2. Analisis Lingkungan Internal CV. Karya Barokah

hari dengan waktu libur satu hari dengan sistem per-shift, dengan ketentuan bahwa di kantor perusahaan harus senantiasa dalam pengawasan seorang manajer. Sedangkan untuk pembayaran upah, CV. Karya Barokah menerapkan sistem yaitu pembayaran sebulan sekali dan upah diberikan di setiap awal bulan. 3. Pemotivasian Pemberian Motivasi Pemilik sebagai pemegang posisi manajemen puncak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha dan melakukan pendekatan yang bersifat top down dalam operasionalisasi perusahaan. Namun, Bapak Yuda selaku pemilik tidak memungkiri bahwa keberhasilan suatu usaha tidak terlepas dari peran serta karyawan. Oleh karena itu, beliau tidak menganggap karyawan sebagai bawahan melainkan rekan kerja. Namun hingga saat ini, belum ada kegiatan khusus yang dilakukan oleh pemilik guna meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan kegiatan kerja. Hal tersebut bisa menjadi kelemahan bagi perusahaaan karena kurangnya motivasi karyawan dalam bekerja bisa berdampak pada hasil kerja yang kurang optimal. 4. Pengelolaan Staf Budaya dan iklim kerja yang tercipta di CV. Karya Barokah cenderung ke arah kekeluargaan namun tetap profesional. Hal ini terlihat dari komunikasi yang terjalin antara pemilik dan karyawan tidak bersifat kaku sehingga kondisi tersebut memudahkan pemilik dalam memberikan tugas kepada karyawan ataupun sebaliknya, karyawan tidak segan untuk melaporkan hasil kinerja perusahaan atau menyampaikan sesuatu yang kurang berkenan kepada pemilki terkait masalah pekerjaan.

4.2.2 Keuangan

Modal awal CV. Karya Barokah bersumber dari dana pribadi pemilik. Modal finansial untuk operasi selanjutnya adalah bagian keuntungan yang diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan. Modal fisik yang dimiliki CV. Karya Barokah seperti lahan, bangunan, dan peralatan merupakan milik perusahaan, sedangkan untuk sebagian tanaman dan barang dagangan lainnya merupakan bagian dari utang usaha utang jangka pendek yang merupakan bagian dari bentuk kerjasama perusahaan dengan petani. Pada tahun 2012 hingga bulan Juni, CV. Karya Barokah membukukan pendapatanomzet sebesar Rp 445.078.000 bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp 636.080.000 telah terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini dikarenakan CV. Karya Barokah telah berhasil melakukan inovasi-inovasi pengadaan produk baru, diversivikasi tanaman dan pengembangan bisnis sehingga meningkatnya hasil produksi serta peningkatan hasil penjualan.

4.2.3 Pemasaran

Rangkuti 2005, mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Faktor-faktor tersebut menyebabkan masing-masing individu maupun kelompok ingin mendapatkan kebutuhan dan kainginan dengan menciptakan, menawarkan dan menukar produk yang memiliki nilai komoditas. Analisis aspek pemasaran terkait dengan bauran pemasaran, yaitu aspek harga, produk, tempat, dan jasa. Berikut adalah penjelasan mengenai analisis pemasaran CV. Karya Barokah yang berhubungan dengan bauran pemasaran: 1. Produk Produk yang dihasilkan oleh CV. Karya Barokah terdiri dari berbagai macam bibit dan benih tanaman perhutani. Produk-produk tersebut dijual dalam bentuk bibit, jenis-jenis tanaman yang disediakan dan dijual oleh CV. Karya Barokah dapat dilihat pada Lampiran 3. 2. Harga Harga merupakan satu-satunya unsur dari bauran pemasaran yang menghasilkan penerimaan bagi perusahaan. Bauran harga yang diimplementasikan oleh CV. Karya Barokah meliputi penetapan harga dari setiap produk dan cara pembayaran. Penetapan harga pada produk CV. Karya Barokah didasarkan atas pendekatan harga secara umum, yaitu menyesuaikan harganya dengan pesaing. Selain penetapan harga umum, harga juga ditentukan berdasakan negosiasi dengan pelanggan. Untuk pembelian dalam jumlah banyak, CV. Karya Barokah akan memberikan potongan harga kepada pelanggan. Potongan harga lebih sering dilakukan oleh CV. Karya Barokah untuk pelanggan dalam bentuk bibit dalam jumlah banyak. Varian harga yang ditetapkan oleh CV. Karya Barokah dapat dilihat pada Lampiran 3. 3. Promosi Promosi adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempromosikan dan mengkomunikasikan sebuah produk kepada pasar sebagai sasaran. Perusahaan CV. Karya Barokah yang mulai mengembangkan usahanya pada Juli 2010 telah melakukan promosi dalam memasarkan produk- produknya. Promosi yang dilakukan oleh CV. Karya Barokah adalah berupa konsultasi yang ditawarkan oleh CV. Karya Barokah kepada setiap pelanggan yang membeli produk. Selain itu, CV. Karya Barokah akan menghubungi langsung konsumen di tingkat pengecer yang berasal dari Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Jakarta, dan Jawa Barat untuk memberikan informasi bahwa CV. Karya Barokah memiliki produk-produk baru. Cara tersebut hingga saat ini cukup mendukung untuk meningkatkan penjualan pada CV. Karya Barokah tetapi dinilai kurang efektif dan optimal seiring berkembang pesatnya skala industri persemaian tanaman Jabon yang semakin pesat, ramai, dan sarat akan persaingan. 4. Tempat Lokasi CV. Karya Barokah berada di Kampung Tambakan Desa Situ Gede dengan pengelolaan lahan 2300m 2 .Perusahaan menetapkan lokasi tersebut diutamakan sebagai tempat display produk dengan daya tampung 200.000 bibit pohon siap tanam dari berbagai macam jenis varietas. Dinilai dari aspek pemasarannya letak lokasi pada saat ini dinilai kurang strategis dan kurang optimal dalam menjaring konsumen bonafit. Hal ini dikarenakan letaknya yang berada jauh dari pusat perkotaan dan jalannya yang merupakan jalan alternatif pedesaan sehingga kurang banyak dilalui oleh para calon konsumen potensial.

