Kabupaten Tojo Una-una, Provinsi Sulawesi Tengah. Dari hasil analisis menggunakan model ekonomi rumahtangga nelayan dan kelayakan finansial,
kredit yang diberikan kepada nelayan tradisional memberikan dampak positif. Hal ini terlihat dari peningkatan pendapatan, tambahan manfaat serta peningkatan
produksi yang dihasilkan oleh nelayan. Hasil analisis finansial dengan menggunakan discount rate 12 persen, menunjukkan usaha perikanan nelayan
tradisional memenuhi Net Present Value NPV 0, Net Benefit Cost BC 1 dan Internal Rate of Return IRR discount rate. Hal ini berarti bantuan kredit di
Kabupaten Tojo Una-una, Provinsi Sulawesi Tengah layak dilakukan. Pada penelitian ini sumber pendapatan rumahtangga hanya dibedakan menjadi
pendapatan dari perikanan dan di luar perikanan, sedangkan alokasi tenaga kerja dipisahkan menurut gender. Namun demikian, pada penelitian ini tidak dibahas
mengenai tingkat kemampuan pengembalian kredit nelayan tradisional sebagai tolak ukur keberhasilan pemberian kredit program.
Hal senada juga diungkapkan Azriani 2008 yang menganalisis dampak Bank Perkreditan Rakyat terhadap kinerja usaha kecil menggunakan model
persamaan simultan. Hasil menunjukkan bahwa kredit yang diterima usaha kecil berpengaruh positif dan berbeda nyata terhadap nilai omset penjualan, namun
tidak berpengaruh nyata terhadap penyerapan tenaga kerja usaha kecil.
2.8. Kerangka Pemikiran Penelitian
Peternak membutuhkan kredit ternak untuk menambah modal dalam kegiatan usaha ternaknya. Kebutuhan modal peternak dalam hal ini disediakan
pemerintah dalam bentuk kredit domba secara bergulir di Kabupaten Bogor.
Secara lengkap bagan kerangka pemikiran operasional penelitian kredit domba ditunjukkan pada Gambar 6.
Gambar 6. Kerangka Pemikiran Penelitian Kredit Domba di Kabupaten Bogor Pada tahap awal, kredit domba akan digulirkan pemerintah kepada
peternak yang telah diseleksi sebelumnya. Setelah kesepakatan usaha
dilaksanakan dan waktu pengembalian kredit berakhir, maka dilaksanakan tahap kedua yaitu penyebaran ternak domba yang berasal dari pengembalian kredit
tahap awal kepada petani berikutnya. Apabila pelaksanaan kredit domba berjalan baik, maka akan terjadi kontinuitas perguliran yang disertai dengan peningkatan
populasi ternak dan nantinya diharapkan meningkatkan pendapatan petani. Namun Monitoring dan Evaluasi
Program Kredit Ternak Domba
Tingkat pendapatan dan pengembalian kredit
1. Input 2. Proses
3. Output 4. Outcome
5. Benefit 6. Impact
Efektivitas Program Kredit
Ekonomi rumahtangga peternak: 1. Produksi
2. Pendapatan 3. Curahan waktu kerja
4. Konsumsi Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Bogor
jika terjadi hambatan, tentunya akan mengurangi efektivitas dari skema program kredit domba itu sendiri sehingga manfaat yang diinginkan tidak dapat tercapai.
Hambatan bisa terjadi pada tahap awal, tahap proses penyaluran maupun tahap pengembalian kredit. Untuk itu dalam penelitian akan dianalisis efektivitas
skema kredit domba melalui kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja pelaksanaan program meliputi 6 aspek yaitu aspek kinerja input, proses, output,
outcome, benefit dan impact. Analisis dilakukan dengan metode skoring menggunakan beberapa indikator untuk setiap aspek.
Skema program yang efektif tentunya akan memberi dampak positif terhadap penerima kredit yaitu peningkatan pendapatan petani sesuai dengan
sasaran dan tujuan dari program tersebut. Perilaku rumahtangga sebagai penyedia tenaga kerja, produsen sekaligus konsumen, akan mempengaruhi keputusannya
dalam mengembalikan ternak, dimana kredit domba akan mempengaruhi produksi, curahan waktu kerja dan pendapatan yang akhirnya akan mempengaruhi
konsumsi rumahtangga. Hal ini selanjutnya mempengaruhi tingkat pengembalian kredit, sehingga model operasional yang menunjukkan keterkaitan antar peubah
yang diduga mempengaruhi pengembalian
kredit domba dan ekonomi
rumahtangga petani akan dianalisis secara simultan.
III. METODE PENELITIAN