2.1.1 Keunggulan Tanaman Jabon
Jabon merupakan jenis tumbuhan lokal yang dapat direkomendasikan untuk dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman karena pemanfaatan
kayunya sudah dikenal luas oleh masyarakat. Jabon merupakan jenis kayu yang mempunyai berat jenis rata-rata 0,42 0,29-0,56, kelas kuat III-IV dan kelas awet
V. Kayu Jabon banyak digunakan untuk korek api, kayu lapis, peti pembungkus, cetakan beton, mainan anak-anak, pulp dan kertas, kelompen dan kontruksi
darurat yang ringan. Menurut Mulyana et al. 2010 beberapa keunggulan tanaman Jabon dapat diuraikan sebagai berikut:
1 Diameter batang dapat tumbuh hingga 10 cmtahun.
2 Pemanenan kayu Jabon relatif singkat 5 – 6 tahun.
3 Batang berbentuk silinder dengan tingkat kelurusan yang bagus.
4 Tidak memerlukan pemangkasan karena cabang akan rontok sendiri saat
tumbuh self pruning. 5
Pertumbuhan lebih cepat dibandingkan sengon. 6
Jabon termasuk tumbuhan pionir dan dapat tumbuh dilahan terbuka atau kritis, seperti tanah liat, tanah lempung podsolik cokelat, dan tanah berbatu.
7 Tanaman Jabon relatif lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit bila
dibandingkan dengan sengon.
2.1.2 Persemaian
Persemaian Nursery adalah tempat atau areal untuk kegiatan memproses benih atau bahan lain dari tanaman menjadi bibitsemai yang siap ditanam di
lapangan. Kegiatan di persemaian merupakan kegiatan awal di lapangan dari kegiatan penanaman hutan karena itu sangat penting dan merupakan kunci
pertama di dalam upaya mencapai keberhasilan penanaman hutan. Penanaman benih ke lapangan dapat dilakukan secara langsung direct
planting dan secara tidak langsung yang berarti harus disemaikan terlebih dahulu di tempat persemaian. Penanaman secara langsung ke lapangan biasanya
dilakukan apabila biji-biji benih tersebut berukuran besar dan jumlah persediaannya melimpah. Meskipun ukuran benih besar tetapi kalau jumlahnya
terbatas, maka benih tersebut seyogyanya disemaikan terlebih dulu.