4.2.4 ProduksiOperasi CV. Karya Barokah

Luas lahan yang dikelola oleh CV. Karya Barokah pada saat ini tahun 2012 adalah 2300m 2 . Dari luas lahan tersebut lahan yang dialokasikan untuk produksi yaitu hanya sebesar 400m 2 dengan skala produksi total 60.000 per empat bulan dan untuk bibit Jabon Jabon sendiri hanya mampu memadai 20.000 pohon. Hal ini dinilai masih sangat jauh dengan kebutuhan perusahaan yang membutuhkan minimalnya 50.000 bibit Jabon siap tanam per bulannya. Adapun dalam kegiatan proses produksi persemaian Jabon yang dilakukan oleh CV. Karya Barokah masih bersifat konvensional dan dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.2.5 Sumber Daya Manusia

Kualitas sumber daya manusia yang terampil merupakan salah satu kunci keberhasilan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisinisnya. Oleh karena itu, identifikasi faktor SDM perusahaan yang meliputi: keragaan sumber daya manusia, perekrutan karyawan, loyalitas karyawan, dan kompensasi perlu dilakukan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam penyusunan strategi. Perekrutan tenaga kerja pada CV. Karya Barokah tidak melalui prosedur yang formal dan terstruktur. Hal tersebut dikarenakan Bapak Yuda selaku pemilik lebih mengutamakan merekrut tenaga kerja yang berasal dari anggota keluarga dan masyarakat sekitar lingkungan perusahaan yang memang memiliki kemampuan dan membutuhkan pekerjaan seperti Bapak Ether dan Bapak Enjay. Namun, Bapak Yuda tetap berkenan menerima calon tenaga kerja yang tidak memiliki hubungan keluarga dengan syarat memiliki kemampuan dalam bidang tanaman seperti Bapak Ether dan Enjay. Untuk mendukung kinerja karyawan, manajemen CV. Karya Barokah menerapkan sistem kompensasi yang terdiri dari upah, insentif, dan tunjangan serta fasilitas, serta pelatihan dan kesehatan.

4.2.6 Sistem Informasi Manajemen

Dalam menyampaikan informasi antar penanggung jawab, CV. Karya Barokah masih mengandalakan perbincangan yang dilakukan secara informal dan pencatatan yang masih sederhana. Informasi yang dicatat berupa informasi mengenai data stok tanaman per bulan, pengeluaran dan pendapatan per bulan, serta data jumlah tanaman Jabon yang terjual dalam satu bulan. Data-data tersebut tidak memiliki tempat penyimpanan khusus. Selain itu, data dibuat dalam bentuk hardcopy dengan tulisan tangan sehingga besar kemungkinan CV. Karya Barokah tidak memiliki backup-an jika terjadi kehilangan atau kerusakan pada data-data tersebut.

