16
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi dengan feses hewan atau manusia Ryan Ray, 2004.
2.5.2. Salmonella typhi
Klasifikasi Salmonella typhi sebagai berikut: Kingdom
: Bacteria Subkingdom
: Negibacteria Phylum
: Proteobacteria Class
: Gammaproteobacteria Order
: Enterobacteriales Family
: Enterobacteriaceae Genus
: Salmonella Species
: Salmonella typhi
S. typhi adalah bakteri yang selnya berbentuk batang, bersifat Gram negatif, bergerak dengan flagel peritrik. Bakteri ini membutuhkan suhu 37
o
C untuk pertumbuhannya.
Bakteri Salmonella
typhi termasuk
anggota familia
Enterobacteriaceae yang merupakan strain bakteri penyebab terjadinya demam tipoid. Bakteri akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan
minuman yang telah terkontaminasi oleh bakteri tersebut dan mengakibatkan terjadinya demam tipoid. Selain itu Salmonella typhi dapat menyebabkan
gastroenteritis keracunan makanan dan septikemia Darmawati, 2009.
2.5.3. Staphylococcus aureus
Klasifikasi Staphylococcus aureus adalah sebagai berikut:
Kingdom : Bacteria
Subkingdom : Posibacteria
Phylum : Firmicutes
Class : Bacilli
Order : Bacillales
Family : Staphylococcaceae
17
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Genus : Staphylococcus
Species : Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif berbentuk bulat berdiameter 1
μm, tersusun dalam kelompok-kelompok yang tidak teratur seperti buah anggur Plata et al., 2009. Bakteri ini sering ditemukan pada kulit, selaput
lendir terutama di hidung orang sehat Plata et al., 2009. Koloni pada media kaya nutrisi berwarna kuning Stark, 2013. Bakteri ini tumbuh pada suhu
optimum 37ºC. S. aureus merupakan salah satu dari berbagai spesies umum yang
menyebabkan infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial S. aureus mempengaruhi aliran darah, kulit, jaringan lunak dan saluran pernapasan bagian bawah. S. aureus
juga dapat menyebabkan infeksi serius seperti endokarditis dan osteomielitis Schito, 2006. S. aureus juga menyebabkan keracunan makanan, sindrom toxic
shock suatu keadaan yang ditandai dengan panas mendadak, diare dan syok melalui produksi racun Plata et al., 2009.
2.5.4. Bacillus subtilis
Klasifikasi Bacillus subtilis adalah sebagai berikut:
Kingdom : Bacteria
Subkingdom : Posibacteria
Phylum : Firmicutes
Class : Bacilli
Order : Bacillales
Family : Bacillaceae
Genus : Bacillus
Species : Bacillus subtilis
Bacillus subtilis adalah bakteri aerobik Gram positif, mempunyai ciri-ciri sel berbentuk batang pendek, jarang membentuk rantai, permukaan spora
terwarnai pucat dan membentuk endospora berukuran 0,8 x 1,5-1,8 µm. Koloni
18
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
bakteri pada medium agar berbentuk bundar, tepi tidak teratur, permukaan tidak mengkilap, menjadi tebal dan keruh, kadang-kadang mengkerut dan berwarna
krem atau kecoklatan. Bentuk koloni agak bervariasi pada media yang berbeda Jauhari, 2010. Kisaran suhu pertumbuhan B. subtilis adalah 5-55ºC, dengan suhu
optimum 20-45ºC. Bakteri tersebut diketahui sebagai penyebab kontaminasi dan kerusakan produk makanan Listiandiani, 2011
2.6. Tanaman Paku Kepala Tupai Drynaria quercifolia L.
Gambar 2.4 Tanaman Drynaria quercifolia
Sumber: Koleksi Pribadi
Drynaria quercifolia L. J. Sm., umumnya dikenal sebagai tanaman paku daun kepala tupai Ahmed et al., 2015. Drynaria quercifolia L. J. Sm. dikenal
juga sebagai Gurar. Tanaman ini ditemukan di pohon atau di batu dan menyukai tempat yang lembab Hartini, 2006; Prasanna, Chitra, Suvitha, 2014.
Drynaria quercifolia memiliki akar rhizoma setebal 2-3 cm atau lebih, menjalar pendek, panjang ruas sampai 10 cm, sisik coklat kehitaman. Permukaan
daun berwarna hijau kusam. Jenis tumbuhan ini tidak memiliki batang, daun memenuhi seluruh tulang daun utama. Daunnya terdiri dari dua tipe yaitu daun
steril dan daun fertil. Daun sterilnya berukuran pendek dan berubah menjadi coklat ketika tua. Daun fertil berukuran panjang, bertangkai 15-35 cm, helaian
daun menjari, panjang 40-150 cm, tanpa atau dengan sorus. Sorus tersusun dalam 2 barisan yang teratur atau kadang tidak teratur, dekat dengan tulang daun,
diameter 1-2 mm Hartini, 2006. Kedudukan sorus menyebar di seluruh bawah