Model Schnute 1977 Model Clarke Yoshimoto Pooley 1992

45 Tabel 11. Proporsi nilai dan berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Alat tangkap Dogol 82.3412 660.4267 Gillnet 6.5559 52.5823 Payang 1.4361 11.5183 Bagan tancap 0.3733 2.9941 Bagan apung 0.3798 3.0462 Pancing 3.1506 25.2697 Sero 12.0756 96.8537 Jaring rampus 5.4964 44.0843 Lain-lain 0.0373 0.2994

4.1.10. Model Schnute 1977

Hubungan linier dari model Schnute untuk perikanan kurisi di Teluk Banten dapat terlihat sebagai berikut : di mana : Nilai perkiraan parameter biologi yang dapat diperoleh dari model Schnute adalah sebagai berikut : Tingkat pertumbuhan alami Koefisien kemampuan penangkapan Daya dukung lingkungan K = 3.1172 Dugaan upaya penangkapan optimum dapat diperoleh sebagai berikut : Artinya : dalam setahun jumlah unit upaya penangkapan tidak boleh melebihi 1307 trip. Dugaan hasil maksimum lestari MSY dapat diperoleh melalui : 46 Artinya : untuk dapat memanfaatkan sumberdaya tersebut secara lestari, maka potensi ikan yang dapat ditangkap maksimal adalah 157.8446 tontahun. Berikut ini adalah tabel jumlah hasil tangkapan, jumlah upaya penangkapan, U t , lnU t+1 U t , U t+1 +U t 2 dan E t+1 +E t 2 perikanan kurisi di Teluk Banten Tabel 12 : Tabel 12. Jumlah hasil tangkapan ton, jumlah upaya penangkapan trip, U t , lnU t+1 U t , U t+1 +U t 2 dan f t+1 +f t 2 perikanan kurisi di Teluk Banten Tahun C t ton f t trip U t Ln U t+1 U t U t + U t+1 2 f t +f t+1 2 2005 116.0940 2124 0.0547 1.1391 0.1127 1380 2006 108.5990 636 0.1708 -0.0571 0.1660 818 2007 161.1070 999 0.1613 -0.9460 0.1119 1416 2008 114.7170 1832 0.0626 -0.5664 0.0491 2090 2009 83.4090 2347 0.0355 Diolah dari Ditjen Tangkap DKP 2010 Berikut ini adalah proporsi nilai dan berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Tabel 13 : Tabel 13. Proporsi nilai dan berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Alat tangkap Dogol 116.2053 962.1559 Gillnet 9.2521 76.6056 Payang 2.0267 16.7806 Bagan tancap 0.5268 4.3619 Bagan apung 0.5360 4.4379 Pancing 4.4463 36.8146 Sero 17.0419 141.1033 Jaring rampus 7.7568 64.2251 Lain-lain 0.0527 0.4363 47

4.1.11. Model Clarke Yoshimoto Pooley 1992

Hubungan linier dari model Clarke Yoshimoto Pooley CYP untuk perikanan kurisi di Teluk Banten dapat terlihat sebagai berikut : di mana : Nilai perkiraan parameter biologi yang dapat diperoleh dari model Clarke Yoshimoto Pooley adalah sebagai berikut : Tingkat pertumbuhan alami Koefisien kemampuan penangkapan Daya dukung lingkungan Dugaan upaya penangkapan optimum dapat diperoleh sebagai berikut : Artinya : dalam setahun jumlah unit upaya penangkapan tidak boleh melebihi 498 trip. Dugaan hasil maksimum lestari MSY dapat diperoleh melalui : Artinya : untuk dapat memanfaatkan sumberdaya tersebut secara lestari, maka potensi ikan yang dapat ditangkap maksimal adalah 96.9916 tontahun. Berikut ini adalah perhitungan yang terkait untuk mencocokkan model yang digunakan : 48 Tabel 14. Jumlah hasil tangkapan ton, jumlah upaya penangkapan trip, U t , lnU t+1 , lnU t dan f t+1 +f t perikanan kurisi di Teluk Banten Tahun C t ton f t trip U t Ln U t+1 Ln U t f t +f t+1 2005 116.0940 2124 0.0547 -1.7675 -2.9067 2760 2006 108.5990 636 0.1708 -1.8247 -1.7675 1635 2007 161.1070 999 0.1613 -2.7707 -1.8247 2831 2008 114.7170 1832 0.0626 -3.3371 -2.7707 4179 2009 83.4090 2347 0.0355 0.0000 -3.3371 Diolah dari Ditjen Tangkap DKP 2010 Berikut ini adalah proporsi nilai dan berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Tabel 15 : Tabel 15. Proporsi nilai dan berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Alat tangkap Dogol 71.4052 366.5666 Gillnet 5.6852 29.1856 Payang 1.2454 6.3932 Bagan tancap 0.3237 1.6618 Bagan apung 0.3294 1.6908 Pancing 2.7322 14.0258 Sero 10.4718 53.7582 Jaring rampus 4.7664 24.4688 Lain-lain 0.0324 0.1662

4.1.12. Perbandingan model produksi surplus