Usia Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan Terakhir

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Karakteristik Pengguna Air Tanah

Karakteristik umum masyarakat pengguna air di Kampung Cibereum Sunting diperoleh berdasarkan survei terhadap 40 responden data karakteristik responden masyarakat Kampung Cibereum Sunting disajikan pada Lampiran 3. Jumlah responden tersebut diharapkan mampu menggambarkan karakteristik keseluruhan masyarakat pengguna air di Kampung Cibereum Sunting. Karakteristik masyarakat pengguna air dijelaskan oleh beberapa kriteria seperti di bawah ini:

6.1.1 Usia

Usia masyarakat pengguna air di Kampung Cibereum Sunting berkisar antara 20 tahun sampai 80 tahun. Usia seseorang dinilai dapat mempengaruhi fungsi biologi dan psikologi dalam mengambil sebuah keputusan. Proporsi msyarakat berdasarkan usia dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini. Sumber: Hasil Analisis Data 2013 Gambar 2 Sebaran usia masyarakat pengguna air Kampung Cibereum Sunting Tahun 2013 Berdasarkan Gambar 2 di atas dapat dilihat bahwa, usia masyarakat pengguna air di Kampung Cibereum Sunting didominasi oleh kelompok usia produktif yaitu berkisar antara 20 tahun sampai 60 tahun sebanyak 87 persen. Kemudian, kelompok usia lanjut berkisar antara 61 tahun sampai 70 sebanyak 10 persen, dan 71 sampai 80 tahun sebanyak 3 persen. 87 10 3 20-60 Tahun 61-70 Tahun 71-80 Tahun 43 85 15 Laki-laki Perempuan

6.1.2 Jenis Kelamin

Sebagian masyarakat pengguna air yang masuk dalam survei adalah laki- laki yaitu berjumlah 34 orang atau 85 persen, sedangkan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 6 orang atau 15 persen. Dominasi jenis kelamin laki-laki karena pada umumnya kepala keluarga pengambil keputusan dalam suatu rumah tangga adalah laki-laki sehingga untuk menjawab pertanyaan yang diajukan dalam survei, laki-laki lebih berperan. Perbandingan masyarakat pengguna air laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini. Gambar 3 Karakteristik masyarakat pengguna air di Kampung Cibereum Sunting berdasarkan distribusi jenis kelamin Tahun 2013

6.1.3 Tingkat Pendidikan Terakhir

Menurut tingkat pendidikan, sebagian besar masyarakat pengguna air berpendidikan Sekolah Dasar SDSederajat yaitu sebesar 50 persen, berpendidikan Sekolah Menengah Pertama SMPSederajat sebesar 17 persen, berpendidikan Sekolah Menengah Atas SMASederajat sebesar 23 persen, berpendidikan akhir Perguruan Tinggi PT sebesar 5 persen, dan tidak pernah sekolah sebesar 5 persen. Semakin tinggi tingkat pendidikan terakhir diharapkan akan semakin tinggi pula tingkat pemahaman masyarakat pengguna air akan pentingnya jasa lingkungan dan menjaga keberlanjutan sumberdaya air, serta meminimalisir eksploitasi sumberdaya air secara berlebihan. Perbandingan persentase tingkat pendidikan terakhir responden pengguna air dapat dilihat pada Gambar 4. Sumber: Hasil Analisis Data 2013 44 10 20 30 40 50 60 Tidak Sekolah SD SMP SMA Perguruan Tinggi Persen tase Pendidikan Sumber: Hasil Analisis Data 2013 Gambar 4 Karakteristik masyarakat pengguna air di Kampung Cibereum Sunting berdasarkan distribusi tingkat pendidikan Tahun 2013 Berdasarkan Gambar 4 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan masyarakat pengguna air cenderung rendah. Hal ini dapat dilihat dari persentase responden yang berpendidikan hanya setingkat SD sebanyak 50 persen dan tidak pernah sekolah sebanyak 5 persen.

6.1.4 Penghasilan

Dokumen yang terkait

Konversi Lahan Pertanian dan Perubahan Struktur Agraria: Kasus di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat

0 24 181

Analisis balanced scorecard dalam strategi pengembangan produksi dan pemasaran beras organik pada kelompok tani Cibereum Jempol Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan. Kota Bogor

0 26 101

Analisis pendapatan usahatani dan pemasaran talas di kelurahan Situgede, kecamatan Bogor Barat, kota Bogor

20 109 103

Konversi Lahan Pertanian dan Perubahan Taraf Hidup Rumahtangga Petani: Kasus Pembangunan Perumahan X di Kampung Cibeureum Sunting dan Kampung Pabuaran, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat

1 6 177

Serasah agroedutourism sebagai sarana pelatihan dan pendampingan manajemen bidang pertanian di pondok pesantren mina 90 kelurahan mulyaharja, kecamatan bogor selatan, bogor

0 2 10

Analisis Dampak Konversi Lahan Pertanian ke Non-Pertanian terhadap Pendapatan Petani di Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor.

5 40 91

Penilaian ekonomi Situ Gede, Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor

2 7 99

Hubungan Tingkat Penggunaan Smartphone Pada Remaja Dengan Interaksi Dalam Keluarga (Kasus Remaja Di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor)

2 19 75

Analisis Perbandingan Usahatani Dan Pemasaran Antara Padi Organik Dan Padi Anorganik (Kasus : Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 3 190

LPSE Kota Bogor BA gagal Mulyaharja

0 0 1