4
timbul persaingan antara pihak perumahan dan masyarakat setempat dalam memanfaatkan air. Masyarakat Kampung Cibereum Sunting saat ini telah
mengalami kelangkaan sumberdaya air khususnya air tanah. Debit pasokan air tanah mengalami penurunan bahkan habis pada saat musim kemarau. Keadaan
tersebut merupakan dampak dari adanya aktivitas pembangunan beberapa perumahan di sekitar wilayah Kampung Cibereum Sunting yang turut
memanfaatkan air tanah untuk kebutuhannya.
Sumberdaya air sebagai jasa lingkungan memiliki keterbatasan dalam hal kuantitas dan kualitasnya. Pemanfaatan yang berlebihan dan pengelolaan
sumberdaya air yang kurang bijak pada akhirnya akan menjadikan air sebagai barang yang langka. Kelangkaan air di Kampung Cibereum Sunting seharusnya
mengubah pandangan masyarakat setempat bahwa air bukan lagi sebagai barang murah melainkan barang yang memiliki nilai ekonomi intrinsik intrinsic value
yang didasarkan pada asumsi adanya keterbatasan dan kelangkaan. Oleh karena itu, sumberdaya air harus dikelola, dikembangkan, dan dimanfaatkan secara lestari
sehingga keberlanjutan dari pemanfaatan sumberdaya air tetap terjaga dengan baik.
1.2 Perumusan Masalah
Masalah yang dihadapi warga masyarakat Kampung Cibereum Sunting adalah belum tersedianya air bersih secara berkesinambungan. Pada musim
kemarau, persediaan air dalam tanah berkurang sehingga warga mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Rendahnya akses masyarakat pedesaan
terhadap perolehan kemudahan pelayanan dan penyehatan lingkungan disebabkan oleh lemahnya pengelolaan sumberdaya air, rendahnya akses air bersih oleh
masyarakat miskin di pedesaan, kapasitas pemanfaatan, dan pola pengembangan sumberdaya air yang tidak memadai.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi masyarakat di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu:
1. Mengidentifikasi karakteristik masyarakat pengguna air di Kampung
Cibereum Sunting?
5
2. Berapa nilai kemampuan membayar Willingness to Pay-WTP masyarakat Kampung Cibereum Sunting terhadap ketersediaan air bersih?
3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi nilai WTP masyarakat untuk memperoleh air bersih di Kampung Cibereum Sunting?
4. Bagaimana kelayakan pengembangan penampungan sumberdaya air bersih di Kampung Cibereum Sunting?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang akan dikaji, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengkaji karakteristik masyarakat pengguna air di Kampung Cibereum
Sunting. 2. Mengestimasi nilai WTP masyarakat Kampung Cibereum Sunting terhadap
ketersediaan air bersih. 3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi WTP masyarakat untuk
memperoleh air bersih di Kampung Cibereum Sunting. 4. Mengkaji kelayakan pengembangan penampungan sumberdaya air bersih di
Kampung Cibereum Sunting.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah mengkaji karakteristik masyarakat Kampung Cibereum Sunting dengan pendekatan deskriptif, kemudian
mengestimasi besarnya nilai WTP masyarakat dengan menggunakan pendekatan
Contingent Valuation Method CVM. Pendekatan yang dilakukan diharapkan
mampu menjelaskan berapa besar kesediaan masyarakat untuk menjaga kualitas lingkungan. Selanjutnya dilakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
besarnya nilai WTP masyarakat menggunakan pendekatan regresi linear berganda dengan empat variabel yaitu; usia, penghasilan, jumlah kebutuhan air, dan jumlah
pengguna air. Analisis berikutnya adalah kelayakan pengembangan penampungan sumberdaya air bersih sehingga dapat menanggulangi kelangkaan air pada musim
kemarau. Kriteria kelayakan investasi yang digunakan adalah Net Present Value NPV, Net Benefit Cost Ratio Net BC, dan Internal Rate of Return IRR.
6
Perhitungan hasil kriteria tersebut diharapkan pengembangan penampungan sumberdaya air bersih layak untuk dibangun sehingga dapat memberikan manfaat
dalam bentuk ketersediaan air bersih bagi masyarakat di Kampung Cibereum Sunting.
1.5 Manfaat Penelitian