45 Tabel 11. Proporsi nilai
dan berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat
tangkap lain yang digunakan Alat tangkap
Dogol 82.3412 660.4267
Gillnet 6.5559
52.5823 Payang
1.4361 11.5183
Bagan tancap 0.3733
2.9941 Bagan apung
0.3798 3.0462
Pancing 3.1506
25.2697 Sero
12.0756 96.8537
Jaring rampus 5.4964
44.0843 Lain-lain
0.0373 0.2994
4.1.10. Model Schnute 1977
Hubungan linier dari model Schnute untuk perikanan kurisi di Teluk Banten dapat terlihat sebagai berikut :
di mana :
Nilai perkiraan parameter biologi yang dapat diperoleh dari model Schnute adalah sebagai berikut :
Tingkat pertumbuhan alami Koefisien kemampuan penangkapan
Daya dukung lingkungan K = 3.1172
Dugaan upaya penangkapan optimum dapat diperoleh sebagai berikut :
Artinya : dalam setahun jumlah unit upaya penangkapan tidak boleh melebihi 1307 trip. Dugaan hasil maksimum lestari MSY dapat diperoleh melalui :
46
Artinya : untuk dapat memanfaatkan sumberdaya tersebut secara lestari, maka potensi ikan yang dapat ditangkap maksimal adalah 157.8446 tontahun.
Berikut ini adalah tabel jumlah hasil tangkapan, jumlah upaya penangkapan, U
t
, lnU
t+1
U
t
, U
t+1
+U
t
2 dan E
t+1
+E
t
2 perikanan kurisi di Teluk Banten Tabel 12 :
Tabel 12. Jumlah hasil tangkapan ton, jumlah upaya penangkapan trip, U
t
, lnU
t+1
U
t
, U
t+1
+U
t
2 dan f
t+1
+f
t
2 perikanan kurisi di Teluk Banten Tahun
C
t
ton f
t
trip U
t
Ln U
t+1
U
t
U
t
+ U
t+1
2 f
t
+f
t+1
2 2005
116.0940 2124
0.0547 1.1391
0.1127 1380
2006 108.5990
636 0.1708
-0.0571 0.1660
818 2007
161.1070 999
0.1613 -0.9460
0.1119 1416
2008 114.7170
1832 0.0626
-0.5664 0.0491
2090 2009
83.4090 2347
0.0355 Diolah dari Ditjen Tangkap DKP 2010
Berikut ini adalah proporsi nilai dan
berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Tabel 13 :
Tabel 13. Proporsi nilai dan
berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan
Alat tangkap Dogol
116.2053 962.1559 Gillnet
9.2521 76.6056
Payang 2.0267
16.7806 Bagan tancap
0.5268 4.3619
Bagan apung 0.5360
4.4379 Pancing
4.4463 36.8146
Sero 17.0419 141.1033
Jaring rampus 7.7568
64.2251 Lain-lain
0.0527 0.4363
47
4.1.11. Model Clarke Yoshimoto Pooley 1992
Hubungan linier dari model Clarke Yoshimoto Pooley CYP untuk perikanan kurisi di Teluk Banten dapat terlihat sebagai berikut :
di mana :
Nilai perkiraan parameter biologi yang dapat diperoleh dari model Clarke Yoshimoto Pooley adalah sebagai berikut :
Tingkat pertumbuhan alami Koefisien kemampuan penangkapan
Daya dukung lingkungan
Dugaan upaya penangkapan optimum dapat diperoleh sebagai berikut :
Artinya : dalam setahun jumlah unit upaya penangkapan tidak boleh melebihi 498 trip. Dugaan hasil maksimum lestari MSY dapat diperoleh melalui :
Artinya : untuk dapat memanfaatkan sumberdaya tersebut secara lestari, maka potensi ikan yang dapat ditangkap maksimal adalah 96.9916 tontahun.
Berikut ini adalah perhitungan yang terkait untuk mencocokkan model yang digunakan :
48 Tabel 14. Jumlah hasil tangkapan ton, jumlah upaya penangkapan trip, U
t
, lnU
t+1
, lnU
t
dan f
t+1
+f
t
perikanan kurisi di Teluk Banten Tahun
C
t
ton f
t
trip U
t
Ln U
t+1
Ln U
t
f
t
+f
t+1
2005 116.0940
2124 0.0547
-1.7675 -2.9067
2760 2006
108.5990 636
0.1708 -1.8247
-1.7675 1635
2007 161.1070
999 0.1613
-2.7707 -1.8247
2831 2008
114.7170 1832
0.0626 -3.3371
-2.7707 4179
2009 83.4090
2347 0.0355
0.0000 -3.3371
Diolah dari Ditjen Tangkap DKP 2010
Berikut ini adalah proporsi nilai dan
berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan Tabel 15 :
Tabel 15. Proporsi nilai dan
berdasarkan nilai FPI terhadap jenis alat tangkap lain yang digunakan
Alat tangkap Dogol
71.4052 366.5666 Gillnet
5.6852 29.1856
Payang 1.2454
6.3932 Bagan tancap
0.3237 1.6618
Bagan apung 0.3294
1.6908 Pancing
2.7322 14.0258
Sero 10.4718
53.7582 Jaring rampus
4.7664 24.4688
Lain-lain 0.0324
0.1662
4.1.12. Perbandingan model produksi surplus