Pemindahanpenanaman bibit berupa semai dari persemaian ke lapangan dapat dilakukan setelah semai-semai dari persemaian tersebut sudah kuat siap
ditanam, misalnya untuk Pinus merkusii setelah tinggi semai antara 20-30 cm atau umur semai 8
– 10 bulan. Pengadaan bibitsemai melalui persemaian yang dimulai sejak penaburan
benih merupakan cara yang lebih menjamin keberhasilan penanaman di lapangan. Selain pengawasannya mudah, penggunaan benih-benih lebih dapat dihemat dan
juga kualitas semai yang akan ditanam di lapangan lebih terjamin bila dibandingkan dengan cara menanam benih langsung di lapangan. Di bawah ini
pada Gambar 2 merupakan contoh persemaian dari tanaman Jabon.
Gambar 2 . Persemaian Tanaman Jabon CV. Karya Barokah, 2012
2. 2. Pengertian Strategi dan Manajemen Strategik
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata strategi memiliki arti 1 siasat perang 2 ilmu siasat perang 3 tempat yang baik menurut siasat perang
4 rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Berikut ini pendapat beberapa para ahli mengenai definisi manajemen strategi:
Menurut David 2009, manajemen strategik dapat didefinisikan sebagi seni
pengetahuan dalam
merumuskan, mengimplementasikan
serta mengevaluasikan keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan
sebuah organisasi mencapai tujuannya. Manajemen strategik berfokus pada usaha
untuk mengintegrasikan
manajemen pemasaran,
keuanganakuntasi, produksioperasi, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi komputer
untuk mencapai keberhasilan organisasional. Sedangkan menurut Hunger dan Wheelen 2007 manajemen strategik
adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
2. 3. Konsep manajemen strategi
Perusahaan baik kecil maupun besar perlu menerapkan manajemen strategi karena manajemen strategi secara signifikan mampu memperkuat pertumbuhan
perusahaan. Menurut David 2009, proses menajemen strategis dapat dengan mudah dipelajari dan diaplikasikan dengan menggunakan sebuah model atau
konsep. Konsep dari David 2009 ini akan ditunjukkan pada Gambar 3 berikut.
Gambar 3. Model manajemen strategis komprehensif David, 2009
Menurut David 2009, model manajemen strategis yang diilustrasikan dalam Gambar 3 merupakan model komprehensif dari proses manajemen strategis
yang diterima secara luas. Walaupun model ini tidak menjamin keberhasilan, namun model ini merepresentasikan sebuah pendekatan yang jelas dan praktis
Mengembang kan
pernyataan visi dan misi
Menetapkan tujuan jangka
panjang Menciptakan
Mengevaluasi dan memilih
strategi Mengimplem
entasikan strategi
Mengukur dan
mengevaluasi kan kinerja
Menjalankan audit
eksternal
Menjalankan audit internal
Perumusan strategi
Penerapan strategi
Penilaian strategi
untuk merumuskan, menerapkan dan menilai strategis. Model manajemen strategis pada Gambar 3 dapat dijelaskan sebagai berikut.
1 Pernyataan visi dan misi menggunakan cara berpikir strategis tentang rencana
usaha masa depan perusahaan dan kemana akan menuju. Jika ada kesalahan dan kekurangan maka akan dilakukan revisi sesuai dengan kebutuhan.
2 Menjalankan audit eksternal merumuskan berbagai strategi untuk mengambil
keuntungan dari peluang eksternal dan menghindari atau meminimalkan dampak ancaman eksternal.
3 Menjalankan audit internal dapat ditentukan dengan sejumlah cara, termasuk
menghitung rasio, mengukur kinerja, dan membandingkan dengan pencapaian masa lalu dan rata-rata industri.
4 Menetapkan tujuan jangka panjang dapat didefinisikan sebagai hasil spesifik
yang ingin diraih suatu organisasi terkait dengan misi dasarnya. Tujuan sebaiknya menantang, terukur, konsisten, masuk akal, serta jelas.
5 Menciptakan, mengevaluasi dan memilih strategi yaitu mengumpulkan dan
menganalisis serta
mengorganisasi informasi
yang diperoleh
dari kecenderungan industri lalu mengevaluasi dan melakukan pemilihan strategi.
6 Mengimplementasikan strategi adalah berorientasi pada aksi, proses yang
melibatkan manajemen masyarakat, mengembangkan kompetensi dan kapabilitas, penganggaran, pembuatan kebijakan, pemotivasian, pembangunan
budaya dan kepemimpinan. Perbaikan dan perubahan dilakukan jika terjadi kesalahan.
7 Mengukur dan mengevaluasi kinerja dilakukan untuk merangsang sikap kritis
terhadap ekpektasi dan asumsi yang ada, memicu pengkajian ulang atas tujuan dan nilai-nilai, serta merangsang kreativitas untuk menghasilkan alternatif dan
merumuskan kriteria evaluasi.
2. 4. Proses manajemen strategi
Proses manajemen strategi David, 2009 terdiri dari tiga tahap: perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Perumusan
strategi termasuk mengembangkan misi bisnis, mengenali peluang dan ancaman