Metode Skoring untuk Penentuan Efektivitas Kredit Domba

Gambar 7. Bagan Pengambilan Sampel Penelitian Kredit Domba

3.4. Analisis Data

Analisis deskriptif dilakukan untuk menjelaskan gambaran umum usaha ternak domba di lokasi dan efektivitas skema program kredit domba menggunakan metode skoring. Sementara itu, dampak program kredit terhadap pendapatan petani dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembalian kredit domba dianalisis menggunakan pendekatan ekonomi rumahtangga model persamaan simultan.

3.4.1. Metode Skoring untuk Penentuan Efektivitas Kredit Domba

Efektivitas skema program kredit domba dapat dinilai melalui monitoring dan evaluasi kinerja beberapa aspek yaitu input, proses, output, outcome, benefit Purposive: Minoritas Kredit Domba Purposive: Desa yang Menerima Kredit Domba Purposive: Mayoritas Kredit Domba Kecamatan Pamijahan Kecamatan Cisarua KABUPATEN BOGOR Desa Menerima Kredit Domba 75 petani yang menerima kredit dan 58 petani yang tidak menerima kredit Simple Random Sampling menggunakan sampling frame Desa Menerima Kredit Domba dan impact. Selanjutnya setiap aspek tersebut diberi indikator kinerja seperti terlihat pada Tabel 4. Tabel 4. Indikator Aspek Input, Proses, Output, Outcome, Benefit dan Impact untuk Mengukur Efektivitas Program Kredit Domba Aspek Kriteria Input Jumlah kredit domba, tambahan kredit lain, sumber dana, spesifikasi domba, aparat dan kelembagaan yang terlibat, pelatihan Proses Mekanisme pengajuan, penyaluran atau realisasi dan pengembalian kredit Output Jumlah petani yang menerima kredit, produksi ternak domba, jumlah unit usaha peternakan domba, peningkatan kinerja anggaran subsektor peternakan, kelembagaan masyarakat Outcome Peningkatan pendapatan dari usaha domba, jumlah rumahtangga peternakan, konsumsi protein hewani, pengembangan dan pemerataan pemilikan ternak khususnya ternak domba, menumbuhkan usaha di bidang peternakan dan meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan usahatani Impact Ketergantungan dengan kredit pemerintah, konflik pemanfaatan lahan, persaingan tidak sehat antar peternak, berkurangnya dana untuk sektor lain, menumbuhkan dinamika kelompok dan sumber ekonomi lain Benefit Peningkatan kesejahteraan masyarakat, pemerataan pembangunan, meningkatkan kontribusi terhadap PAD, pemanfaatan sumberdaya secara optimal, pendorong perkembangan wilayah Skor masing-masing kriteria diisi oleh petani dan petugas atau staf yang terlibat dalam penyaluran kredit domba. Hasil pemberian skor tersebut kemudian dihitung nilai rata-ratanya sehingga diperoleh skor masing-masing kriteria. Kalkulasi dilakukan untuk setiap aspek. Penilaian setiap aspek menggunakan kategori tidak berhasil, kurang berhasil, berhasil dan sangat berhasil. Skor kategori dikelompokkan menurut distribusi normal. Skor minimum setiap aspek adalah nol, sedangkan skor maksimum diperoleh dari total skor nilai ideal yang mungkin diperoleh dari kriteria yang telah disepakati. Secara rinci skor kategori disajikan pada Tabel 5. Penilaian aspek proses yang dilakukan secara rinci meliputi: 1 mekanisme pengajuan yaitu tahapan mengajukan kredit hingga ditetapkan sebagai penerima kredit, 2 penyaluran atau realisasi yaitu tahapan sejak petani ditetapkan memperoleh kredit hingga realisasi termasuk penggunaan kredit, dan 3 pengembalian kredit meliputi besarnya angsuran, jangka waktu, pemantauan dan pengawasan. Tabel 5. Skor Penilaian Kategori untuk Setiap Indikator Skor kategori Aspek Skor maksimum Tidak berhasil Kurang berhasil Berhasil Sangat berhasil Input 10 0.0-2.5 2.6-5.0 5.1-7.5 7.6-10.0 Proses 20 0.0-5.0 5.1-10.0 10.1-15.0 15.1-20.0 Output 10 0.0-2.5 2.6-5.0 5.1-7.5 7.6-10.0 Outcome 5 0.0-1.2 1.3-2.5 2.6-3.8 3.9-5.0 Impact 5 0.0-1.2 1.3-2.5 2.6-3.8 3.9-5.0 Benefit 5 0.0-1.2 1.3-2.5 2.6-3.8 3.9-5.0

3.4.2. Perumusan Model Ekonomi Rumahtangga Petani