45 Suatu persamaan tidak mengalami masalah autokorelasi pada kondisi
normal yaitu taraf lima persen, bila nilai h hitung berada diantara -1.96 sampai 1.96. Namun, jika nilai durbin-h statistic lebih kecil dari -1.96 berarti terdapat
autokorelasi negatif dan jika nilai durbin-h statistic lebih besar dari 1.96 berarti terdapat autokorelasi positif.
4.10 Surplus Konsumen dan Produsen
Surplus konsumen dan produsen merupakan indikator penentu arah kebijakan oleh para pelaku ekonomi. Surplus konsumen dan produsen juga
menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Perubahan kesejahteraan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Perubahan Surplus Produsen Biji Kakao ΔSP = PKDR
s
-PKDR
b
QKIN
b
+12QKIN
s
-QKIN
b
...................... 4.13 2. Perubahan Surplus Konsumen Biji Kakao
ΔSK = PKDR
b
-PKDR
s
DKINBU
s
+12DKINBU
b
-DKINBU
s
...... 4.14 3. Penerimaan Pemerintah
ΔPP = XKIN
s
PXINR
s
PJX
s
EXCRR - XKIN
b
PXINR
b
PJX
b
EXCRR ........................................................................... 4.15 4. Kesejahteraan Nasional
Net Surplus = ΔSP + ΔSK + ΔPP........................................................... 4.16
Keterangan: ΔSP
= Perubahan surplus produsen ΔSK
= Perubahan surplus konsumen ΔPP = Perubahan penerimaan pemerintah
b = Nilai dasar
s = Nilai simulasi
4.11 Konsep Elastisitas
Nilai elastisitas dapat digunakan untuk melihat derajat kepekaan variabel endogen pada suatu persamaan terhadap perubahan dari variabel penjelas. Nilai
elastisitas jangka pendek short-run diperoleh dari perhitungan sebagai berikut Pindyck dan Rubinfeld, 1998:
Esr Y
t
, X
i
= a
i
X
i
Y
t
…………………………………………… 4.17 Keterangan:
46 Esr Y
t
, X
i
= Elastisitas jangka pendek variabel penjelas X
i
terhadap variabel endogen Y
t
a
i
= Parameter estimasi variabel penjelas X
i
X
i
= Rata-rata variabel penjelas X
i
Y
t
= Rata-rata variabel endogen Y
t
Nilai elastisitas jangka panjang long-run dapat diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:
……………………………………………………….4.18 Keterangan:
Elr Y
t
, X
i
= Elastisitas jangka panjang variabel penjelas X
i
terhadap variabel endogen Y
t
ai lag = Parameter estimasi dari lag-variabel endogen
Kriteria uji: a
Jika nilai elastisitas lebih dari satu E 1, maka dikatakan elastis karena perubahan satu persen variabel penjelas mengakibatkan perubahan variabel
endogen lebih dari satu persen. b
Jika nilai elastisitas antara nol dan satu 0 E 1, maka dikatakan inelastis tidak responsif karena perubahan satu persen variabel penjelas
mengakibatkan perubahan variabel endogen kurang dari satu persen. c
Jika nilai elastisitas sama dengan nol E = 0, maka dikatakan inelastis sempurna.
d Jika nilai elastisitas tak hingga E = ~, maka dikatakan elastis sempurna.
e Jika nilai elastisitas sama dengan satu E = 1, maka dikatakan unitary elastis.
4.12 Validasi Model