Instrumen Penelitian METODELOGI PENELITIAN

BC Banten. 1 Meskipun sekolah ini baru berusia 7 tahun, tetapi kemajuan yang dicapai cukup signifikan, terutama dari aspek bangunan dan jumlah peserta didik.

2. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi: “Menjadi pusat pendidikan Islam unggulan yang mampu membentuk dan melahirkan pemimpin Islam masa depan yang beriman, bertakwa, kritis, kreatif, terampil dan berakhlakul karimah”. b. Misi: 1 Mengembangkan pembelajaran kondusif dan berkualitas dengan basis kurikulum nasional, internasional, dan kurikulum pendidikan Islam 2 Membimbing anak didik untuk menjadi pembelajar yang independen 3 Menyediakan sarana prasarana dan lingkungan belajar yang kondusif sebagai penunjang proses belajar mengajar 4 Menyelenggarakan proses pembelajaran yang berkesinambungan dan sistematis 5 Mengembangkan segenap potensi anak didik dengan pendekatan Islamic Multiple Intelligence yang meliputi a kecerdasan fisiologis bodily kinesthetic intelligence, b kecerdasan intelektual Intelligence Quotient: logical-mathematical intelligence, linguistic intelligence, spacial intelligence, natural intelligence, existencial intelligence, c kecerdasan emosional Emotional Quotient: intrapersonal intelligence, interpersonal intelligence, musical intelligence dan d kecerdasan Spritual Spritual Quotient: spritual inteligence 6 Menerapkan model-model pembelajaran yang pariatif Montessori approach, contextual teaching-learning, active learning, integrative learning, joyful learning, quantum teaching learning, field trip. Mengembangkan potensi fisik bodily kinesthetic potency dan spacial Intelligence melalui kegiatan outbound terprogram. 2 Penetapan visi misi sekolah ini beberapa kali mengalami perubahan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menyesuaikan dengan kebutuhan pendidikan. Meskipun demikian, visi yang ditetapkan 1 Data diperoleh dari Profil MI Mumtaza Islamic School Pondok Cabe Tahun Ajaran 2016-2017 2 Data diperoleh dari Profil MI Mumtaza Islamic School Pondok Cabe Tahun Ajaran 2016-2017 DE tersebut terkesan kurang realistis, karena lulusan satuan pendidikan tingkat dasar masih dituntut untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi, sehingga penetapan visi sebaiknya disesuaikan dengan kompetensi lulusan satuan pendidikan tingkat dasar. MI Mumtaza tentu memerlukan penunjang yang mampu membantu untuk mencapai visi sekolah. Pemilihan kurikulum Cambridge adalah pilihan yang tepat, karena kurikulum tersebut adalah kurikulum yang memiliki komitmen dan wawasan internasional. 3 Hal ini sejalan dengan misi sekolah untuk mengembangkan pembelajaran kondusif dan berkualitas dengan basis kurikulum nasional, internasional, dan kurikulum pendidikan Islam. Oleh karena itu, MI Mumtaza memiliki program unggulan tahfidz, serta menerapkan kurikulum Cambridge sebagai kurikulum internasional untuk membekali kemampuan bahasa inggris dan wawasan internasional kepada peserta didik. Kurikulum tersebut disusun berdasarkan beberapa hal, seperti 1 kualitas dan koheren, 2 standar penilaian terjamin, 3 sumber yang berkualitas tinggi, 4 pelatihan dan pengembangan profesionalisme dan 5 pendekatan kemitraan. 4 Selain itu, kurikulum Cambridge yang menekankan pentingnya proses pembelajaran yang kritis dan kreatif juga sejalan visi sekolah, yaitu membentuk dan melahirkan pemimpin Islam masa depan yang beriman, bertakwa, kritis, kreatif, terampil dan berakhlakul karimah.

