7. Analisa Lingkungan internal IFE

pengembangan produk atau strategi integratif integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal. Strategi ini terdapat pada sel I, II dan IV. b Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan atau juga dikenal dengan hold and maintain pertahankan dan pelihara. Strategi yang mungkin paling tepat untuk semua sel ini adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi ini terdapat pada sel III, V dan VII. c Retrenchment strategy adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan atau juga dikenal dengan harvest or divestiture panen dan divestasi. Strategi ini terdapat pada sel IV, VIII dan IX yang ditunjukkan pada Gambar 6 di bawah ini. I II III IV V VI VII VIII IX Gambar 6. Internal-external matrix David, 2009

2. 9. Analisis matriks SWOT Strength-Weakness-Opportunity-Threat

Salah satu alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah Matriks SWOT David, 2009. Matriks SWOT Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Tantangan ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan tantanganancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan 4 empat set kemungkinan alternatif strategik seperti yang terdapat pada Gambar 7 berikut. 4,0 3,0 2,0 1,0 4,0 3,0 2,0 1,0 Lemah Rata-rata Kuat Kuat Rata-rata Lemah Skor Total IFE IFAS EFAS Kekuatan – S Strengh Faktor-faktor Kekuatan Kelemahan – W Weakness Faktor-faktor Kelemahan Peluang- O Opportunities Peluang Strategi SO Memanfaatkan kekuatan internal untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal Strategi WO Memperbaiki kelemahan internal perusahaan dengan cara mengambil keputusan dari peluangan eksternal Ancaman - T Threats Ancaman Strategi ST Menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari dampak ancaman eksternal Strategi WT Mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal Gambar 7. Matriks SWOT David, 2009

2. 10. Metode AHP Analytical Hierarchy Process

Analytical Hierarchy Process AHP merupakan suatu metode pengambilan keputusan berdasarkan penilaian, pertimbangan yang logis dan sistematis. AHP memiliki aspek kualitatif dan kuantitatif. Metode AHP didasarkan pada penilaian orang, yang ahli dibidang yang dipermasalahkan atau yang sedang dikaji untuk dicari pemecahannya. Dengan AHP, suatu masalah dipandang dalam suatu kerangka berfikir, yang terorganisir dan sederhana, sehingga memungkinkan untuk mengambil keputusan yang efektif. AHP merupakan suatu model, yang memberikan kesempatan bagi perorangan atau kelompok. Membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan, dengan cara membuat asumsi mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan yang diinginkan dirinya. Proses ini memungkinkan orang menguji kepekaan hasilnya, untuk menyusun hirarki dari suatu masalah, logika, intuisi, serta pengalaman untuk memberi pertimbangan. Peralatan utama AHP adalah sebuah hirarki fungsional, dengan input utamanya persepsi manusia. Keahlian, pengalaman, dan wawasan yang luas