4. Komponen Kurikulum
Kurikulum dapat diumpamakan sebagai suatu organisme manusia ataupun hewan, yang memiliki susunan anatomi tertentu. Unsur atau
komponen-komponen dari anatomi tubuh kurikulum yang utama adalah: 1 tujuan, 2 isi atau materi, 3 proses atau sistem penyampaian dan
media, serta 4 evaluasi.
18
Setiap komponen tersebut memiliki keterkaitan antar satu dan lainnya. Keterkaitan tersebut dapat dilihat pada bagan 2.1 di
bawah ini.
19
Bagan 2.1 Komponen Kurikulum
Bagan di atas menggambarkan bahwa sebagai suatu sistem, setiap komponen harus saling berkaitan satu sama lain. Manakala salah satu
komponen yang membentuk sistem kurikulum terganggu atau tidak berkaitan dengan komponen lainnya, maka sistem kurikulum juga akan
terganggu.
a. Komponen Tujuan
Dalam kerangka dasar kurikulum, komponen tujuan mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis, karena akan mengarahkan
dan mempengaruhi komponen-komponen kurikulum lainnya. Oleh karena itu, perumusan tujuan ditetapkan sebelum menetapkan
komponen lainnya. Untuk memahami komponen tujuan ini, perlu diketahui terlebih dahulu hierarki tujuan pendidikan.
18
Sukmadinata, op. cit., h. 102.
19
Toto Ruhimat, Kurikulum Pembelajaran, Jakarta: Rajawali Pers, 2012, cet. II, h. 46
TUJUAN
ISIMATERI EVALUASI
PROSESMETODE
Tujuan pendidikan memiliki klasifikasi, dari mulai tujuan yang sangat umum sampai tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat
diukur, Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi empat, yaitu : 1 Tujuan pendidikan nasional, yaitu tujuan pendidikan yang ingin
dicapai pada tataran nasional. Dalam pencapiannya dapat berwujud sebagai warga negara berkepribadian nasional yang
bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat, bangsa dan tanah air.
2 Tujuan institusional, yaitu tujuan yang ingin dicapai pada tingkat lembaga
pendidikan, dalam pencapaiannya dapat berwujud sebagai tamatan sekolah yang mampu dididik lebih
lanjut menjadi tenaga profesional dalam bidang tertentu dan pada jenjang tertentu.
3 Tujuan kurikuler, yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai pada tingkat tataran mata pelajaran atau bidang studi, dalam
usaha pencapaiannya dapat berwujud sebagai siswa yang menguasai disiplin mata pelajaran atau bidang studi tertentu
yang dipelajari.
4 Tujuan instruksional, yaitu tujuan yang ingin dicapai pada tingkat tataran pengajaran yang dapat berwujud sebagai bentuk
watak, kemampuan berfikir dan berketerampilan.
20
Klasifikasi komponen tujuan kurikulum menurut Hafni di atas menggunakan istilah tujuan kurikuler dan tujuan instruksional,
sedangkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menggunakan istilah Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD.
Meskipun demikian, makna istilah tersebut adalah sama. Berdasarkan penjabaran di atas, maka dapat diketahui bahwa
tujuan pendidikan nasional merupakan tujuan yang menduduki posisi paling tinggi, sehingga menjadi “payung” bagi tujuan-tujuan di
bawahnya.
b. Komponen Isi atau Materi
Siswa belajar dalam bentuk interaksi dengan lingkungannya, lingkungan orang-orang, alat-alat dan ide-ide. Tugas utama seorang
guru adalah menciptakan lingkungan tersebut untuk mendorong siswa
20
Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Quantum Teaching, 2005, h. 4.