Keadaan Tenaga Pendidik Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat MI Mumtaza
K
B. Implementasi Kurikulum Cambridge 1. Impelementasi Kurikulum Cambridge pada Lembaga Pendidikan di
Indonesia
Kurikulum Cambridge memiliki dua jenis program, hal ini diungkapkan oleh Tri Atmoko Hadi:
“Terdapat dua program Cambridge, yaitu:
pertama, Cambridge
International Examination CIE. Penyelenggaranya adalah Cambridge University Press CUP. Program jenis ini memiliki banyak pilihan
subject, sedangkan subject utama adalah English, Match dan Science. Sekolah yang menerapkan program CIE tersebut diharuskan untuk
membayar application fee dan fee for subject. Dan Kedua, Cambridge English Language Assesment CELA. Program ini diselenggarakan oleh
Mentari. Hanya terdapat satu subject pada program ini yaitu English, tetapi sekolah disilahkan untuk menerapkan subject selain English. Jadi, CELA
hanya menyelenggarakan test English saja dan Sekolah tidak dikenakan biaya untuk menerapkan program ini”.
7
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa terdapat dua jenis program kurikulum Cambridge. Agar lebih mudah dipahami, berikut
ditampilkan perbedaan keduanya dalam bentuk pada tabel:
Tabel 4.3 Perbedaan CIE dan CELA
No Cambridge International
Examination CIE Cambridge English Language
Assesment CELA
1 Memiliki banyak pilihan subject,
diantaranya match,
science dan
english Hanya memiliki satu subject,
yaitu english
2 Sekolah membayar application fee
dan fee for subject kepada pihak Cambridge
Sekolah tidak membayar fee
3 Di Indonesia diselenggarakan oleh
Cambridge University Press CUP DI Indonesia diselenggarakan
oleh Mentari Books Indonesia
7
Hasil Wawancara melalui telepon dengan Tri Atmoko Hadi Book Consultan Mentari Kamis, 13 Oktober 2016, pukul 19.00 WIB
Proses registrasi lembaga pendidikan di Indonesia yang akan menerapkan kurikulum Cambridge adalah melalui Mentari Books Indonesia, yaitu lembaga
independen yang bekerjasama dengan Cambridge. Kemudian pihaknya akan melakukan kontak dengan pihak Cambridge di Inggris. Mentari sebagai
penyelenggara di Indonesia memiliki tiga fungsi, yaitu 1 mendistribusikan buku-buku pelajaran kepada sekolah-sekolah yang menerapkan kurikulum
Cambridge, 2 menyelenggarakan pelatihan dan 3 menyelenggarakan test english.
8
Fungsi Mentari tersebut di atas memberikan kemudahan bagi lembaga pendidikan di Indonesia ketika akan menerapkan kurikulum tersebut, karena
mereka tidak perlu melakukan komunikasi kepada pihak Cambridge di Inggris. Selanjutnya, lembaga pendidikan membeli buku pelajaran dari Mentari.
Hampir 90 lembaga pendidikan di Indonesia yang menerapkan kurikulum Cambridge menggunakan buku dari Marshall Cavendish di Singapura.
9
Jadi, buku-buku yang digunakan oleh lembaga pendidikan di Indonesia adalah
terbitan Marshall Cavendish di Singapura. Tri Atmoko Hadi juga menjelaskan bahwa mentari melaksanakan
pelatihan-pelatihan untuk guru yang disebut dengan Training Subject dan pelatihan untuk manajer sekolah atau disebut Leaders Ghathering.
10
Hal senada juga disampaikan oleh Aan Fadia Annur bahwa Mentari melaksanakan
pelatihan tiga kali dalam setahun untuk setiap mata pelajaran dan sekolah mendapat undangan untuk mengikuti pelatihan tersebut. Sekolah dikenakan
biaya sebesar Rp 350.000 sampai Rp 400.000 perpeserta untuk setiap pelatihan.
11
Mentari sebagai penyelenggara bukan hanya bertugas untuk mengenalkan kurikulum Cambridge dan mendistribusikan buku saja, tetapi ia
juga memiliki kewajiban untuk melaksanakan pelatihan bagi implementator kurikulum di tingkat satuan pendidikan.
8
Ibid.
9
Ibid.
10
Ibid.
11
Aan Fadia Annur, S.Pd, op. cit.
Selain sebagai distributor buku dan pelaksana pelatihan, Mentari Books Indonesia juga sebagai penyelenggara Test English. CELA menyediakan empat
jenis test English, yaitu sebagai berikut: a. Young Learners English
b. General English and for School c. Academic and Professional English
d. Bussiness English.
12
Lembaga pendidikan setingkat sekolah dasar mengikuti test english jenis pertama. Test tersebut mencakup empat kompetensi bahasa inggris, yaitu
speaking, reading, writing dan listening.
13
Lebih lanjut Kuni Afifah mengatakan bahwa test english dilaksanakan dua tahun sekali dengan tiga
tingkatan, yaitu starter untuk kelas II, mover untuk kelas IV dan flyer untuk kelas VI.
14
Banyaknya jenis test english yang disediakan oleh CELA menunjukkan bahwa test tersebut bukan hanya diperuntukkan bagi sekolah dasar dan formal
saja, tetapi juga diperuntukkan bagi setiap orang yang ingin mengetahui tingkat kemampuan bahasa inggrisnya sesuai dengan klasifikasi test english tersebut di
atas. Lebih lanjut Mustholihudin mengungkapkan bahwa biaya untuk mengikuti
test English tersebut sekitar satu juta lima ratus ribu rupiah perpeserta didik.
15
Biaya tersebut cukup mahal dan hal ini dikarenakan penyelenggara test tersebut merupakan pihak Mentari dari persiapan sampai pengoreksian serta biaya
pembuatan sertifikat untuk setiap peserta test. Hasil test tersebut disampaikan kepada peserta didik dalam bentuk
sertifikat dan tidak ada istilah lulus atau gagal. Meskipun demikian, pada sertifikat tersebut dicantumkan berapa banyak perisai bintang yang mereka
terima untuk setiap bagian test speaking, reading, writing dan listening yang
12
Tri Atmoko Hadi, op. cit.
13
Ibid.
14
Hasil wawancara dengan Kuni Afifah Hasan, M. HI Wakasek Bidang Kurikulum MI Mumtaza Pondok Cabe Rabu, 21 September 2016, pukul 09.00 WIB
15
Hasil wawancara dengan Mustolihudin, S.Pd Guru Matematika MI Mumtaza Pondok Cabe Kamis, 13 Oktober 2016, pukul 10.00 WIB