Hasil Pendugaan Blok Produksi 1. Persamaan Produksi Ternak

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Pendugaan Model Ekonomi Rumahtangga Petani

Hasil analisis terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit domba dan dampak kredit domba terhadap pendapatan petani akan disajikan dalam bagian ini. Perumusan model ekonomi rumahtangga dikelompokkan dalam empat blok, yaitu: 1 produksi, 2 curahan waktu kerja, 3 pendapatan dan 4 pengeluaran. Program pendugaan model dan hasil secara rinci untuk setiap variabel endogen masing-masing disajikan dalam Lampiran. 5.1.1. Hasil Pendugaan Blok Produksi 5.1.1.1. Persamaan Produksi Ternak Hasil pendugaan parameter dugaan pada blok produksi cukup representatif menjelaskan kinerja ekonomi perilaku rumahtangga petani pada program pemberian kredit domba. Hasil dugaan menunjukkan bahwa persamaan produksi ternak domba yang dibangun hanya mampu dijelaskan oleh variabel penjelas dalam proporsi yang relatif kecil yaitu hanya mencapai 36.39 persen. Namun demikian persentase tersebut sudah cukup representatif mengingat data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data cross section, dimana dengan menggunakan data cross section kondisi ideal yang memperoleh nilai R-square tinggi sulit diperoleh. Hal senada juga diungkapkan oleh Kusnadi 2005 dan Priyanti 2007 dalam penelitiannya yang juga menggunakan data cross section. Pengaruh masing-masing variabel penjelas terhadap variabel endogennya dalam hal ini adalah variabel produksi ternak secara rinci terlihat pada Tabel 21. Tabel 21. Hasil Pendugaan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Ternak Domba Variabel Parameter dugaan Pr │t│ Elastisitas Intersep 0.146032 0.9039 Jumlah kredit 0.958883 0.0007 1.169659 Kepemilikan domba 0.287461 0.0328 0.315486 Persentase domba betina 0.053735 0.0002 0.002244 Pengalaman usaha ternak 0.024959 0.4339 0.004186 Persentase kematian -0.19644 .0001 -0.164063 Persentase ternak majir -0.19258 0.1736 -1.608689 Frekuensi mengikuti kegiatan 0.080892 0.1162 0.027690 Dummy petani -2.87133 0.0427 Nilai F 8.8700000 R-square 0.3638800 Keterangan: Signifikan pada taraf nyata α = 5 persen Signifikan pada taraf nyata α = 20 persen Berdasarkan Tabel 21 diperoleh bahwa produksi ternak domba dipengaruhi oleh faktor karakteristik petani yaitu pengalaman berusaha ternak dan frekuensi mengikuti kegiatan dalam kelompok taniternak, serta faktor teknis meliputi jumlah ternak milik sendiri, kematian ternak, persentase ternak betina, dan ternak majir disamping variabel jumlah kredit domba yang diterima. Semua tanda parameter dugaan sesuai dengan yang diharapkan. Jumlah kredit yang diterima berhubungan positif dengan produksi ternak domba pada taraf nyata 5 persen. Demikian juga dengan jumlah ternak domba yang dimiliki sendiri oleh petani memberi pengaruh positif dan nyata pada taraf 5 persen. Hal ini sesuai dengan teori fungsi produksi yang menyatakan bahwa jika input produksi ditingkatkan dalam hal ini jumlah domba baik milik sendiri maupun dari kredit, maka output atau produksi domba akan meningkat juga Debertin, 1986. Namun jika dilihat dari nilai elastisitasnya, jumlah kredit domba lebih responsif terhadap produksi ternak domba dibandingkan dengan jumlah domba milik sendiri. Hal ini terlihat dari nilai elastisitas jumlah kredit yang lebih besar dari satu. Faktor karakteristik petani yaitu pengalaman berusaha ternak berhubungan positif dengan produksi ternak domba, tetapi tidak nyata pada taraf 5 dan 20 persen. Hal ini berbeda dengan yang dihasilkan Sembiring 1996 dimana pengalaman berusaha ternak domba nyata mempengaruhi produksi ternak domba