3. Keadaan Tenaga Pendidik

Tenaga pendidik memiliki peranan yang amat penting dalam proses pembelajaran, karena sebidang besar keberhasilan penyelenggaraan pendidikan ditentukan oleh kualitas pendidiknya. Madrasah Ibtidaiyah Mumtaza memiliki tenaga pendidik unggulan yang kompeten, menguasai bahasa inggris dan arab, ICT, sains dan agama Islam. Tenaga pendidik di MI Mumtaza berjumlah 65 orang, berikut ditampilkan jumlah tenaga pendidik berdasarkan mata pelajaran yang diampu. 3 Dokumen Cambridge International Curriculum 4 Ibid. FF Tabel 4.1 Keadaan Tenaga Pendidik No Mata Pelajaran Jumlah Guru 1 Guru Kelas 26 2 Tahfidz 13 3 Pendidikan Agama Islam PAI 5 4 Bahasa Indonesia 3 5 Bahasa Inggris 3 6 Bahasa Arab 3 7 Matematika 2 8 Kesenian 2 9 Phisical Education 2 10 Ilmu Pendidikan Alam IPA 2 11 Ilmu Pendidikan Sosial IPS 1 12 Pendidikan Kewarganegaraan PKn 1 13 Komputer 1 15 Guru Piket 1 Jumlah 65 Sumber : Data diperoleh dari Profil MI Mumtaza Islamic School Pondok Cabe Tahun Ajaran 2016-2017 Seluruh tenaga pendidik di sekolah ini bukanlah Pegawai Negeri Sipil. Meskipun demikian, kepala sekolah mengaku proses seleksi guru cukup ketat, karena salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah kemampuan bahasa inggris secara verbal maupun tulis. 5 Persyaratan yang ditetapkan oleh sekolah tersebut dikarenakan interaksi antara guru dan murid menggunakan bahasa inggris. Kelas 1–3 menggunakan sistem class teacher atau guru kelas, yang berarti satu guru mengampu beberapa mata pelajaran dalam satu kelas. Sedangkan kelas 4-6 menggunakan sistem subject teacher, yang berarti satu guru 5 Hasil wawancara dengan Khalimi, S.Pd Kepala Sekolah MI Mumtaza senin, 10 Oktober 2016, pukul 10.10 WIB G mengampu satu pelajaran saja. 6 Jumlah guru yang cukup memadai di MI Mumtaza memungkinkan penggunaan kedua sistem ini cukup efektif. Selain itu juga terdapat satu guru piket yang siap menggantikan guru yang berhalangan hadir, sehingga ketidakhadiran guru tidak mengganggu kegiatan pembelajaran.

4. Keadaan Peserta Didik

Meskipun baru berdiri sejak 7 tahun lalu, tetapi MI Mumtaza telah banyak memikat hati orang tua untuk mempercayainya sebagai tempat pendidikan putra-putri mereka. Hal ini terlihat dari jumlah peserta didik MI Mumtaza saat ini sebanyak 410 siswa yang dibagi ke dalam 20 rombongan belajar. Detail mengenai jumlah peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Keadaan Peserta Didik NO Kelas Jumlah Siswa Jumlah Rombel 1 I 94 5 2 II 87 4 3 III 84 4 4 IV 66 3 5 V 43 2 6 VI 35 2 Total 410 20 Sumber : Data diperoleh dari Profil MI Mumtaza Islamic School Pondok Cabe Tahun Ajaran 2016-2017 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik yaitu 410 orang. Jumlah peserta didik tersebut jika dibandingkan dengan tenaga pendidik yang berjumlah 65 orang, maka didapatkan rasio sebesar 6. Hal ini berarti bahwa 1 tenaga pendidik dapat membimbing 6 orang peserta didik. Rasio tersebut adalah sangat ideal, sehingga kegiatan sehari-hari peserta 6 Hasil wawancara dengan Aan Fadia Annur, S.Pd Wakasek Bidang HRD MI Mumtaza Pondok Cabe Senin, 17 Oktober 2016, pukul 10.00 WIB HI didik maupun perkembangan pendidikannya dapat dipantau secara menyeluruh. Berdasarkan data di atas juga dapat diketahui bahwa jumlah penerimaan peserta didik baru mengalami kenaikan setiap tahun. Hal ini membuktikan bahwa MI Mumtaza terus mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai tempat anak-anaknya menimba ilmu. Tren positif ini tidak terlepas dari usaha semua warga sekolah untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas sekolah serta terus mempromosikan kegiatan sekolah kepada masyarakat.

5. Sarana Prasana

Peran sarana dan prasarana dalam pendidikan juga sangat penting dalam menunjang kegiatan proses pembelajaran secara efektif dan untuk berbagai kegiatan yang dilaksanakan di sekolah. Secara Umum, sarana prasarana di MI Mumtaza sangat memadai untuk menunjang kegiatan-kegiatan di sekolah tersebut. Sarana prasarana yang dimaksud seperti ruangan belajar, laboratorium-laboratorium, perpustakaan, fasilitas olahraga, kantin dan ruangan penting lainnya. Slain itu, pada setiap ruang belajar juga telah disediakan perangkat audio dan projektor sebagai penunjang proses pembelajaran. Meskipun demikian, kepala sekolah mengakui bahwa masih terdapat beberapa sarana prasarana yang belum dapat terpenuhi, yaitu laboratorium bahasa dan alat bantu pembelajaran. Padahal, laboratorium bahasa merupakan sarana penting dalam meningkatkan kemampuan bahasa inggris peserta diidik. Tetapi hal tersebut menurut Kepala Sekolah bukanlah alasan untuk mengeluh, karena sekolah dapat guru dapat memanfaatkan fasilitas lain sebagai alternatif dan meningkatkan disiplin peserta didik dalam berbahasa inggris dalam interaksi sehari-hari.

6. Struktur Organisasi

Tersedianya fasilitas sarana prasarana yang memadai merupakan hal mutlak, tetapi tidak kalah penting adalah manajemen sekolah. Manajemen sekolah yang baik dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang