informasi dari mulut ke mulut para pelanggan. Belum menggunakan SIM yang baik dengan nilai skor 0,120 berada di peringkat ke dua. Kelemahan selanjutnya
adalah lahan produksi yang sempit dengan nilai skor 0,131 berada pada peringkat ke tiga. Lalu kelemahan yang ke empat yaitu masih adanya rangkap jabatan dalam
struktur organisasi dengan nilai skor 0,156. Total nilai untuk perhitungan matriks IFE adalah 2,645 2,5 yang
menunjukkan bahwa CV. Karya Barokah secara internal berada di posisi yang baik karena berada di atas nilai rata-rata matriks IFE 2,5.
2. Analisis Matriks EFE
Matriks EFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor eksternal perusahaan, yaitu peluang dan ancaman yang dihadapi
perusahaan. Langkah-langkah dalam penyusunan matriks EFE hampir sama dengan penyusunan matriks IFE. Namun pada matriks EFE, faktor-faktor strategis
yang digunakan adalah peluang dan ancaman yang dihitung dengan rating dan bobot pada Tabel 23.
Analisis lingkungan eksternal menghasilkan empat peluang dan empat ancaman. Keempat peluang ini diantaranya perkembangan teknologi untuk
produksi, meningkatnya daerah yang membutuhkan penghijauan, tersedianya fasilitas KUR, kekuatan tawar menawar terhadap pemasok. Terdapat empat
ancaman yang dihadapi CV. Karya Barokah dari hasil analisis lingkungan eksternal. Ancaman tersebut diantaranya meningkatnya inflasi, cuaca yang tidak
menentu, pendatang baru dengan konsep usaha yang sama, kekuatan tawar menawar terhadap pembeli.
Kondisi eksternal yang dihadapi CV. Karya Barokah digambarkan dengan nilai hasil matriks EFE. Total rataan untuk faktor eksternal yang menjadi peluang
adalah sebesar 1,632 sedangkan total rataan untuk ancamannya sebesar 0,801. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa CV. Karya Barokah memiliki faktor
peluang yang lebih besar daripada ancaman, sehingga diperlukan strategi untuk memanfaatkan peluang ini. Total nilai matriks EFE untuk CV. Karya Barokah
adalah 2,433 hal ini berarti CV. Karya Barokah menunjukkan respon cukup baik
terhadap peluang dan ancaman eksternal yang terjadi. Uraian faktor strategis internal beserta nilai masing-masing faktor yang terdapat pada Tabel 23 berikut.
Tabel 23. Hasil Analisis Matriks EFE
Faktor Penentu Bobot
Rating Nilai
a b
axb Peluang
Perkembangan teknologi untuk produksi A 0,128
3,000 0,384
Meningkatnya daerah yang membutuhkan penghijauan B 0,128
3,333 0,427
Tersedianya fasilitas KUR C 0,134
3,667 0,491
Kekuatan tawar-menawar perusahaan terhadap pilihan pemasok yang banyak D
0,110 3,000
0,330
Total 1,632
Ancaman
Meningkatnya Inflasi E 0,143
2,000 0,286
Cuaca yang tidak menentu F 0,116
1,667 0,193
Pesaing baru dengan konsep usaha yang sama G 0,122
1,333 0,163
Kekuatan tawar menawar pembeli untuk memilih dalam ketatnya persaingan penawaran indsutri H
0,119 1,333
0,159
Total 0,801
Total Matriks EFE 2,433
Berdasarkan hasil pengolahan matriks EFE, yang menjadi peluang utama bagi CV. Karya Barokah setelah dilakukan perhitungan nilai skor adalah
tersediany fasilitas KUR dengan nilai skor 0,491. Menduduki posisi ke dua adalah meningkatnya daerah yang membutuhkan penghijauan dengan nilai skor 0,427.
Perkembangan teknologi untuk produksi dengan nilai skor 0,384 berada di urutan ke tiga. Kekuatan tawar-menawar perusahaan terhadap pilihan pemasok yang
banyak di urutan ke empat dengan nilai skor 0,330. Ancaman yang dihadapi CV. Karya Barokah berupa Kekuatan tawar
menawar pembeli untuk memilih dalam ketatnya persaingan penawaran indsutri merupakan ancaman utama dengan nilai 0,159. Hal ini dikarenakan semakin
berkembangnya perusahaan persemaian tanaman di Bogor dan sekitarnya. Setiap perusahaan menawarkan variasi produk tanaman dengan kualitas yang baik dan
harga murah menyebabkan konsumen menjadi memiliki alternatif pilihan yang beragam dan dapat memilih produk dengan kualitas yang baik serta dengan harga
yang relatif murah. Diikuti dengan ancaman berikutnya yaitu pesaing baru dengan konsep usaha yang sama dan cuaca yang tidak menentu direspon dengan nilai
masing-masing 0,163 dan 0,193. Untuk meningkatnya inflasi direspon oleh perusahaan dengan nilai 0,286.
4.4.2 Tahap Pencocokan
Tahap pencocokan adalah tahap memfokuskan dan menghasilkan alternatif strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaan.Tahap pencocokan dari kerangka
kerja formulasi strategi terdiri dari dua teknik yang dapat digunakan, yaitu Matriks IE dan Matriks SWOT.
1 Matriks IE Analisis matriks IE Internal-External dilakukan untuk mempertajam
analisis yang telah dilakukan dengan matriks IFE dan EFE. Hasil matriks EFE dan IFE berupa nilai total untuk faktor strategis eksternal dan internal kemudian
dipetakan ke dalam matriks IE. Total nilai IFE dipetakan pada sumbu x sedangkan total skor EFE dipetakan pada sumbu y. Selanjutnya dapat ditentukan pada sel
mana CV. Karya Barokah berada dan strategi apa yang seharusnya dilakukan. Pemetaan total skor IFE sebesar 2,645 dan total skor EFE sebesar 2,433
menempatkan CV. Karya Barokah pada sel ke V. Hal ini CV. Karya Barokah berada pada kondisi hold and maintain atau pertahankan dan pelihara. Seperti
terlihat pada Gambar 11.
I II
III
IV V
VI
VII VIII
IX
Gambar 11. Hasil Internal-External Matrix CV. Karya Barokah
Berdasarkan Matriks IE pada gambar 11, terlihat bahwa CV. Karya Barokah terletak pada sel V. Hal ini menunjukkan bahwa strategi yang paling
4,0
3,0 2,0
1,0 4,0
3,0 2,0
1,0 Lemah
Kuat Kuat
Lemah
Sk o
r T
o ta
l E FE
Rata-rata
Sedang
Skor Total IFE
baik dikelola CV. Karya Barokah adalah strategi-strategi pertahankan dan pelihara, yaitu strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Penetrasi pasar yaitu usaha peningkatan pangsa pasar atau market share suatu produk atau jasa yang sudah ada di pasar melalui usaha pemasaran yang
lebih gencar David, 2009. Untuk meningkatkan pangsa pasar produk persemaian Jabon, CV. Karya Barokah dapat melakukan kegiatan promosi yang gencar.
Selain itu CV. Karya Barokah juga dapat menarik kedatangan konsumen melalui produk lain yang menarik dan pelayanan yang lebih baik, sehingga konsumen
memiliki banyak alasan untuk datang berkunjung. Sedangkan strategi pengembangan produk merupakan strategi untuk
meningkatkan penjualan dengan cara memodifikasi produk-produk atau jasa yang ada sekarang David, 2009. Strategi pengembangan produk ini dapat dilakukan
untuk meningkatkan daya saing perusahaan terhadap pesaing. Pendekatan diferensiasi produk dengan menambah produk baru untuk ditawarkan maupun
memodifikasi produk lama akan berdampak pada banyaknya produk yang dapat dinikmati konsumen. Dengan didukung sistem yang baik, konsumen akan merasa
puas. Untuk masing-masing alternatif strategi akan dijelaskan lebih lanjut melalui Matriks SWOT.
2 Matriks SWOT Penyusunan matriks SWOT dilakukan dengan mengkombinasikan faktor
kunci internal kekuatan dan kelemahan dan faktor kunci eksternal peluang dan ancaman sehingga menghasilkan alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh
perusahaan. Formulasi strategi CV. Karya Barokah yang terdapat pada Tabel 24 berikut.
Tabel 24. Formulasi Strategi Matriks SWOT
Internal
Eksternal
Strength Kekuatan S
1. Memiliki jaringan pasar yang luas 0,481.
2. Modal sendiri
dan kestabilan
keuangan 0,421.
3. Kualitas produk yang baik 0,426.
4. Loyalitas karyawan yang tinggi 0,339.
5. Memiliki kelompok mitra petani
yang banyak
0,317.
Weakness Kelemahan W
1. Promosi yang
kurang efektif
dan optimal
0,119. 2. Belum menggunakan SIM
yang baik 0,120. 3. Lahan
produksi yang
sempit 0,131. 4. Lokasi
display produk
yang kurang
strategis 0,136.
5. Masih ada rangkap jabatan dalam struktur organisasi
0,156.
Opportunities Peluang O
1. Tersedianya fasilitas
KUR 0,491. 2. Meningkatnya
daerah yang
membutuhkan penghijauan 0,427.
3. Perkembangan teknologi
untuk produksi 0,341.
4. Kekuatan tawar-
menawar perusahaan
terhadap pilihan
pemasok yang banyak. 0,257.
Strategi S-O
1. Meningkatkan jalinan
kerjasama bisnis dengan para
petani mitra.
S1,S2,S3,S4,S5,01,02,03, 04
2. Meningkatkan mutu bahan olahan
dengan segmen
pasar spesifik S1, S5, O2, O3, O4
Strategi W-O
1. Memperluas lahan usaha operasional produksi dan
tenaga kerja. W3,W4,W5,O1,O2,O3,
O4.
2. Mengembangkan SIM
dalam perusahaan untuk meningkatkan
pelayananan. W1,W2,O1,O3,O4.
Threats Ancaman T
1. Kekuatan tawar
menawar pembeli untuk memilih dalam ketatnya
persaingan penawaran indsutri. 0,159.
2. Pendatang baru dengan konsep
usaha yang
sama 0,163. 3. Cuaca
yang tidak
menentu 0,193. 4. Meningkatnya
Inflasi 0,286.
Strategi S-T
1. Membuat produk
yang inovatif dan kreatif. S1,
S2,S3,S4,S5,T1,T2, T3,T4 2.
Mengembangkan pola
pemasaran yang
lebih agresif
dan pelayanan
yang lebih baik. S1, S3, S4, T1, T3
Strategi W-T
1. Memperbaiki struktur dan kebijakan
manajemen perusahaan. W1,W2,W3,
W4,W5,T1,T2,T3,T4 2. Mengembangkan kemitraan
dengan usaha besar yang memiliki kemajuan usaha
terpadu W3, T1, T3
1 Strategi S-O
Strategi S-O adalah strategi yang menggunakan kekuatan perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang digunakan adalah :
a Meningkatkan jalinan kerjasama bisnis dengan para petani mitra Tujuan dari peningkatan jalinan kerjasama bisnis dengan para petani mitra
adalah untuk menjaga loyalitas dan menciptakan hubungan kekerabatan yang erat antara CV. Karya Barokah dengan para petani mitra. Hal ini akan menjadi
suatu kekuatan kokoh tersendiri untuk CV. Karya Barokah untuk tetap eksis dalam industri persemaian Jabon yang semakin sarat akan persaingan. Hal ini
pun akan berdampak posistif terhadap tertunjangnya pemenuhan kebutuhan perusahaan dalam memenuhi pemesanan pelanggan yang senantiasa
meningkat setiap waktu. b Meningkatkan mutu bahan olahan dengan segmen pasar spesifik
Strategi peningkatan mutu bahan olahan dengan segmen pasar spesifik dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas produk bersama dengan
kelompok mitra petani, dan membuat segmen pasar secara spesifik. 2
Strategi S-T Strategi S-T adalah strategi dimana perusahaan dapat menggunakan
kekuatan untuk menghindari ancaman. Strategi yang dapat diterapkan perusahaan adalah :
a Membuat produk yang inovatif dan kreatif Seiring marak dan berkembangnya industri persememaian tanaman Jabon
maka diperlukannya suatu pembeda yang inovatif dan kreatif dalam produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Pembeda tersebut tidak hanya terbatas
dengan berupa output produk, tetapi bisa melalui inovasi dalam menciptakan program paket penjualan tumpang sari, penggunaan lahan atau teknologi
produksi, kreatifitas dalam pengemasan dan pengiriman produk yang berjarak tempuh jauh, dan penyediaan jasa konsultasi.
b Mengembangkan pola pemasaran yang lebih agresif dan pelayanan yang lebih baik.Strategi pengembangan pola pemasaran yang lebih agresif dan pelayanan
yang lebih baik dapat dilakukan dengan pendirian agen perusahaan, dan penyertaan bukti sertifikasi mengenai kualitas produk dalam kegiatan promosi
perusahaan. Hal ditinjau dari banyaknya daerah yang membutuhkan pemulihan lingkungan atau penghijauan merupakan suatu potensi yang bisa
berdampak positif terhadap income perusahaan.
3 Strategi W-O
Strategi W-O adalah strategi dimana perusahaan meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dihasilkan
adalah : a Memperluas lahan usaha operasional produksi dan tenaga kerja berpotensi.
Pada saat ini tahun 2012 lahan yang dikelola oleh CV. Karya Barokah yang berlokasi di Kampung Tambakan Desa Situ Gede adalah seluas 2300 m
2
. Dari luas lahan tersebut yang dialokasikan untuk produksi yaitu hanya sebesar 400
m
2
dengan skala produksi total 60.000 per empat bulan dan untuk bibit Jabon sendiri hanya mampu memadai 20.000 pohon. Hal ini dinilai masih sangat
jauh dengan kebutuhan perusahaan yang membutuhkan minimalnya 50.000 bibit Jabon siap tanam per bulannya. Oleh karena itu maka diperlukannya
suatu penambahan lahan baru atau perluasan lahan untuk menunjang pemenuhan permintaan akan bibit Jabon yang senantiasa meningkat. Lalu
dengan seiring penambahan lahan operasional produksi maka kebutuhan akan tenaga kerja pun akan meningkat.
b Mengembangkan SIM dalam perusahaan untuk meningkatkan pelayanan. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dalam lajur informasi, maka
diperlukan penambahan suatu alat bantu yang bisa mendukung para manajer dalam mengumpulkan dan menyampaikan informasi seputar teknik produksi,
budidaya, tren harga, permintaan, dan tren tanaman yang sedang berkembang pada masyarakat. Hal yang perlu dilakukan oleh CV. Karya Barokah untuk
menunjang hal tersebut pada saat ini tahun 2012 adalah dengan penambahan inventaris berupa komputer yang berguna untuk pencatatan dan penyimpanan
data penjualan dan keuangan, dan agar perusahaan bisa mengevaluasi setiap saat keadaan keuangan dan penjualan perusahaan dari waktu ke waktu. Hal
berikutnya yang dapat menunjang SIM dalam perusahaan adalah dengan pemasangan internet pada kantor perusahaan.
4 Strategi W-T
Strategi W-T adalah strategi dimana perusahaan dapat meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Strategi yang dapat digunakan adalah :
a Memperbaiki struktur dan kebijakan manajemen dalam perusahaan.
Hal yang harus diperbaiki pada manajemen CV. Karya Barokah saat ini tahun 2012 adalah adanya rangkap jabatan dalam struktur organisasi yang
mengakibatkan manajer tidak bisa bekerja secara optimal dan tidak bisa bereksplorasi dalam menggali potensi-potensi yang tersirat dalam fungsi
pengaturan kerja jabatan masing-masing akibat padatnya kegiatan yang harus dikerjakan dengan perangkapan jabatan yang terjadi saat ini.
b Mengembangkan kemitraan dengan usaha besar yang memiliki kemajuan usaha terpadu.
Strategi pengembangan kemitraan dengan usaha besar yang memiliki kemajuan usaha terpadu dapat dilakukan dengan menjalin kerjasama
dengan pemasok dan pemasar.
4.4.3 Tahap Pengambilan Keputusan
Dari hasil analisis matriks SWOT didapatkan lima alternatif strategi yang dapat diterapkan. Untuk menentukan prioritas strategi yang paling tepat, maka
dilakukan analisis pemilihan strategi dengan metode Analytical Hierarchy Process AHP.
Model hierarki pemilihan strategi pengembangan usaha persemaian Jabon dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu tingkat satu yang merupakan tujuan dari
hierarki, tingkat dua merupakan kriteria yang mempengaruhi pemilihan alternatif strategi dan tingkat tiga merupakan alternatif strategi yang dihasilkan dari matriks
SWOT yaitu strategi SO, ST, WO1, WO2, WO dan WT Tabel 26. Penentuan kriteria strategi disesuaikan dengan keadaan yang dihadapi oleh
CV. Karya Barokah. Oleh sebab itu, penentuan kriteria strategi dilakukan berdasarkan literatur, hasil pengamatan di lokasi penelitian serta wawancara
dengan manajer dan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan tujuan. Kuosioner wawancara AHP yang diberikan ke perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 8.
Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian yang diperoleh di lapangan dapat dilihat pada gambar 12.
Gambar 12 . Struktur Hierarki Pemilihan Strategi Perusahaan
Keterangan : 1. Tingkat Faktor
F1 : Manajemen organisasi yang terstruktural dengan jelas
Manajemen organisasi yang terstruktural dengan jelas menjadi salah satu faktor pendukung dalam strategi pengembangan usaha persemaian.
F2 : Promosi
Strategi pengembangan usaha persemaian harusnya melihat strategi promosi yang tepat dalam menghadapi persaingan
F3 : Optimalisasi produksi yang sinambung
Strategi pengembangan usaha persemaian harus didukung juga oleh optimalisasi produksi
F4 : Jaringan dan potensi pasar
Strategi pengembangan usaha persemaian harus mampu melihat dan menangkap ketersediaan jaringan pasar dan potensi pasar
TujuanGoal
Faktor
Alternatif Strategi
Pengembangan Usaha Persemaian Jabon CV. Karya Barokah
F1 0,067
F2 0,157
F3 0,227
F4 0,228
F5 0,327
A 0,139
B 0,069
C 0,300
D 0,085
E 0,060
F 0,096
G 0,131
H 0,123
F5 : Modal
Strategi pengembangan usaha persemaian harus sesuai dengan keadaan keuangan CV. Karya Barokah.
2. Alternatif Strategi A
: Strategi SO1 Meningkatkan jalinan kerjasama bisnis dengan para petani mitra
B : Strategi SO2
Meningkatkan mutu bahan olahan dengan segmen pasar signifikan C
: Strategi WO1 Memperluas lahan usaha operasional produksi dan tenaga kerja
D : Strategi WO2
Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen SIM dalam perusahaan untuk meningkatkan pelayanan
E : Strategi ST1
Membuat produk yang inovatif dan kreatif F
: Strategi ST2 Mengembangkn pola pemasaran yang lebih agresif dan pelayanan yang
lebih baik G
: Strategi WT1 Memperbaiki struktur dan kebijakan manajemen perusahaan
H : Strategi WT2
Mengembangkan kemitraan usaha besar yang memiliki kemajuan usaha terpadu
Langkah pertama dalam AHP adalah memberikan penilaian terhadap kriteria strategi sehingga dihasilkan prioritas dari kriteria tersebut. Penetapan
prioritas kriteria dilakukan melalui penggabungan hasil analisis dari pendapat responden-responden ahli sehingga diperoleh hasil analisis pendapat gabungan
seperti ditunjukkan pada Gambar 13.
Gambar 13. Nilai Prioritas Kriteria
Berdasarkan gambar 13 terdiri dari berbagai kriteria strategi. Kriteria strategi ini dapat dijelaskan pada Tabel 25 berikut.
Tabel 25. Kriteria Strategi
Urutan Nilai
Keterangan 1. F5
0,365 Memerlukan aliran dana yang stabil dan pengelolaan
dana yang baik 2. F4
0,223 Hubungan jaringan sesama pengusaha dalam memnuhi
informasi dan kebutuhan produk 3. F2
0,163 Promosi
4. F3 0,155
Perencanaan produksi yang baik 5. F1
0,095 Manajemen organisasi yang terstruktur dengan baik
Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan penilaian terhadap alternatif strategi berdasarkan kriteria yang ada. Penilaian ini dilakukan melalui
penggabungan hasil analisis dari pendapat responden-responden ahli sehingga diperoleh hasil analisis pendapat gabungan seperti ditunjukkan Gambar 14.
F1 F2
F3 F4
F5
.095 .163
.155 .223
.365
Gambar 14. Nilai Prioritas Kriteria Terhadap Alternatif Strategi
Berdasarkan gambar 14 terdiri dari berbagai kriteria strategi. Kriteria strategi ini dapat dijelaskan pada Tabel 26 berikut.
Tabel 26. Alternatif Strategi
Urutan Nilai
Keterangan 1. C
0,220 Memperluas lahan usaha operasional produksi dan tenaga
kerja 2. H
0,147 Mengembangkan kemitraan usaha besar yang memiliki
kemajuan usaha terpadu 3. A
0,123 Meningkatkan jalinan kerjasama bisnis dengan para petani
mitra 4. G
0,116 Memperbaiki struktur dan kebijakan manajemen perusahaan
5. E 0,111
Membuat produk yang inovatif dan kreatif 6. B
0,102 Meningkatkan mutu bahan olahan dengan segmen pasar
signifikan 7. D
0,097 Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen SIM
8. F 0,084
Mengembangkn pola pemasaran yang lebih agresif dan pelayanan yang lebih baik
.129 .102
.220 .097
.111 .084
.116 .147
A B
C D
E F
G H
4. 5 Implikasi Manajerial
Berdasarkan AHP, strategi yang paling penting untuk dilakukan oleh CV. Karya Barokah yaitu memperluas lahan usaha operasional produksi dan tenaga
kerja. Perluasan lahan usaha operasional produksi dan tenaga kerja dapat diterapkan melalui penambahan modal. Modal yang dapat digunakan bisa
bersumber dari uang pribadi perusahaan atau fasiliatas KUR yang tersedia melaui bank dan instansi terkait. Dengan seiring penambahan lahan usaha operasional
produksi yang akan dilakukan hal lain yang harus turut diperhatikan adalah perekrutan tenaga kerja sebanyak tiga sampai lima orang buruh kebun. Dalam
perekrutan tersebut perusahaan dinilai tidak akan menemukan kesulitan karena tingkatan skill requirement yang tidak terlalu kompleks dan dapat bersumber dari
lingkungan sekitar perusahaan. Perluasan lahan usaha operasional produksi dan tenga kerja dapat
memberikan perubahan dan manfaat dalam berbagai aspek diantaranya aspek teknis, aspek sosial lingkungan, dan aspek ekonomi. Ditinjau dari sisi aspek teknis
relatif tidak ada perubahan teknis yang dibutuhkan, segala aspek teknis yang dilakukan dalam produksi semua masih bersifat konvensional. Ditinjau dari sisi
aspek sosial yaitu membuka lapangan pekerjaan baru dan menyerap tenaga kerja lokal. Ditinjau dari sisi aspek ekonomi, yaitu menambah penawaran bibit jabon
siap tanam, dan menambah pendapatan masyarakat sekitar. Ditinjau dari aspek lingkungan yaitu dapat menunjang dan meningkatkan kesuburan tanah dan dapat
mencegah banjir. Seiring dengan adanya perluasan lahan usaha, maka hal yang harus turut
diperhatikan adalah besarnya jumlah pasokan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Untuk itu perlu dilakukan penambahan pemasok agar ketersediaan bahan baku
tetap terpenuhi. Ditinjau dari aspek produk pengganti, perusahaan disarankan menambah diferrensiasi produk demi guna meningkatkan daya saing. Hal ini akan
berpengaruh terhadap aspek pendatang baru pesaing yang pada tahun ini 2012 senantiasa bertambah seperti PT. Agribisnis Sentosa. Demikian pula ditinjau dari
aspek pembeli, dengan adanya perluasan lahan tersebut diharapkan dapat menunjang perusahaan dalam menyerap dan memenuhi permintaan konsumen
yang senantiasa membeli dengan jumlah banyak sehingga dapat menunjang
bargaining position perusahaan dalam mempengaruhi kekuatan tawar pembeli dan persaingan sesama industri pemasok bibit Jabon.