4.2.7 Indentifikasi Kekuatan dan Kelemahan

Berdasarkan pengamatan dan analisis yang telah dilakukan terhadap lingkungan internal CV. Karya Barokah, maka dapat diidentifikasi faktor-faktor kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengembangan unit produk persemaian Jabon CV. Karya Barokah dalam menghadapi persaingan seperti yang terdapat pada Tabel 19 berikut. Tabel 19. Hasil analisis lingkungan internal Faktor Kekuatan Kelemahan Manajemen 1.Masih ada rangkap jabatan dalam struktur organisasi. Keuangan 1.Modal sendiri dan kestabilan keuangan Pemasaran 2.Memiliki jaringan pasar yang luas 3.Kualitas produk yang baik 2.Promosi yang kurang efektif dan optimal 3.Lokasi display produk yang kurang strategis. ProduksiOperasi 4.Memiliki kelompok mitra petani yang banyak. 4.Lahan produksi yang sempit. Sumber Daya Manusia 5.Memiliki loyalitas karyawan yang tinggi. Sistem Informasi Manajemen 5.Belum menggunakan SIM yang baik. Kekuatan-kekuatan CV. Karya Barokah untuk produk tanaman Jabon yang dimiliki yaitu : 1. Modal sendiri dan kestabilan keuangan Modal awal CV. Karya Barokah bersumber dari dana pribadi pemilik. Modal finansial untuk operasi selanjutnya adalah bagian keuntungan yang diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan. Modal fisik yang dimiliki CV. Karya Barokah seperti lahan, bangunan, dan peralatan merupakan milik perusahaan, sedangkan untuk sebagian tanaman dan barang dagangan lainnya merupakan bagian dari utang usaha utang jangka pendek yang merupakan bagian dari bentuk kerjasama perusahaan dengan petani. Hal ini menjadi kekuatan perusahaan dalam pengembangan usaha. 2. Memiliki jaringan pasar yang luas Setiap melakukan pengembangan produk CV. Karya Barokah akan menghubungi langsung konsumen di tingkat pengecer yang berasal dari Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Jakarta, dan Jawa Barat untuk memberikan informasi bahwa CV. Karya Barokah memiliki produk-produk baru. Cara tersebut cukup efektif untuk meningkatkan penjualan pada CV. Karya Barokah. 3. Kualitas produk yang baik Produk yang dihasilkan oleh CV. Karya Barokah terdiri dari berbagai macam bibit dan benih tanaman perhutani. Produk-produk tersebut dijual dalam bentuk bibit, jenis-jenis tanaman pohon. Kualitas produk CV. Karya Barokah yang cukup adalah suatu kekuatan yang di miliki produk CV. Karya Barokah untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. 4. Memiliki kelompok mitra petani yang banyak. Dalam pengelola usaha CV Karya Barokah melakukan kerjasama mitra dengan petani bibit tanaman dikawasan Cimande dan Ciawi Bogor Jawa Barat dalam pengadaan bibit siap tanam tanaman pohon untuk memenuhi permintaan pelanggan. 5. Memiliki loyalitas karyawan yang tinggi. CV Karya Barokah lebih mengutamakan merekrut tenaga kerja yang berasal dari anggota keluarga dan masyarakat sekitar lingkungan perusahaan yang memang memiliki kemampuan dan membutuhkan pekerjaan. Hal ini membuat loyalitas setiap karyawan yang di miliki CV Karya Barokah ini tinggi. Untuk mendukung kinerja karyawan, manajemen CV. Karya Barokah menerapkan sistem kompensasi yang terdiri dari upah, insentif, dan tunjangan serta fasilitas, serta pelatihan dan kesehatan. Selain itu, produk tanaman Jabon CV Karya Barokah terdapat kelemahan- kelemahan yang dapat mempengaruhi pada peningkatan penjualan dan persaingan dengan produk lain. kelemahan-kelemahan yang teridentifikasi antara lain : 1. Masih ada rangkap jabatan dalam struktur organisasi. Masih adanya rangkap jabatan dalam struktur organisasi CV. Karya Brokah membuat jobdesk yang tertuang dalam jabatan tersebut menjadi tidak efektif. Selain itu, para pemegang tanggung jawab tersebut menjadi kurang terpacu untuk meng-explore kemampuannya sesuai dengan kompetensi yang mereka miliki sehingga tidak dapat dapat menghasilkan output yang optimal pada setiap jobdesk yang telah menjadi tanggung jawab mereka. 2. Promosi yang kurang efektif dan optimal Selama ini perusahaan hanya mengandalkan promosi melalui internet dan penyebaran informasi dari mulut ke mulut pelanggan yang dinilai kurang optimal sehingga hal ini menjadi kelemahan bagi CV. Karya Barokah. 3. Lokasi display produk yang kurang strategis. Kantor CV. Karya Barokah yang berlokasi di Kampung Tambakan Desa Situ Gede Bogor berfungsi utama sebagai lokasi display. Hal yang membuat lokasi ini menjadi sebuah kelemahan adalah letaknya yang jauh dari perkotaan. 4. Lahan produksi yang sempit. Lokasi CV. Karya Barokah berada di Kampung Tambakan Desa Situ Gede dengan pengelolaan lahan 2300m 2 Perusahaan menetapkan lokasi tersebut sebagai tempat display produk. Padahal untuk saat ini CV. Karya Barokah membutuhkan lahan yang digunakan untuk memproduksi tanaman dalam memenuhi permintaan pelanggan. 5. Belum menggunakan SIM yang baik Penyampaian informasi yang dilakukan antara penanggung jawab perusahaan masih sangat sederhana, yaitu mengandalakan perbincangan yang dilakukan secara informal dan pencatatan sederhana berupa informasi mengenai data stock tanaman Jabon per bulan serta pengeluaran dan pendapatan per bulan yang hingga saat ini masih dibuat dalam bentuk hardcopy dengan tulisan tangan sehingga sangat besar kemungkinan perusahaan tidak memiliki backup- an jika terjadi kehilangan atau kerusakan pada data-data tersebut.

