3.1240 2006 108.5990 636 0.1708 0.9445 2007 161.1070 999 0.1613 0.3883 2008 114.7170 1832 0.0626 0.5675 2009 83.4090 2347 0.0355 Diolah dari Ditjen Tangkap DKP 2010 Dugaan upaya penangkapan optimum dapat diperoleh sebagai berikut : Artinya : dalam setahun jumlah unit upaya penangkapan tidak boleh melebihi 898 trip. Dugaan hasil maksimum lestari MSY dapat diperoleh melalui : Artinya : untuk dapat memanfaatkan sumberdaya tersebut secara lestari, maka potensi ikan yang dapat ditangkap maksimal adalah 111.8462 tontahun. Nilai perkiraan parameter biologi yang dapat diperoleh dari model Walter dan Hilborn adalah sebagai berikut Tingkat pertumbuhan alami Koefisien kemampuan penangkapan Daya dukung lingkungan K = 81.7481 Berikut ini adalah proporsi nilai dan berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Tabel 11 : 45 Tabel 11. Proporsi nilai dan berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Alat tangkap Dogol 82.3412 660.4267 Gillnet 6.5559 52.5823 Payang 1.4361 11.5183 Bagan tancap 0.3733 2.9941 Bagan apung 0.3798 3.0462 Pancing 3.1506 25.2697 Sero 12.0756 96.8537 Jaring rampus 5.4964 44.0843 Lain-lain 0.0373 0.2994

4.1.10. Model Schnute 1977