5. Ruang Lingkup Kajian Strategi Pengembangan Usaha Persemaian Jabon pada CV Karya Barokah Bogor, Jawa Barat

2.1.1 Keunggulan Tanaman Jabon

Jabon merupakan jenis tumbuhan lokal yang dapat direkomendasikan untuk dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman karena pemanfaatan kayunya sudah dikenal luas oleh masyarakat. Jabon merupakan jenis kayu yang mempunyai berat jenis rata-rata 0,42 0,29-0,56, kelas kuat III-IV dan kelas awet V. Kayu Jabon banyak digunakan untuk korek api, kayu lapis, peti pembungkus, cetakan beton, mainan anak-anak, pulp dan kertas, kelompen dan kontruksi darurat yang ringan. Menurut Mulyana et al. 2010 beberapa keunggulan tanaman Jabon dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Diameter batang dapat tumbuh hingga 10 cmtahun. 2 Pemanenan kayu Jabon relatif singkat 5 – 6 tahun. 3 Batang berbentuk silinder dengan tingkat kelurusan yang bagus. 4 Tidak memerlukan pemangkasan karena cabang akan rontok sendiri saat tumbuh self pruning. 5 Pertumbuhan lebih cepat dibandingkan sengon. 6 Jabon termasuk tumbuhan pionir dan dapat tumbuh dilahan terbuka atau kritis, seperti tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat, dan tanah berbatu. 7 Tanaman Jabon relatif lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit bila dibandingkan dengan sengon.

2.1.2 Persemaian

Persemaian Nursery adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih atau bahan lain dari tanaman menjadi bibitsemai yang siap ditanam di lapangan. Kegiatan di persemaian merupakan kegiatan awal di lapangan dari kegiatan penanaman hutan karena itu sangat penting dan merupakan kunci pertama di dalam upaya mencapai keberhasilan penanaman hutan. Penanaman benih ke lapangan dapat dilakukan secara langsung direct planting dan secara tidak langsung yang berarti harus disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian. Penanaman secara langsung ke lapangan biasanya dilakukan apabila biji-biji benih tersebut berukuran besar dan jumlah persediaannya melimpah. Meskipun ukuran benih besar tetapi kalau jumlahnya terbatas, maka benih tersebut seyogyanya disemaikan terlebih dulu. Pemindahanpenanaman bibit berupa semai dari persemaian ke lapangan dapat dilakukan setelah semai-semai dari persemaian tersebut sudah kuat siap ditanam, misalnya untuk Pinus merkusii setelah tinggi semai antara 20-30 cm atau umur semai 8 – 10 bulan. Pengadaan bibitsemai melalui persemaian yang dimulai sejak penaburan benih merupakan cara yang lebih menjamin keberhasilan penanaman di lapangan. Selain pengawasannya mudah, penggunaan benih-benih lebih dapat dihemat dan juga kualitas semai yang akan ditanam di lapangan lebih terjamin bila dibandingkan dengan cara menanam benih langsung di lapangan. Di bawah ini pada Gambar 2 merupakan contoh persemaian dari tanaman Jabon. Gambar 2 . Persemaian Tanaman Jabon CV. Karya Barokah, 2012 2. 2. Pengertian Strategi dan Manajemen Strategik Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata strategi memiliki arti 1 siasat perang 2 ilmu siasat perang 3 tempat yang baik menurut siasat perang 4 rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Berikut ini pendapat beberapa para ahli mengenai definisi manajemen strategi: Menurut David 2009, manajemen strategik dapat didefinisikan sebagi seni pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan serta mengevaluasikan keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Manajemen strategik berfokus pada usaha