56
Tabel 16. Luas Areal Tanam Kakao Indonesia Menurut Provinsi Tahun 2008-2009
000 Ha Provinsi
2008 2009
Provinsi 2008
2009 Aceh
74.50 76.40 Nusa Tengga Barat
5.40 5.70
Sumatera Utara 85.30
84.20 Nusa Tenggara Timur 44.50
44.70 Sumatera Barat
61.50 61.40 Kalimantan Barat
10.00 10.20
Riau 6.40
6.40 Kalimantan Tengah 0.90
0.90 Kepulauan Riau
0.00 0.00 Kalimantan Selatan
2.30 2.30
Jambi 1.30
1.30 Kalimantan Timur 34.60
35.40 Sumatera Selatan
5.00 5.20 Sulawesi Utara
11.90 11.00
Kepulauan Bangka Belitung
0.00 0.00 Gorontalo
10.90 11.10
Bengkulu 15.30
16.00 Sulawesi Tengah 221.70
225.00 Lampung
38.70 39.00 Sulawesi Selatan
262.80 264.20
DKI Jakarta -
- Sulawesi Barat 153.00
153.00 Jawa Barat
12.50 6.70 Sulawesi Tenggara
197.40 239.00
Banten 6.20
6.20 Maluku 16.80
17.10 Jawa Tengah
6.90 7.10 Maluku Utara
34.70 34.80
DI Yogyakarta 4.50
4.60 Papua 21.40
21.60 JawaTimur
52.50 58.50 Papua Barat
13.40 14.40
Bali 12.60
11.50 Total 1 425.20
1 475.30 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
5.3 Perkembangan Produksi Kakao Indonesia
Sulawesi Tengah merupakan penyumbang produksi kakao terbesar untuk Indonesia pada tahun 2009 yaitu sebesar 154.80 ribu ton, yang diikuti oleh
Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan masing-masing berkontribusi sebesar 149.50 dan 11.40 ribu ton. Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh juga memproduksi
sebesar 59.30, 32.40 dan 25.10 ribu ton. Jika dilihat dari total produksi kakao Indonesia menurun dari tahun 2008 ke tahun 2009 yaitu 803.60 ribu ton pada
tahun 2008, namun ditahun berikutnya hanya memproduksi sebesar 758.40 ribu ton. Produksi kakao Indonesia sangat beragam dan tersebar di beberapa provinsi
di Indonesia, karena kepemilikan lahan untuk pengusahaan kakao juga hampir merata tersebar diseluruh provinsi di Indonesia. Sulawesi merupakan provinsi
terbanyak yang menanami dan memproduksi kakao, karena didukung juga oleh kondisi lahan dan temperature di lokasi tersebut yang membuat Sulawesi cocok
ditanami kakao.
57
Tabel 17. Produksi Kakao Indonesia Menurut Provinsi Tahun 2008-2009
000 Ton Provinsi
2008 2009
Provinsi 2008
2009 Aceh
27.30 25.10 Nusa Tengga Barat
1.70 1.70
Sumatera Utara 60.30
59.30 Nusa Tenggara Timur 11.90
12.00 Sumatera Barat
32.20 32.40 Kalimantan Barat
2.20 2.20
Riau 4.10
4.00 Kalimantan Tengah 0.30
0.30 Kepulauan Riau
0.00 0.00 Kalimantan Selatan
0.30 0.20
Jambi 0.40
0.50 Kalimantan Timur 23.90
21.40 Sumatera Selatan
1.20 1.70 Sulawesi Utara
4.00 2.80
Kepulauan Bangka Belitung
0.00 0.00 Gorontalo
3.40 3.60
Bengkulu 5.40
5.00 Sulawesi Tengah 151.90 154.80
Lampung 25.70
26.00 Sulawesi Selatan 112.00 111.40
DKI Jakarta -
- Sulawesi Barat 149.50 149.50
Jawa Barat 3.70
2.30 Sulawesi Tenggara 117.00
75.60 Banten
2.40 2.60 Maluku
6.90 7.10
Jawa Tengah 2.70
2.90 Maluku Utara 12.50
11.30 DI Yogyakarta
1.20 1.20 Papua
11.30 11.50
JawaTimur 18.30
20.30 Papua Barat 2.70
4.00 Bali
6.80 5.40 Total
803.60 758.40 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011
VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN,
PENAWARAN DAN HARGA BIJI KAKAO DI INDONESIA
6.1 Keragaan Umum Hasi Estimasi Model Ekonometrika