pada taraf 5 persen. Sementara itu frekuensi mengikuti kegiatan kelompok nyata berpengaruh terhadap produksi ternak pada taraf 20 persen, dimana semakin sering seseorang mengikuti kegiatan dalam kelompok maka akan meningkatkan produksi ternak domba. Kegiatan kelompok yang dimaksud adalah mengikuti pertemuan kelompok baik yang diadakan tanpa atau dengan adanya penyuluh pertanian atau peternakan. Secara rinci pengalaman beternak domba, dan partisipasi petani di lokasi penelitian disajikan pada Tabel 22. Tabel 22. Pengalaman Beternak Domba dan Partisipasi Petani dalam Kelompok Orang Uraian Petani Kredit Petani Non Kredit 1. Pengalaman usaha ternak domba - Lebih dari 10 tahun 66 88 33 57 - 10 tahun ke bawah 9 12 25 43 2. Frekuensi mengikuti kegiatan kelompok - 12 kali 37 49 54 93 - 12 kali 38 51 4 7 Tabel 22 menunjukkan bahwa sebagian besar petani kredit memiliki pengalaman berusaha ternak domba lebih dari sepuluh tahun, sebaliknya pada petani non kredit hanya 57 persen yang mengusahakan domba di atas sepuluh tahun. Pengalaman berusaha ternak domba biasanya sudah secara turun temurun dari orangtua dan ada juga sumber informasi beternak domba yang diperoleh dari tetangga. Untuk partisipasi petani dalam kegiatan kelompok terlihat dari frekuensi petani yang mengikuti kegiatan kelompok di bawah 12 kali cukup besar. Kurang aktifnya petani mengikuti kegiatan kelompok disebabkan oleh waktu kegiatan kelompok yang seringkali bersamaan dengan kegiatan bekerjanya. Petani seringkali memilih mencari rumput atau merawat ternaknya daripada mengikuti kegiatan kelompok taniternak. Pada Tabel 22 diperoleh juga bahwa kematian ternak dan persentase ternak majir berpengaruh mengurangi produksi ternak domba dan masing-masing nyata pada taraf 5 dan 20 persen. Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian Sembiring 1996 yaitu kematian ternak berpengaruh menurunkan produksi ternak pada taraf nyata 10 persen. Variabel persentase domba majir lebih responsif terhadap produksi ternak dibandingkan dengan variabel kematian domba. Petani yang mengetahui ternaknya majir biasanya segera menjual ternaknya dan menggantinya dengan ternak lain. Untuk variabel persentase domba betina menunjukkan bahwa semakin tinggi jumlah ternak betina berpengaruh terhadap peningkatan produksi ternak pada taraf nyata 5 persen. Produksi ternak yang dimaksud disini adalah besarnya jumlah ternak yang dihasilkan oleh induk, yang tentunya berpengaruh pada produksi anak pada waktu mendatang. Hal ini karena induk sangat berperan dalam memproduksi anak domba dimana pada penelitian ini arah pengembangan ternak domba sebagian besar ditujukan untuk usaha pembibitan. Priyanto 2005 menyatakan bahwa pemilikan ternak betina merupakan aset utama dalam pola pembibitan. Pada persamaan produksi ternak domba diperoleh bahwa produksi ternak domba akan meningkat jika petani tidak mendapatkan kredit. Ini ditunjukkan oleh parameter dugaan variabel dummy petani yang memberi pengaruh negatif. Kemungkinan hal ini karena petani yang menerima kredit 55 persen tidak memiliki ternak domba sebelumnya Tabel 23. Walaupun memiliki ternak domba mereka cenderung menjual ternaknya sendiri setelah mendapatkan kredit domba dari pemerintah, sehingga produksi ternak domba diduga tidak mengalami peningkatan. Berbeda dengan petani non kredit, seluruhnya merupakan petani yang memang sedang memelihara ternak domba. Tabel 23. Persentase Petani yang Memiliki Ternak Domba Kepemilikan Ternak Domba Petani Kredit Petani Non Kredit a. Memiliki 34 orang 45 58 orang 100 b. Tidak memiliki 41 orang 55 0 orang 0

5.1.2. Hasil Pendugaan Blok Curahan Waktu Kerja Keluarga