Oleh karena itu, dalam pengimplementasian kurikulum diperlukan komitmen semua pihak yang terlibat, dan didukung oleh kemampuan
profesional guru sebagai salah satu implementator kurikulum. Pada hakikatnya, kurikulum didesain untuk menghasilkan
perubahan kualitas pembelajaran siswa agar sesuai dengan tujuan pendidikan. Ini berarti bahwa implementasi kurikulum adalah proses
perubahan untuk memperoleh hasil yang mendekati pencapaian tujuan pendidikan ideal.
34
Hal ini mengungkapkan bahwa implementasi merupakan bagian dari siklus perubahan. Karena implementasi kurikulum
mengubah persepsi, filosofi, sikap, nilai, dan praktek pendidikan guru dalam kelas.
b. Prinsip Implementasi Kurikulum
Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam implementasi kurikulum, yaitu sebagai berikut:
1 Perolehan kesempatan yang sama Prinsip ini mengutamakan penyediaan tempat yang
memberdayakan semua peserta didik secara demokratis dan berkeadilan, untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
sikap.
2 Berpusat pada anak Upaya
memandirikan peserta didik untuk belajar, bekerjasama, dan menilai diri sendiri sangat diutamakan, agar
mereka mampu membangun kemauan, pemahaman, dan pengetahuannya.
3 Pendekatan dan kemitraan Seluruh
pengalaman belajar
dirancang secara
berkesinambungan, mulai tingkat paling rendah hingga tertinggi 4 Kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman dalam pelaksanaan
Standar kompetensi disusun oleh pusat, dan cara pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
masing-masing daerah atau sekolah.
35
Prinsip-prinsip yang telah dikemukan di atas sebaiknya dipahami oleh guru sebagai implementator kurikulum dan mutlak harus
34
Mohammad Ansyar, Kurikulum Hakikat, Fondasi, Desain Pengembangan, Jakarta: Kencana, 2015, h. 408.
35
Hamalik, op. cit., h. 239.
terpenuhi dalam implementasi kurikulum, agar tujuan kurikulum dapat tercapai.
c. Tahapan Implementasi Kurikulum 1 Implementasi Tingkat Nasional
Sejak reformasi, pengelolaan pendidikan diserahkan kepada daerah. Akan tetapi, hal ini bukan berarti seluruh kebijakan
diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah. Salah satu kebijakan yang masih sentralistik adalah kebijakan kurikulum.
Oleh karena itu, kebijakan perubahan kurikulum diputuskan oleh Pemerintah Pusat di bawah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Sebagaimana disebutkan dalam UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada bab X pasal 36 ayat 1,
yaitu “Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu
pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.
36
Selanjutnya diatur dengan peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan pada bab XI pasal 73 ayat 1 bahwa “Dalam rangka
pengembangan, pemantauan, dan pelaporan pencapaian standar nasional pendidikan, dengan Peraturan Pemerintah ini dibentuk
Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP”.
37
Badan Standar Nasional Pendidikan melakukan kajian dan masukan kepada pemerintah untuk melakukan perubahan kurikulum.
Keputusan implementasi kurikulum tetap berada di tangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kurikulum yang telah disusun perlu diimplementasikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Banyak program pendidikan
yang telah dirancang dan dikembangkan dengan baik, tetapi sering kali tidak diimplementasikan dengan baik pula.
36
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional .
37
PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.