22
2.4.2 Penelitian mengenai Kebijakan Perdagangan
Jamaludin 2005 melakukan penelitian dengan menggunakan metode Two - Stage Least Square
2SLS untuk menganalisis dampak kebijakan perdagangan gandum tepung terigu terhadap keseimbangan tepung terigu di Indonesia Tabel
8. Sukmananto 2007 melakukan penelitian yang berjudul dampak kebijakan perdagangan terhadap kinerja ekspor produk industri pengolahan kayu primer
Indonesia Tabel 8. Nurdiyani 2007 melakukan penelitian yang berjudul analisis dampak rencana penerapan pungutan ekspor kakao terhadap integrasi
pasar kakao Indonesia. Alat analisis yang digunakan adalah model integrasi pasar berupa model autoregressive distributed lag Tabel 8. Hastuti 2012 melakukan
penelitian yang berjudul dampak kebijakan tarif dan kuota impor terhadap penawaran dan permintaan gandum dan tepung terigu di Indonesia Tabel 8.
Hidayat 2012 melakukan penelitian yang berjudul dampak perubahan harga beras dunia terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia pada berbagai kondisi
transmisi harga dan kebutuhan domestik Tabel 8.
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Teori Harga
Teori harga merupakan teori ekonomi yang menjelaskan tentang perilaku harga pasar barang atau jasa tertentu. Harga merupakan suatu nilai tukar dari
produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga menjadi salah satu penentu keberhasilan dalam proses perdagangan karena harga
menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh dari penjualan produk baik berupa barang maupun jasa. Teori harga membahas mengenai harga
suatu barang atau jasa yang pasarnya kompetitif, tinggi rendahnya ditentukan oleh permintaan pasar dan penawaran pasar.
Permintaan demand pasar merupakan jumlah kuantitas suatu komoditas yang mampu dan ingin dibeli oleh konsumen pada suatu tempat dan waktu
tertentu pada berbagai tingkat harga dengan faktor lain yang tidak berubah cateris paribus. Teori permintaan menerangkan tentang hubungan antara jumlah
permintaan dan harga. Hubungan tersebut dapat digambarkan melalui kurva
23 permintaan. Kurva permintaan menunjukkan hubungan antara harga suatu produk
dengan jumlah produk yang diminta masyarakat, jika hal-hal lainnya dianggap konstan cateris paribus. Kurva permintaan memiliki slope koefisien arah
negatif terhadap harga, berdasarkan hukum permintaan yang menyatakan ketika harga naik maka permintaan akan turun dan sebaliknya jika harga turun maka
permintaan akan naik. Pergerakan sepanjang kurva permintaan terjadi apabila harga komoditas berubah sehingga dapat menyebabkan perubahan jumlah
komoditas yang diminta atau ingin dibeli konsumen. Sedangkan, pergeseran kurva permintaan merupakan akibat dari perubahan faktor-faktor di luar harga
komoditas tersebut. Faktor penentu permintaan diantaranya adalah harga barang itu sendiri,
harga barang substitusi atau komplementer, pendapatan masyarakat, jumlah penduduk, dan selera masyarakat. Penawaran supply pasar merupakan hubungan
yang menunjukkan banyaknya suatu komoditas yang akan ditawarkan untuk dijual pada suatu tempat dan waktu tertentu pada berbagai tingkat harga dengan faktor
lain yang tidak berubah cateris paribus. Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah
barang tersebut yang ditawarkan. Kurva penawaran menunjukkan hubungan yang positif antara jumlah komoditas yang akan dijual dengan tingkat harga dari
komoditas tersebut. Artinya, jika harga naik maka penawaran terhadap barang akan bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah penawaran terhadap
suatu barang akan menurun juga. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penawaran pasar merupakan fungsi dari harga komoditas dengan koefisien arah slope yang
positif. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran diantaranya adalah
harga barang itu sendiri, harga barang substitusi atau komplementer, harga input atau biaya produksi, kebijakan pemerintah, dan tingkat teknologi yang digunakan.
Perubahan dari faktor-faktor dapat menggeser fungsi penawaran dari suatu komoditas. Kurva permintaan dan penawaran yang digambarkan dalam satu kurva
akan saling memotong di suatu titik yang dinamakan dengan titik equilibrium. Titik equilibrium disebut juga titik keseimbangan pasar yang menunjukkan jumlah
produk dan harga keseimbangan suatu komoditas yang terjadi di pasar.
24 Ada beberapa metode dalam menentukan harga jual suatu produk antara
lain 1 pendekatan permintaan dan penawaran supply demand approach, dilakukan dengan cara mencari harga keseimbangan, yaitu harga yang mampu
dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan, 2 pendekatan biaya cost
oriented approach , dilakukan dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan
produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan, dan 3 pendekatan pasar market approach, dilakukan dengan cara merumuskan harga untuk produk yang
dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-
lain. Harga pasar mempunyai dua fungsi utama, yaitu 1 sebagai pemberi sinyalinformasi bagi produsen mengenai berapa banyak barang yang seharusnya
diproduksi untuk mencapai laba maksimum dan 2 penentu tingkat permintaan bagi konsumen yang menginginkan kepuasan maksimum.
3.2 Konsep Perdagangan Internasional