jaminan kepada petani untuk mengurangi curahan waktu kerjanya di luar usaha domba.
Variabel lain yang juga tidak memberi pengaruh nyata pada taraf 5 dan 20 persen terhadap curahan waktu kerja di luar usaha domba adalah umur petani.
Semakin tua seseorang bukan jaminan dia akan mengurangi curahan waktu kerjanya di luar usaha domba. Hal ini karena kegiatan di luar usaha domba yang
mereka lakukan adalah usaha di bidang pertanian, dimana petani segala umur dapat mengerjakannya.
Curahan waktu kerja keluarga di luar usaha domba lebih meningkat pada petani kredit, terlihat dari parameter dugaan dummy petani yang bertanda positif.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa adanya kredit belum mampu menyerap tenaga kerja keluarga untuk usaha domba, terlihat dari curahan waktu kerja
keluarga di luar usaha domba yang semakin meningkat.
5.1.3. Hasil Pendugaan Blok Pendapatan
Pada blok pendapatan, hasil dugaan model memperoleh nilai R-square 54.50 persen dan dengan nilai F yaitu 21.39. Hal ini menunjukkan bahwa
variabel-variabel penjelas cukup baik mempengaruhi keragaman variabel endogennya. Hasil dugaan persamaan pendapatan secara rinci disajikan pada
Tabel 26. Pendapatan usaha domba secara nyata pada taraf 5 persen dipengaruhi
oleh produksi ternak domba, pendapatan dari kotoran ternak domba dan biaya usaha ternak. Sementara itu variabel pendidikan responden berpengaruh nyata
pada taraf 20 persen. Nilai kredit domba, umur responden dan dummy petani tidak berpengaruh secara nyata terhadap pendapatan usaha domba.
Tabel 26. Hasil Pendugaan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Usaha Domba Variabel
Parameter dugaan Pr
│t│ Elastisitas
Intersep -0.79852
0.1522 Produksi domba
0.351004 .0001
0.156841832 Nilai kredit
-0.0675 0.7491
-0.087961877 Penerimaan kotoran
0.0000014 0.0262
0.000007266 Umur
0.011797 0.2162
0.000338479 Pendidikan responden
0.051288 0.1544
0.014108533 Biaya usaha domba
-0.24414 0.0055
-0.099662575 Dummy petani
-0.36589 0.3695
Nilai F 21.39
R-square 0.54504
Keterangan: Signifikan pada taraf nyata α = 5 persen Signifikan pada taraf nyata α = 15 persen
Mankiw 2003 menyatakan bahwa peningkatan input melalui kredit akan meningkatkan produksi. Peningkatan produksi akan meningkatkan penerimaan
total, tapi belum tentu meningkatkan pendapatan karena ada biaya produksi. Dalam penelitian ini ternyata peningkatan produksi ternak domba akan
meningkatkan pendapatan usaha domba. Namun variabel ini kurang responsif terhadap variabel endogennya. Sebaliknya nilai kredit tidak nyata mempengaruhi
pendapatan usaha domba, diduga karena jumlah kredit yang diberikan tidak dalam skala ekonomis Karo-Karo, 2005. Hal ini juga terlihat dari dummy petani dimana
pendapatan usaha domba akan lebih meningkat pada petani non kredit walaupun pengaruhnya tidak nyata. Ini menunjukkan bahwa adanya kredit domba belum
mampu meningkatkan pendapatan usaha domba. Sebaliknya variabel biaya usaha domba berpengaruh mengurangi pendapatan usaha domba. Variabel penerimaan
dari kotoran domba berhubungan positif dengan pendapatan usaha domba, dimana semakin tinggi penerimaan dari kotoran domba, berimplikasi pada peningkatan
pendapatan usaha domba.
Untuk variabel tingkat pendidikan memiliki hubungan positif dengan pendapatan usaha domba. Semakin tinggi pendidikan, semakin mudah petani
menyerap pengetahuan atau akses informasi mengenai pemeliharaan domba. Hal ini secara keseluruhan akan meningkatkan pendapatan usaha domba. Demikian
juga halnya dengan variabel umur memiliki hubungan positif dengan pendapatan usaha domba, namun tidak nyata pada taraf 5 dan 20 persen.
5.1.4. Hasil Pendugaan Blok Pengeluaran