44 Tolak H
berarti suatu variabel penjelas berpengaruh nyata terhadap variabel endogen.
4.9 Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah adanya korelasihubungan antara kesalahan error term
pada tahun sekarang dengan kesalahan pada tahun sebelumnya. Guna mengetahui ada atau tidaknya masalah autocorrelation pada setiap persamaan
maka perlu dilakukan uji autocorrelation dengan menggunakan statistik DW Durbin-Watson statistic.
Tabel 10. Range Statistik Durbin Watson
Nilai DW Hasil
4-d
l
DW 4 Tolak H
, Terjadi masalah autocorrelation negative 4-d
u
DW 4-d
l
Masalah autocorrelation tidak dapat disimpulkan 2DW 4-d
u
Terima H , Tidak terjadi masalah autocorrelation
d
u
DW 2 Terima H
, Tidak terjadi masalah autocorrelation d
l
DW d
u
Masalah autocorrelation tidak dapat disimpulkan 0DW d
l
Tolak H , Terjadi masalah autocorrelation positif
Sumber: Pindyck dan Rubinfield, 1998
Untuk mengetahui dan menguji apakah variabel eksogen secara bersama- sama berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel endogen, maka pada setiap
persamaan digunakan uji statistik F. Sedangkan untuk menguji apakah masing- masing variabel eksogen berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel endogen,
maka pada setiap persamaan digunakan uji statistik t. Selanjutnya karena model mengandung persamaan simultan dan variabel lag, maka untuk mengetahui
apakah terdapat serial korelasi autocorrelation atau tidak dalam persamaan digunakan statistik dh durbin-h statistic, sebagai berikut Pindyck dan
Rubinfeld, 1998: √
.......................................................... 4.12 Keterangan:
h = Angka durbin h statistik
T = Jumlah periode pengamatan sampel
varβ = Kuadrat dari standar error koefisien “lagged endogenous variabel
” DW
= Nilai statistik Durbin Watson
45 Suatu persamaan tidak mengalami masalah autokorelasi pada kondisi
normal yaitu taraf lima persen, bila nilai h hitung berada diantara -1.96 sampai 1.96. Namun, jika nilai durbin-h statistic lebih kecil dari -1.96 berarti terdapat
autokorelasi negatif dan jika nilai durbin-h statistic lebih besar dari 1.96 berarti terdapat autokorelasi positif.
4.10 Surplus Konsumen dan Produsen