5 Implikasi Manajerial Kajian Strategi Pengembangan Usaha Persemaian Jabon pada CV Karya Barokah Bogor, Jawa Barat

AB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Berdasarkan hasil analisis internal unit usaha persemaian Jabon, CV. Karya Barokah menunjukkan bahwa faktor internal yang menjadi kekuatan perusahaan adalah memiliki ikatan jaringan pasar yang luas, kualitas produk yang baik, modal sendiri dan kestabilan keuangan, memiliki loyalitas karyawan yang tinggi, dan memiliki kelompok petani mitra yang banyak. Kelemahan CV. Karya Barokah adalah promosi yang kurang efektif dan optimal, belum menggunakan SIM yang baik, lahan produksi yang sempit, lokasi display yang kurang strategis, dan masih ada rangkap jabatan dalam struktur organisasi. Sedangkan hasil analisis eksternal unit usaha persemaian Jabon CV. Karya Barokah menunjukkan bahwa faktor eksternal yang menjadi peluang adalah tersedianya fasilitas KUR, meningkatnya daerah yang membutuhkan penghijauan, perkembangan teknologi produksi, dan kekuatan tawar menawar perusahaan terhadap pilihan pemasok yang banyak. Ancamanbagi CV. Karya Barokah adalah kekuatan tawar menawar pembeli untuk memilih dalam ketatnya persaingan penawaran industri, meningkatnya inflasi, pesaing baru dengan konsep usaha yang sama, dan cuaca yang tidak menentu. b. Berdasarkan Matriks IE unit usaha persemaian Jabon CV. Karya Barokah berada pada kuadran V. Hal ini menunjukkan bahwa strategi yang paling baik untuk pengelolaan CV. Karya Barokah adalah strategi mempertahankan dan memelihara kekuatan dan peluang perusahaan, yaitu strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Hal lainnya, strategi pengembangan paling baik yang direkomendasikan untuk perusahaan berdasarkan penggabungan pendapat dan hasil olah data metode AHP adalah strategi memperluas lahan usaha operasional produksi dan tenaga kerja. V. KESIMPULAN DAN SARAN

2. Saran

a. Modal yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan perluasan usaha bisa diperloeh melalui modal sendiri dan pinjaman fasilitas KUR yang tersedia di beberapa bank dan instansi seperti BNI, Bank BUKOPIN, Pegadaian, dll. b. Cantumkan sebuah brand atau logo perusahaan dalam setiap pengemasan pengiriman barang untuk menciptakan kesan yang mendalam di mata konsumen. c. Membuat program promosi menggunakan media cetak seperti melaui koran, majalah pertanian, menyebarkan brosur dan cantumkan logo dan slogan perusahaan yang mencerminkan keunggulan dan kredibiltas perusahaan. d. Utamakan perekrutan tenaga kerja yang bersumber di daerah tempat lokasi lahan perluasan usaha untuk pemberdayaan masyarakat sekitar, efisiensi biaya, dan keamanan lingkungan lahan usaha baru yang lebih terkontrol. e. Menambah rekan alternatif pemasok agar ketersediaan kebutuhan bahan pasokan seperti pupuk dan obat-obatan senantiasa tersedia. f. Merambah segmentasi dan target pasar baru yang membutuhkan bahan baku Jabon untuk dipasok seperti usaha industri kertas dan usaha industri mebel untuk menjaring keuntungan yang lebih besar dengan positioning perusahaan yang sama. g. Lakukan riset penelitian untuk mengembangkan atau menciptakan suatu teknik budidaya yang lebih efisien dan efektif dalam menghadapi ketatnya persaingan sesama industri pemasok sejenis dan iklim cuaca yang dapat berubah sewaktu-waktu. h. Lakukan riset pemasaran unutk senantiasa memantau harga persaingan, menyerap dan menyalurkan segala kebutuhan konsumen yang membutuhkan bahan baku Jabon sebagai bahan utama maupun pengganti. DAFTAR PUSTAKA David, Fred R. 2009. Manajemen Strategis Konsep Terjemahan. Edisi 12. Salemba Empat. Jakarta. Dephut, Ekspor Dan Impor Komoditi Kehutanan, Departemen Kehutanan, www.dephut.go.idfilesexim_2008.pdf diakses tanggal 22 maret 2012 Hunger, David J. dan Wheelen, Thomas L. 2007, Manajemen Strategis, Terjemahan. Edisi kedua, Andi, Jogjakarta. Mansur, I. dan FD. Tuheteru, 2010. Kayu Jabon. Penebar Swadaya. Jakarta. Martawidjaya A, Kartasujana, Kadir K, Prawira SA. 1981. Atlas Kayu Indonesia. Jilid II.Bogor: Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. Mulyana, et al. 2011, Bertanam Jabon. Agromedia Pustaka. Jakarta. Porter, M. E., alih bahasa Maulana. 1997. Srategi Bersaing. Terjemahan dari Competitive Strategy. Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing. Penerbit Erlangga, Jakarta. Pearce, John A. dan Robinson, Richard B. 1997, Manajemen Srategik, Formulasi Impelmentasi dan Pengendalian. Terjemahan. Jilid Kesatu, Binarupa Aksara, Jakarta. Pratiwi. 2003. Prospek pohon jabon untuk pengembangan hutan tanaman. BuletinBadan Litbang Kehutanan. Vol. 4 No. 1, Th. 2003:61-66. Rangkuti, F. 2000. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Saaty, Thomas L. 2005. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. PT. Pustaka Binaan Pressindo. Jakarta. Statistic Indonesia , “Inflasi”, Badan Pusat Statistik, http:www.bps.go.id menutab.php?kat=2tabel=1id_subyek=03 diakses tanggal 22 maret 2012. Umar, Husein 2005, ‘Strategic Manajemen in Action’ : Konsep, Teori, dan Teknik menganalisis Manajemen Strategis Strategic Business Unir berdasarkan Konsep Michael R. Porter, Fred R. David, dan Wheelen- Hunger , Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Utami, I. W. 2008. Strategi Pengembangan Agribisnis Anggrek di Bogor. Manajemen Agribisnis. Institut Pertanian Bogor.