6. Analisa Lingkungan Eksternal EFE

hal yang perlu diperhatikan adalah kecepatan transfer teknologi oleh para pekerja, masa atau waktu keusangan teknologinya, harga teknologi yang akan diadopsi, dan sebagainya Faktor-faktor dalam lingkungan jauh ini memberikan peluang, ancaman dan kendala bagi perusahaan, namun jarang sekali perusahaan mempunyai pengaruh terhadapnya. B Lingkungan Industri Industry Environment Industri merupakan kumpulan perusahaan yang menawarkan produk atau jasa serupa atau saling menggantikan Pearce dan Robinson, 1997. Sifat dan derajat persaingan dalam industri bergantung pada lima kekuatan atau faktor ancaman pendatang baru, daya tawar menawar pembeli, daya tawar menawar pemasok, ancaman produk atau jasa substitusi, dan persaingan di antara para anggota industri. Menurut Porter 1997, kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri dapat dirangkum pada Gambar 5. Gambar 5. Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri Porter 1997 Berdasarkan Gambar 5 dapat dijelaskan sebagai berikut: a Ancaman Masuknya Pendatang Baru Pendatang baru ke suatu industri membawa masuk kapasitas baru, keinginan untuk merebut pangsa pasar market share, dan seringkali sumber daya yang Pendatang baru - Persaingan diantara anggota industri - Persaingan diantara perusahaan yang sudah ada Pemasok Pembeli Produk Pengganti Ancaman pendatang baru Ancaman Produk pengganti Kekuatan Tawar menawar Kekuatan Tawar menawar cukup besar. Besarnya ancaman masuk bergantung pada hambatan masuk yang ada dan pada reaksi dari peserta persaingan yang sudah ada terhadap calon pendatang baru. Untuk mempertahankan posisi dapat dilakukan dengan persaingan harga, iklan, pengenalan produk, inovasi produk, peningkatan pelayanan dan jaminan purna jual. Perusahaan yang baru masuk biasanya tidak mudah memasuki pasar karena adanya hambatan masuk industri dan reaksi dari perusahaan yang telah ada. Beberapa hal yang menjadi hambatan masuk industri antara lain adalah skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal, biaya peralihan pemasok, terbatasnya saluran distribusi dan kebijakan pemerintah. b Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Menurut Porter, tingkat persaingan dipengaruhi beberapa faktor, yaitu jumlah kompetitor, tingkat pertumbuhan industri, karakteristik produk, biaya tetap yang besar, kapasitas, dan hambatan keluar. c Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok Supplier Pemasok dapat memanfaatkan kekuatan tawar-menawarnya atas para anggota industri dengan menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang dijualnya. Pemasok yang kuat dapat menekan kemampulabaan suatu industri yang tidak dapat mengimbangi kenaikan biaya dengan kenaikan harganya sendiri. Kemungkinan pemasok masuk dalam industri dengan integrasi ke hulu dapat mengancam keberadaan perusahaan. d Kekuatan Tawar-menawar Pembeli Buyers Pembeli atau pelanggan dapat juga menekan harga, menuntut kualitas lebih tinggi atau layanan lebih banyak, dan mengadu domba sesama anggota industri, yang semuanya dapat menurunkan laba industri. Posisi pembeli yang kuat dapat menekan harga jual, cara pembayaran, cara pengiriman dan lainnya yang pada akhirnya mengurangi kemampuan menciptakan laba yang lebih baik. e Produk Pengganti Produk atau jasa substitusi membatasi potensi suatu industri. Bila industri tidak mampu meningkatkan kualitas produk atau mendeferensiasikannya, laba dan pertumbuhan industri dapat terancam. Faktor harga dan kualitas akan menentukan intensitas tekanan dari produk pengganti. Tekanan persaingan semakin bertambah ketika harga produk pengganti lebih murah dan biaya konsumen untuk beralih ke produk pun rendah. Kekuatan kompetitif produk pengganti dapat diukur dari seberapa besar pangsa pasar yang direbutkan dan rencana perusahaan produk pengganti tersebut untuk meningkatkan kapasitas serta penetrasi pasar.

