Karakterisasi Berdasarkan Karakter Morfologi Kapang

12 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta a. Senyawa yang dapat menghambat sintesis dinding sel Senyawa ini merusak lapisan peptidoglikan yang menyusun dinding sel bakteri Gram negatif maupun Gram positif. Contoh antibiotik yang memiliki mekanisme penghambatan sintesis dinding sel adalah penisilin, sefalosporin, vankomisin, isoniazid INH dan karbapenem. b. Senyawa yang dapat merusak membran plasma Membran plasma bersifat semipermeabel dan mengendalikan transpor berbagai metabolit ke dalam dan ke luar sel. Adanya gangguan atau kerusakan struktur pada membran plasma dapat menghambat atau merusak kemampuan membran plasma sebagai penghalang barrier osmosis dan mengganggu sejumlah proses biosintesis yang diperlukan dalam membran. Antibiotik yang bersifat merusak membran plasma terdapat pada antibiotik golongan polipeptida yang bekerja dengan mengubah permeabilitas membran plasma sel. Contohnya adalah polimiksin B yang melekat pada fosfolipid membran, amfoterisin B yang akan bergabung dengan ergosterol yang terdapat pada membran sel kapang dan menimbulkan gangguan dan kebocoran sel. c. Senyawa yang dapat menghambat sintesis protein Penghambatan sintesis protein pada bakteri terjadi karena beberapa senyawa antibakteri bekerja dengan berikatan pada ribosom subunit 30S beberapa terikat juga pada subunit 50S ribosom dan mengubah sintesis protein yang pada akhirnya menyebabkan kematian sel. Contoh senyawa tersebut adalah aminoglikosida. d. Senyawa yang mengambat sintesis asam nukleat Penghambatan pada sintesis asam nukleat berupa penghambatan terhadap transkripsi dan replikasi mikroorganisme. Yang termasuk antibiotik penghambat sintesis asam nukleat adalah golongan kuinolon dan rifampin. Rifampin menghambat sintesis mRNA dengan cara mengikat subunit ß- RNA polimerase bakteri sehingga menghambat transkripsi mRNA. 13 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta e. Senyawa yang menghambat sintesis metabolit esensial Penghambatan terhadap sintesis metabolit esensial antara lain dengan adanya kompetitor berupa antimetabolit, yaitu agen yang secara kompetitif menghambat metabolit mikroorganisme, karena memiliki struktur yang mirip dengan substrat normal bagi enzim metabolisme. Termasuk didalamnya adalah sulfanilamid dan asam para amino benzoat.

2.4.2. Pengujian Aktivitas Antimikroorganisme

Penentuan aktivitas antimikroorganisme terdiri dari dua metode Pratiwi, 2008 yaitu: 2.4.2.1.Metode difusi Metode ini menggunakan cakram berisi agen antimikroorganisme yang diletakkan pada media agar yang telah ditanami mikroorganisme Pratiwi, 2008. Senyawa antimikroorganisme yang terkandung dalam kertas cakram akan berdifusi ke segala arah radial. Aktivitas antimikroorganisme dari metode difusi agar cara cakram ditandai dengan terbentuknya zona hambat atau zona bening di sekitar cakram yang mengindikasikan terhambatnya pertumbuhan mikroorganisme oleh senyawa antimikroorganisme tersebut. Diameter zona hambat yang terbentuk menunjukkan aktivitas suatu senyawa antimikroorganisme dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme Benson, 2001 14 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 2.3 Metode Difusi Agar Cakram Benson, 2001 2.4.2.2.Metode Dilusi Metode dilusi dapat dibedakan menjadi dua yaitu dilusi cair broth dilution dan dilusi padat solid dilution. Metode dilusi cair broth dilution test digunakan untuk mengukur Kadar Hambat Minimun KHM dan Kadar Bunuh Minimum KBM. Cara yang dilakukan adalah dengan membuat seri pengenceran agen antimikroorganisme pada medium cair yang ditambahkan dengan mikroorganisme uji. Larutan uji agen antimikroorganisme pada kadar terkecil yang terlihat jernih tanpa adanya pertumbuhan mikroorganisme uji ditetapkan sebagai KHM. Larutan yang ditetapkan sebagai KHM tersebut selanjutnya dikultur ulang pada media cair tanpa penambahan mikroorganisme uji ataupun agen antimikroorganisme dan diinkubasi selama 18-24 jam. Media cair yang tetap terlihat jernih setelah inkubasi ditetapkan sebagai KBM. Metode dilusi padat solid dilution test, metode ini serupa dengan metode dilusi cair namun menggunakan media padat solid. Keuntungan metode ini Setelah 24-48 jam diinkubasi, diukur zona hambat yang terbentuk Disk diletakkan di cawan yang berisi media dan mikroorganisme Disk steril dimasukkan dalam larutan uji Media NA dituang ke cawan petri dan dibiarkan hingga memadat Media NA cair diinokulasikan dengan satu ose

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Daun Andong (Cordyline fruticosa Goepp.) Terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae Dan Staphylococcus aureus

19 107 84

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Nipah (Nypa fruticans Wurmb) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

23 113 70

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Kapang Endofit Daun Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Shigella dysenteriae

1 15 108

Uji Aktivitas Antibakteri Kandungan Minyak Atsiri Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa dan Salmonella typhimorium dari Buah Bawang Hutan (Scorodocarpus borneensis .Becc)

4 16 94

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antimikroba Kapang Endofit dari Daun Tanaman Jamblang (Syzygium cumini L.) terhadap Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Candida albicans dan Aspergillus niger.

3 23 110

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antimikroba Kapang Endofit dari Daun Tanaman Jamblang (Syzygium cumini L.) terhadap Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Candida albicans dan Aspergillus niger.

1 17 110

Isolasi dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Isolat Kapang Endofit Daun Tanaman Leunca (Solanum nigrum)

2 26 98

Isolasi, Seleksi dan Uji Aktivitas Antibakteri Mikroba Endofit dari Daun Tanaman Garcinia benthami Pierre terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Shigella dysenteriae, dan Salmonella typhimurium

0 9 116

View of Identifikasi Metabolit Sekunder Dan Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Jamur Endofit Daun Beluntas (Pluchea indica (L.) Less.)

0 0 7

Aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) terhadap Escherichia coli, Bacillus subtilis, dan Staphylococcus aureus

1 11 8