Dengan adanya perluasan lahan usaha operasional produksi dan tenaga kerja, maka hal lain yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam memasarkan
produknya yaitu menambah suatu segmentasi pasar berdasarkan kebutuhan seperti industri kertas, industri kayu mebel, dan lain-lain yang membutuhkan bahan baku
pohon Jabon. Target pasar yang akan dituju yang dinilai cukup potensial adalah para pengusaha industri kertas. Dengan positioning sebagai perusahaan pemasok
bibit Jabon yang besar dan produk perusahaan pada saat ini yang sudah dikenal luas, terpecaya kualitasnya, dan harga yang murah perusahaan diperkirakan tidak
akan menemukan kesulitan dalam merambah target pasar konsumen yang baru. Hal lain yang dapat mengukuhkan positioning perusahaan di mata konsumen yaitu
disarankan bagi perusahaan untuk menicipatakan suatu logo perusahaan dan slogan yang menarik yang mencerminkan keunggulan dan kredibilitas perusahaan
dengan harapan dapat meninggalkan kesan yang mendalam dan mudah diingat seperti Jabon oke Harga oke Kemanapun dimanapun oke Anda manis kami
laris. Hal berikutnya yang harus turut diperhatikan oleh perusahaan adalah aspek
bauran pemasaran. Ditinjau dari aspek produk, seiring dengan meningkatnya lahan maka kuantitas dan produk yang bisa ditampung dan siap ditawarkan oleh
perusahaan akan bertambah. Seiring dengan bertambahnya kuantitas maka perusahaan pun harus tetap mejaga kualitas produk yang pada saat ini sudah
dinilai bagus. Ditinjau dari posisi tempat, lokasi tanah perluasan usaha yang baru dinilai cukup efisien karena berlokasi tidak jauh dari perkantoran CV. Karya
Barokah dan lahan produksi awal yang dimiliki oleh perusahaan dan akses jalan yang sudah baik dan bisa dilalui oleh mobil dan truk. Ditinjau dari aspek harga
relatif tidak ada perubahan karena pada saat ini harga yang ditawarkan oleh perusahaan tergolong murah dan cukup bersaing. Ditinjau dari aspek promosi,
dikarenakan meningkatnya jumlah produk yang dapat ditawarkan oleh perusahaan maka perusahaan diharapakan melakukan suatu promosi, baik itu melalui humas
publikasi antar konsumen dan melaui media cetak seperti menyebar brosur dan pemasangan iklan di internet di situs resmi perusahaan.
AB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
a. Berdasarkan hasil analisis internal unit usaha persemaian Jabon, CV. Karya
Barokah menunjukkan bahwa faktor internal yang menjadi kekuatan perusahaan adalah memiliki ikatan jaringan pasar yang luas, kualitas produk
yang baik, modal sendiri dan kestabilan keuangan, memiliki loyalitas karyawan yang tinggi, dan memiliki kelompok petani mitra yang banyak.
Kelemahan CV. Karya Barokah adalah promosi yang kurang efektif dan optimal, belum menggunakan SIM yang baik, lahan produksi yang sempit,
lokasi display yang kurang strategis, dan masih ada rangkap jabatan dalam struktur organisasi. Sedangkan hasil analisis eksternal unit usaha persemaian
Jabon CV. Karya Barokah menunjukkan bahwa faktor eksternal yang menjadi peluang adalah tersedianya fasilitas KUR, meningkatnya daerah yang
membutuhkan penghijauan, perkembangan teknologi produksi, dan kekuatan tawar menawar perusahaan terhadap pilihan pemasok yang banyak.
Ancamanbagi CV. Karya Barokah adalah kekuatan tawar menawar pembeli untuk memilih dalam ketatnya persaingan penawaran industri, meningkatnya
inflasi, pesaing baru dengan konsep usaha yang sama, dan cuaca yang tidak
menentu.
b. Berdasarkan Matriks IE unit usaha persemaian Jabon CV. Karya Barokah
berada pada kuadran V. Hal ini menunjukkan bahwa strategi yang paling baik untuk pengelolaan CV. Karya Barokah adalah strategi mempertahankan dan
memelihara kekuatan dan peluang perusahaan, yaitu strategi penetrasi pasar
dan pengembangan produk. Hal lainnya, strategi pengembangan paling baik
yang direkomendasikan untuk perusahaan berdasarkan penggabungan pendapat dan hasil olah data metode AHP adalah strategi memperluas lahan
usaha operasional produksi dan tenaga kerja. V.
KESIMPULAN DAN SARAN