Analisis Regresi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi WTP Responden Analisis Kelayakan Pengembangan Penampungan Sumberdaya Air Bersih

31

4.5.3 Analisis Regresi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi WTP Responden

Model regresi berganda merupakan pengembangan dari model regresi linear sederhana dengan satu peubah bebas. Pada model regresi berganda multiple regression model Y merupakan fungsi linear dari beberapa peubah bebas XІ, XЇ, XЈ, ………, X k dan komponen sisaan error. Analisis ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi WTP pengguna sumberdaya air di Kampung Cibereum Sunting. Model yang digunakan adalah model regresi berganda. Persamaan regresi berganda nilai WTP dalam penelitian ini sebagai berikut: Keterangan: = Nilai WTP masyarakat pengguna air Rp per m³ = Intercept = Koefisien regresi U = Usia masyarakat pengguna air tahun P = Penghasilan rumah tangga Rp per bulan JKA = Jumlah kebutuhan air m³hariKK JPA = Jumlah pengguna air orang per KK = Galat atau error Variabel-variabel di atas ditentukan dan dipilih berdasarkan teori-tori ekonomi yang berlaku dan observasi langsung di lokasi penelitian. Besarnya WTP bagi penerima manfaat sumberdaya air meliputi: usia, penghasilan, jumlah kebutuhan air, dan jumlah pengguna air.

4.5.4 Analisis Kelayakan Pengembangan Penampungan Sumberdaya Air Bersih

Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas dan pemulihannya sulit dilakukan. Dalam rangka mengatasi masalah kelangkaan air pada saat musim kemarau perlu diupayakan penyimpanan air sebesar-besarnya pada musim hujan dengan bangunan-bangunan penampung air yang kemudian dapat dimanfaatkan pada musim kemarau. 32 Pengembangan prasarana air bersih bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber air permukaan. Rencana pengembangan penampungan sumberdaya air bersih di Kampung Cibereum Sunting, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor adalah embung kecil. Konsep dasar pengembangan tersebut adalah mensuplai air bersih secara berkesinambungan untuk masyarakat. Pengembangan sumberdaya air akan mempertimbangkan beberapa hal, yaitu: 1. Daya dukung sumberdaya air. 2. Kekhasan dan aspirasi daerah serta masyarakat setempat. 3. Kemampuan pembayaran. 4. Kelestarian keanekaragaman hayati dalam sumberdaya air. Pengembangan penampungan sumberdaya air bersih diawali dengan merangkum kebutuhan masyarakat untuk dirumuskan menjadi tujuan dari penelitian. Sumberdaya air yang tersedia dalam embung kecil dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat. Pengembangan tersebut dilakukan dengan membangun penampungan air beserta kelengkapannya dalam rangka pemanfaatan sumberdaya air yang selanjutnya disebut sebagai proyek pengembangan sumberdaya air di Kampung Cibereum Sunting. Salah satu analisis penting yang harus dilakukan adalah analisis benefit-cost yang hasilnya dapat digunakan untuk mengukur kelayakan dari suatu rencana atau skenario pengembangan penampungan sumberdaya air bersih dari sudut pandang finansial dan ekonomi. Data-data penerimaan dan pengeluaran terkait pengembangan penampungan sumberdaya air bersih yang diambil dari masyarakat diolah melalui cash flow. Manfaat dan biaya dihitung dengan di- discount factor yang telah memperhitungkan nilai waktu uang time value of money selama umur proyek. Kriteria kelayakan investasi yang digunakan adalah NPV, Net BC, dan IRR. 1 Net Present Value NPV merupakan selisih antara nilai sekarang arus manfaat dengan nilai sekarang arus biaya. NPV juga merupakan penjumlahan nilai sekarang dari manfaat bersih tambahan selama umur proyek. Secara matematis nilai NPV dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 33 Keterangan: = Manfaat pada tahun ke-t = Biaya pada tahun ke-t = Discount factor = Tahun 1, 2, 3, …….., n = Umur proyek NPV ≥ 0, pengembangan penampungan sumberdaya air bersih layak untuk dibangun, sebaliknya NPV ≤ 0, maka pengembangan tersebut tidak layak. 2 Net Benefit-Cost Ratio Net BC merupakan rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan manfaat bersih yang bernilai negatif. Secara matematis Net BC dirumuskan sebagai berikut: Keterangan: = Penerimaan yang diperoleh pada tahun ke-t = Biaya yang dikeluarkan pada tahun ke-t = Tahun = Discount rate = Umur proyek Proyek layak dilaksanakan jika nilai Net BC ≥ 1, artinya manfaat yang diperoleh sama dengan biaya yang dikeluarkan. Sebaliknya, nilai Net BC ≤ 1 maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan, karena manfaat yang diperoleh tidak dapat menutupi biaya yang dikeluarkan. 3 Internal Rate of Return IRR adalah suatu tingkat diskonto yang membuat NPV sama dengan nol. Secara matematis nilai IRR dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 34 Keterangan: = Tingkat diskonto yang menghasilkan NPV positif = Tingkat diskonto yang menghasilkan NPV negatif = NPV positif = NPV negatif = Selisih i Jika IRR ≥ tingkat diskonto, maka pengembangan penampungan sumberdaya air bersih layak dibangun, sebaliknya, IRR ≤ tingkat diskonto, maka pengembangan penampungan sumberdaya air bersih tidak layak untuk dibangun.

4.5.5 Analisis Sensitivitas

Dokumen yang terkait

Konversi Lahan Pertanian dan Perubahan Struktur Agraria: Kasus di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat

0 24 181

Analisis balanced scorecard dalam strategi pengembangan produksi dan pemasaran beras organik pada kelompok tani Cibereum Jempol Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan. Kota Bogor

0 26 101

Analisis pendapatan usahatani dan pemasaran talas di kelurahan Situgede, kecamatan Bogor Barat, kota Bogor

20 109 103

Konversi Lahan Pertanian dan Perubahan Taraf Hidup Rumahtangga Petani: Kasus Pembangunan Perumahan X di Kampung Cibeureum Sunting dan Kampung Pabuaran, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat

1 6 177

Serasah agroedutourism sebagai sarana pelatihan dan pendampingan manajemen bidang pertanian di pondok pesantren mina 90 kelurahan mulyaharja, kecamatan bogor selatan, bogor

0 2 10

Analisis Dampak Konversi Lahan Pertanian ke Non-Pertanian terhadap Pendapatan Petani di Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor.

5 40 91

Penilaian ekonomi Situ Gede, Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor

2 7 99

Hubungan Tingkat Penggunaan Smartphone Pada Remaja Dengan Interaksi Dalam Keluarga (Kasus Remaja Di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor)

2 19 75

Analisis Perbandingan Usahatani Dan Pemasaran Antara Padi Organik Dan Padi Anorganik (Kasus : Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 3 190

LPSE Kota Bogor BA gagal Mulyaharja

0 0 1