Kapang Endofit Penghasil Antimikroorganisme Isolasi Kapang endofit

11 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta b Keasaman pH Pengukuran pH dilakukan agar medium dapat dipertahankan berada pada pH optimum selama fermentasi. Bakteri memiliki pH optimum 6,7-7,5; pada pH di bawah 5,5 dan di atas 8,5, bakteri tidak dapat tumbuh dengan baik. Khamir dapat tumbuh padda pH 2,5-8,5. Sementara kapang memiliki pH optimum antara 5-7. c Suhu Fermentasi dilakukan pada suhu dimana pertumbuhan sel atau produksi metabolit tertinggi. Sebagian besar mikroorganisme dapat tumbuh pada suhu 20-30 o C.

2.4. Antimikroorganisme

Salah satu jenis metabolit sekunder yang dihasilkan oleh kapang endofit adalah senyawa antimikroorganisme Radji, 2005. Senyawa antimikroorganisme merupakan senyawa kimia yang memiliki kemampuan dalam membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Berbagai golongan senyawa antimikroorganisme dari kapang endofit yang berhasil diperoleh antara lain: alkaloid, steroid, terpenoid, quinon, dan flavonoid Yu et al., 2010.

2.4.1. Mekanisme Kerja Antimikroorganisme

Senyawa antimikroorganisme dapat diklasifikasikan berdasarkan spektrum ataupun mekanisme kerjanya. Berdasarkan spektrum kerjanya, senyawa antimikroorganisme dibedakan menjadi spektrum sempit narrow spectrum dan spektrum luas broad spectrum. Senyawa antibakteri berspektrum sempit hanya mampu menghambat satu golongan bakteri saja, seperti hanya mampu menghambat atau membunuh bakteri Gram positif saja. Sedangkan senyawa antibakteri spektrum luas dapat menghambat atau membunuh bakteri dari golongan Gram positif maupun Gram negatif Pratiwi, 2008 Berdasarkan mekanisme aksinya, senyawa ini dibedakan menjadi lima Pratiwi, 2008 yaitu: 12 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta a. Senyawa yang dapat menghambat sintesis dinding sel Senyawa ini merusak lapisan peptidoglikan yang menyusun dinding sel bakteri Gram negatif maupun Gram positif. Contoh antibiotik yang memiliki mekanisme penghambatan sintesis dinding sel adalah penisilin, sefalosporin, vankomisin, isoniazid INH dan karbapenem. b. Senyawa yang dapat merusak membran plasma Membran plasma bersifat semipermeabel dan mengendalikan transpor berbagai metabolit ke dalam dan ke luar sel. Adanya gangguan atau kerusakan struktur pada membran plasma dapat menghambat atau merusak kemampuan membran plasma sebagai penghalang barrier osmosis dan mengganggu sejumlah proses biosintesis yang diperlukan dalam membran. Antibiotik yang bersifat merusak membran plasma terdapat pada antibiotik golongan polipeptida yang bekerja dengan mengubah permeabilitas membran plasma sel. Contohnya adalah polimiksin B yang melekat pada fosfolipid membran, amfoterisin B yang akan bergabung dengan ergosterol yang terdapat pada membran sel kapang dan menimbulkan gangguan dan kebocoran sel. c. Senyawa yang dapat menghambat sintesis protein Penghambatan sintesis protein pada bakteri terjadi karena beberapa senyawa antibakteri bekerja dengan berikatan pada ribosom subunit 30S beberapa terikat juga pada subunit 50S ribosom dan mengubah sintesis protein yang pada akhirnya menyebabkan kematian sel. Contoh senyawa tersebut adalah aminoglikosida. d. Senyawa yang mengambat sintesis asam nukleat Penghambatan pada sintesis asam nukleat berupa penghambatan terhadap transkripsi dan replikasi mikroorganisme. Yang termasuk antibiotik penghambat sintesis asam nukleat adalah golongan kuinolon dan rifampin. Rifampin menghambat sintesis mRNA dengan cara mengikat subunit ß- RNA polimerase bakteri sehingga menghambat transkripsi mRNA.

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Etanol Daun Andong (Cordyline fruticosa Goepp.) Terhadap Bakteri Escherichia coli, Shigella dysenteriae Dan Staphylococcus aureus

19 107 84

Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Nipah (Nypa fruticans Wurmb) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

23 113 70

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Kapang Endofit Daun Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Shigella dysenteriae

1 15 108

Uji Aktivitas Antibakteri Kandungan Minyak Atsiri Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa dan Salmonella typhimorium dari Buah Bawang Hutan (Scorodocarpus borneensis .Becc)

4 16 94

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antimikroba Kapang Endofit dari Daun Tanaman Jamblang (Syzygium cumini L.) terhadap Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Candida albicans dan Aspergillus niger.

3 23 110

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antimikroba Kapang Endofit dari Daun Tanaman Jamblang (Syzygium cumini L.) terhadap Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Candida albicans dan Aspergillus niger.

1 17 110

Isolasi dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Isolat Kapang Endofit Daun Tanaman Leunca (Solanum nigrum)

2 26 98

Isolasi, Seleksi dan Uji Aktivitas Antibakteri Mikroba Endofit dari Daun Tanaman Garcinia benthami Pierre terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, Shigella dysenteriae, dan Salmonella typhimurium

0 9 116

View of Identifikasi Metabolit Sekunder Dan Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Jamur Endofit Daun Beluntas (Pluchea indica (L.) Less.)

0 0 7

Aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) terhadap Escherichia coli, Bacillus subtilis, dan Staphylococcus aureus

1 11 8