2. 7. Analisa Lingkungan internal IFE

Analisis internal adalah proses dimana perencanaan strategi mengkaji faktor manajemen, pemasaran dan distribusi perusahaan, keuanganakuntansi, produksi dan operasi, sistem informasi manajemen serta penelitian dan pengembangan untuk menentukan dimana kekuatan dan kelemahan perusahaan David, 2009. a Faktor Manajemen Manajemen merupakan suatu tingkatan sistem pengaturan organisasi yang mencakup sistem produksi, pemasaran, pengolahan SDM, dan keuangan. Manajemen memiliki fungsi yang terdiri dari lima aktivitas dasar yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, penyusunan staf. Fungsi manajemen merupakan inti dalam menjalankan suatu perusahaan. Oleh karena itu, kemampuan manajerial perusahaan sangat penting diidentifikasi untuk mengetahui seberapa baik perusahaan tersebut mengelola aktivitas usahanya. b Faktor Pemasaran Pemasaran dapat diartikan sebagai proses menetapkan, menciptakan, dan memenuhi kebutuhan serta keinginan pelanggan akan produk. Faktor-faktor kunci internal yang termasuk dalam aspek pemasaran adalah produk perusahaan, keleluasaan lini produk, kemampuan perusahaan mengumpulkan informasi pasar, konsentrasi penjualan pada sedikit produk atau pada sedikit pelanggan, saluran distrbusi, strategi pendapatan harga dan fleksibilitas penetapan harga, layanan purna jual dan tindak lanjut, loyalitas merek dan promosi. Namun, menurut Pearce dan Robinson 2008, perusahaan tidak mungkin mengevaluasi semua faktor kunci internal untuk mengembangkan atau merevisi suatu strategi, manager hanya akan memilih beberapa faktor yang paling mungkin menjadi landasan keberhasilan. c Faktor Keuanganakuntansi Faktor-faktor keunggulan strategis yang perlu dianalisis antara lain: Total sumber daya keuangan dan kekuatannya, struktur modal yang efektif, perencanaan keuangan, modal kerja, dan prosedur penganggaran modal yang efisien dan efektif, sistem akuntansi untuk perencanaan, anggaran biaya, laba, dan prosedur audit yang efisien dan efektif, serta kebijakan penilaian persediaan. d Faktor Produksi dan Operasi Faktor ini meliputi antara lain: biaya operasi total yang lebih rendah dibandingkan dengan biaya pesaing total, kapasitas untuk memenuhi permintaan pasar, fasilitas yang efektif dan efisien, ketersediaan bahan baku yang mencukupi, lokasi fasillitas dan kantor yang strategis, serta keluwesan operasi. e Faktor Sistem Manajemen Informasi Informasi menghubungkan semua fungsi bisnis yang menyediakan landasan bagi semua keputusan manajerial. Informasi merepresentasikan sumber penting keunggulan atau kelemahan manajemen kompetitif. Sistem manajemen informasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja sebuah bisnis dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial. Dengan demikian sistem informasi manajemen yang efektif mengumpulkan, mengkodekan, menyimpan, menyintesis, dan menyajikan informasi sedemikian rupa sehingga mampu menjawab berbagai pertanyaan operasi dan strategis. Inti sistem informasi adalah basis data yang berisi beragam dokumen data yang penting bagi manajer.

2. 8. Analisis IE Internal-External Matrix

Matriks IE Internal-External menghasilkan pemetaan skor hasil matriks EFE dan IFE. Pemetaan ini bertujuan untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail David, 2009. Matriks ini dapat mengidentifikasi sembilan sel strategi perusahaan yang pada prinsipnya sel tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu: a Growth strategy yang merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri atau upaya diversifikasi. Strategi yang mungkin paling tepat untuk semua sel ini adalah strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk atau strategi integratif integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal. Strategi ini terdapat pada sel I, II dan IV. b Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan atau juga dikenal dengan hold and maintain pertahankan dan pelihara. Strategi yang mungkin paling tepat untuk semua sel ini adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi ini terdapat pada sel III, V dan VII. c Retrenchment strategy adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan atau juga dikenal dengan harvest or divestiture panen dan divestasi. Strategi ini terdapat pada sel IV, VIII dan IX yang ditunjukkan pada Gambar 6 di bawah ini. I II III IV V VI VII VIII IX Gambar 6. Internal-external matrix David, 2009

2. 9. Analisis matriks SWOT Strength-Weakness-Opportunity-Threat

Salah satu alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah Matriks SWOT David, 2009. Matriks SWOT Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Tantangan ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan tantanganancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan 4 empat set kemungkinan alternatif strategik seperti yang terdapat pada Gambar 7 berikut. 4,0 3,0 2,0 1,0 4,0 3,0 2,0 1,0 Lemah Rata-rata Kuat Kuat Rata-rata Lemah Skor Total IFE