4. 3. Analisis Lingkungan Eksternal CV. Karya Barokah

Analisis lingkungan eksternal merupakan situasi dan kondisi yang berada diluar perusahaan yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kinerja perusahaan. Lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan jauh dan lingkungan industri. Tujuan dari menganalisis lingkungan eksternal perusahaan adalah mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang menjadi peluang dan ancaman bagi usaha CV. Karya Barokah.

4.3.1 Lingkungan Jauh

Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada dasaranya di luar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama yang diperhatikan adalah PEST yaitu faktor politik, faktor ekonomi, faktor sosial, budaya, dan lingkungan, dan faktor teknologi. 1. Faktor Politik Salah satu aspek penting yang mempengaruhi iklim usaha suatu negara adalah keamanan dan stabilitas politik. Keamanan dan kondisi politik yang tidak stabil berdampak negatif terhadap keberlangsungan suatu usaha karena pelaku usaha akan merasa tidak nyaman menjalankan usahanya. Oleh karena itu, pemerintah sebagai pengambil kebijakan harus hati-hati mempertimbangkan setiap keputusan yang diambil. Berikut merupakan penjabaran dari beberapa kebijakan pemerintah yang mempengaruhi perkembangan usaha kayu bulat: a Ditetapkannya peraturan pemerintah bahwa barang hasil pertanian yang didalamnya termasuk tanaman perhutani, dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai PPN yang tertuang pada PP No. 7 Tahun 2007, bertujuan untuk mendorong perkembangan dunia usaha dan meningkatkan daya saing khususnya di bidang pertanian, serta dapat dimanfaatkan oleh pengusaha untuk meningkatkan pemasaran baik di dalam maupun di luar negeri. b Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.16MENHUT-II2007 tentang Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri Primer Hasil Hutan Kayu. Tujuan penetapan peraturan ini adalah untuk mendorong perkembangan usaha hasil hutan kayu dalam memenuhi kebutuhan bahan baku industri dalam negeri. c Peraturan Menteri Keuangan Nomor 22PMK.052010 tentang Fasilitas Peminjaman Kredit Usaha Rakyat. Tujuan dari penetapan peraturan ini adalah mendukung usaha kecil dan menengah untuk memanfaatkan fasilitas peminjaman kredit usaha rakyat yang tersedia melalui bank. 2. Faktor Ekonomi Keadaan ekonomi suatu negara merupakan faktor eksternal yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap perkembangan bisnis tanaman Jabon baik secara langsung maupun tidak langsung. Perubahan kondisi perekonomian berpengaruh terhadap strategi yang dijalankan oleh perusahaan dalam mencapai tujuan dan dapat menyebabkan keberhasilan ataupun kegagalan strategi tersebut. Berikut adalah beberapa faktor ekonomi yang berkaitan dengan pertumbuhan industri pertanian: a Inflasi Laju inflasi merupakan ancaman bagi perusahaan. Laju inflasi tahun 2009 tercatat sebesar 2,78 persen. Sedangkan laju inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2010, 2011 hingga bulan maret 2012 masing-masing tercatat sebesar 6,96 persen, 3,79 persen dan 0,88 seperti yang terdapat pada Tabel 20 berikut. Tabel 20. Tingkat inflasi Indonesia Tahun 2009-2012 No Tahun Tingkat Inflasi 1 2009 2,78 2 2010 6,96 3 2011 3,79 4 2012 0,88 Sumber : BPS, 2012sampai dengan Maret 2012 Tabel 20 di atas menunjukkan inflasi yang cendrung menurun, namun demikian inflasi pasti terjadi setiap tahunnya yang menyebabkan harga-harga barang terutama kebutuhan pokok naik dan menurunkan daya beli masyarakat. Hal ini akan berpengaruh terhadap meningkatnya biaya produksi dan harga pasokan bibit tunas petani-petani mitra CV. Karya Barokah yang dominan golongan ekonomi menengah ke bawah. b Kenaikan Tarif Dasar Listrik dan harga Bahan Bakar Minyak Kebijakan pemerintah yang batal mengurangi subsidi tidak menyebabkan kenaikan Tarif Dasar Listrik TDL dan harga Bahan Bakar Minyak BBM.