Pengujian Aktivitas Antimikroorganisme Antimikroorganisme

18 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bakteri pada medium agar berbentuk bundar, tepi tidak teratur, permukaan tidak mengkilap, menjadi tebal dan keruh, kadang-kadang mengkerut dan berwarna krem atau kecoklatan. Bentuk koloni agak bervariasi pada media yang berbeda Jauhari, 2010. Kisaran suhu pertumbuhan B. subtilis adalah 5-55ºC, dengan suhu optimum 20-45ºC. Bakteri tersebut diketahui sebagai penyebab kontaminasi dan kerusakan produk makanan Listiandiani, 2011

2.6. Tanaman Paku Kepala Tupai Drynaria quercifolia L.

Gambar 2.4 Tanaman Drynaria quercifolia Sumber: Koleksi Pribadi Drynaria quercifolia L. J. Sm., umumnya dikenal sebagai tanaman paku daun kepala tupai Ahmed et al., 2015. Drynaria quercifolia L. J. Sm. dikenal juga sebagai Gurar. Tanaman ini ditemukan di pohon atau di batu dan menyukai tempat yang lembab Hartini, 2006; Prasanna, Chitra, Suvitha, 2014. Drynaria quercifolia memiliki akar rhizoma setebal 2-3 cm atau lebih, menjalar pendek, panjang ruas sampai 10 cm, sisik coklat kehitaman. Permukaan daun berwarna hijau kusam. Jenis tumbuhan ini tidak memiliki batang, daun memenuhi seluruh tulang daun utama. Daunnya terdiri dari dua tipe yaitu daun steril dan daun fertil. Daun sterilnya berukuran pendek dan berubah menjadi coklat ketika tua. Daun fertil berukuran panjang, bertangkai 15-35 cm, helaian daun menjari, panjang 40-150 cm, tanpa atau dengan sorus. Sorus tersusun dalam 2 barisan yang teratur atau kadang tidak teratur, dekat dengan tulang daun, diameter 1-2 mm Hartini, 2006. Kedudukan sorus menyebar di seluruh bawah 19 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta permukaan daun, dengan bentuk bulat. Pada saat masih muda, sorus memiliki warna hijau sedangkan jika sudah matang berwarna coklat. Tanaman ini sering digunakan sebagai tanaman hias Arini Kinho, 2012.

2.6.1. Klasifikasi Ahmed et al., 2015

Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Divison : Petridophyta Class : Filicopsida Order : Polypodiales Family : Polypodiaceae Genus : Drynaria Bory J. Sm. Species : Drynaria quercifolia L. J. Sm.

2.6.2. Penggunaan Tradisional Tanaman Drynaria quercifolia L

Secara tradisional, tanaman ini dapat digunakan untuk mengobati penyakit tuberkulosis, demam, dispepsia dan batuk Beknal et al., 2010. Daun tanaman ini digunakan untuk pengobatan demam tifoid Kamboj Kalia, 2014. Di Malaysia digunakan untuk pengobatan demam, dispepsia dan batuk. Di India daunnya digunakan dalam pengobatan rematik, penyakit kulit, ekspektoran dan obat cacing Mazumder PB et al., 2011. Rhizomanya dapat digunakan untuk mengobati tuberkulosis, kehilangan nafsu makan, batuk, kebotakan dan demam berdarah Khan et al., 2007. Di Asia Tenggara, rebusan rhizoma D. quercifolia digunakan sebagai antipiretik dan juga digunakan secara topikal dalam pengobatan Cina untuk menstimulasi pertumbuhan rambut dan mengobati kepala botak Ahmed et al., 2015.

2.6.3. Kandungan Kimia dan Aktivitas Biologi

Skrining fitokimia dari daun D. quercifolia menunjukkan adanya alkaloid, saponin, flavonoid, fenol, dan karbohidrat. Friedelin, epifriedelinol, ᵦ -amyrin, ᵦ -sitosterol, ᵦ -sitosterol-3-ᵦ -D-glucopyranoside dan naringin telah diisolasi dari 20 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ekstrak methanol dari rhizoma. Asam 3,4 dihidroksibenzoat dan acetyl lupeol telah diisolasi dari rhizoma D. quercifolia Ahmed et al., 2015. Pada penelitian lainnya telah dilakukan uji aktivitas antibakteri pada rhizoma D. quercifolia. Potensi antibakteri ekstrak etil asetat dari rhizoma D. quercifolia telah dilakukan terhadap bakteri Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Salmonella typhi dan Pseudomonas aeruginosa Khan et al., 2012. Asam 3,4 dihidroksibenzoat telah diisolasi dari rhizoma D. quercifolia dengan aktivitas antibakteri yang signifikan terhadap 4 bakteri Gram positif yaitu Bacillus subtilis, Bacillus megaterium, Staphylococcus aureus, Streptococcus β- haemolyticus dan 6 bakteri Gram negatif yaitu Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Shigella sonnei, Shigella flexneri, Pseudomonus aeruginosa, Salmonella typhi Khan et al., 2007.

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Daun Andong (Cordyline fruticosa Goepp.) Terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae Dan Staphylococcus aureus

19 107 84

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Nipah (Nypa fruticans Wurmb) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

23 113 70

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Kapang Endofit Daun Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Shigella dysenteriae

1 15 108

Uji Aktivitas Antibakteri Kandungan Minyak Atsiri Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa dan Salmonella typhimorium dari Buah Bawang Hutan (Scorodocarpus borneensis .Becc)

4 16 94

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antimikroba Kapang Endofit dari Daun Tanaman Jamblang (Syzygium cumini L.) terhadap Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Candida albicans dan Aspergillus niger.

3 23 110

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antimikroba Kapang Endofit dari Daun Tanaman Jamblang (Syzygium cumini L.) terhadap Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Candida albicans dan Aspergillus niger.

1 17 110

Isolasi dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Isolat Kapang Endofit Daun Tanaman Leunca (Solanum nigrum)

2 26 98

Isolasi, Seleksi dan Uji Aktivitas Antibakteri Mikroba Endofit dari Daun Tanaman Garcinia benthami Pierre terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Shigella dysenteriae, dan Salmonella typhimurium

0 9 116

View of Identifikasi Metabolit Sekunder Dan Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Jamur Endofit Daun Beluntas (Pluchea indica (L.) Less.)

0 0 7

Aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) terhadap Escherichia coli, Bacillus subtilis, dan Staphylococcus aureus

1 11 8