49
Tabel 11 Total WTP terhadap pembayaran jasa lingkungan di Kampung Cibereum Sunting Tahun 2013
No. Kelas WTP
RpKKm³ Frekuensi
responden Populasi
Jumlah total Rpm³
1 85
2 19,50
1.658 2
106 12
117,00 12.402
3 127
7 68,25
8.668 4
148 3
29,25 4.329
5 169
6 58,50
9.887 6
190 3
29,25 5.558
7 211
3 29,25
6.172 8
232 2
19,50 4.524
9 253
2 19,50
4.934 Total
40 390,00
58.130
Sumber: Hasil Analisis Data 2013
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai total WTP air bersih oleh masyarakat adalah Rp 58.130 per m³. nilai tersebut merupakan hasil akumulasi
WTP pada masing-masing kelas WTP responden pengguna sumberdaya air di Kampung Cibereum Sunting.
6. Evaluasi Pelaksanaan CVM
Berdasarkan analisis regresi berganda cukup baik karena diperoleh nilai R² sama dengan 41,9 persen. Penelitian ini berkaitan dengan benda-benda lingkungan
yang dapat mentolerir nilai R² sampai dengan 15 persen Hanley dan Spash 1993. Penelitian ini tentang lingkungan yang berhubungan dengan perilaku manusia,
sehingga nilai R² masih memenuhi kriteria tersebut. Oleh karena itu, hasil pelaksanaan CVM dalam penelitian ini masih dapat diyakini kebenaran dan
keandalannya.
6.3 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai WTP
Dalam rangka mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nilai WTP maka telah ditetapkan empat variabel independen yang mempengaruhi variabel
dependen. Variabel independen tersebut yaitu usia, penghasilan, jumlah kebutuhan air, dan jumlah pengguna air. Setelah diuji dengan beberapa pengujian
parameter maka didapatkan bahwa semua variabel independen tidak terdapat pelanggaran asumsi OLS Ordinary Least Square. Hasil analisis nilai WTP
masyarakat pengguna air dapat dilihat pada Tabel 12.
50
Tabel 12 Hasil analisis regresi faktor-faktor yang mempengaruhi nilai WTP masyarakat pengguna air Kampung Cibereum Sunting Tahun 2013
Predictors Coef
T P
VIF Keterangan
Constant 9918
0,29 0,771 -
- Usia
1.461,6 2,50 0,017
1,4 Signifikan pada α 0,1 Penghasilan
0,01030 3,00 0,005
1,1 Signifikan pada α 0,05 JKA
21.206 3,49 0,001
1,5 Signifikan pada α 0,01 JPA
-8.686 -1,68 0,102
1,7 Tidak signifikan R-Sq = 41,9
R-Sq Adj = 35,3 Analysis of Variance
Source DF
SS MS
F P
Regression 4
36582746740 9145686685
6,32 0,001
Residual error 35
50657253260 1447350093
Total 39
87240000000
Durbin-Watson statistic = 1,56075
Keterangan: pada taraf nyata 99 persen pada taraf nyata 95 persen
pada taraf nyata 90 persen Sumber: Hasil Analisis Data 2013
Pengujian hipotesis regresi berganda dari hasil Minitab dapat dilakukan dengan menggunakan nilai signifikan P-value nilai-P. Apabila nilai-P lebih kecil
dari taraf nyata yang ditentukan dalam penelitian maka ditolak,
sebaliknya apabila nilai-P lebih besar dari taraf nyata yang ditentukan maka tidak cukup bukti untuk menolak
. Model yang dihasilkan dalam penelitian ini cukup baik. Hal ini ditunjukan
oleh R² sebesar 41,9 persen. Artinya, 41,9 persen keragaman WTP responden dapat diterangkan oleh keragaman variabel-variabel penjelas yang terdapat dalam
model, sedangkan sisanya 58,1 persen diterangkan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model. Nilai F-hitung sebesar 6,32 dengan nilai P-value 0,001 hal
ini menunjukan variabel-variabel penjelas dalam model secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai WTP dalam melakukan pembayaran jasa lingkungan.
Model yang dihasilkan telah diuji normalitas, autokorelasi, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas dari keempatnya tidak terdapat pelanggaran uji kenormalan
data disajikan pada Lampiran 4. Model yang dihasilkan dalam analisis ini adalah:
WTP
і
= 9.918 + 1.426 Usia + 0,0103 Penghasilan + 21.206 Jumlah
Kebutuhan Air Pada model tersebut variabel yang memiliki pengaruh pada taraf nyata 99
persen adalah jumlah kebutuhan air, variabel penghasilan memiliki pengaruh pada
51
taraf nyata 95 persen, dan variabel usia memiliki pengaruh pada taraf nyata 90 persen. Variabel jumlah pengguna air tidak signifikan karena melebihi taraf nyata
yang digunakan dalam penelitian yaitu 90 persen.
Interpretasi masing-masing variabel independen dari model di atas adalah sebagai berikut:
a. Jika usia pengguna air meningkat satu tahun maka nilai WTP yang diberikan
akan meningkat sebesar Rp 1.426 dengan asumsi variabel lain konstan. Variabel usia memiliki nilai P-value 0,017. Artinya, variabel tersebut
berpengaruh nyata terhadap nilai WTP pada taraf α 0,1. Nilai koefisien yang bertanda positf + berarti semakin tinggi usia maka nilai WTP yang
diberikan akan semakin tinggi. Hal ini disebabkan semakin dewasa usia pengguna air maka semakin tinggi pemahaman mengenai jasa lingkungan
sehingga diperlukan suatu upaya konservasi untuk mencegah penurunan kuantitas air di masa mendatang.
b. Apabila terjadi kenaikan penghasilan sebesar Rp 10.000 maka nilai WTP yang diberikan akan meningkat sebesar Rp 103,00 dengan asumsi variabel
lain konstan. Variabel penghasilan memiliki pengaruh pada taraf nyata 95 persen. Variabel penerimaan memiliki nilai P-value 0,005. Artinya, variabel
ini berpengaruh nyata terhadap nilai WTP pada taraf α 0,05. Nilai koefisien bertanda positif + artinya semakin tinggi penghasilan rumah tangga maka
pengguna air dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari terlebih dahulu dan mau memberikan sisa uangnya untuk ikut dalam pembayaran jasa lingkungan
air bersih.
c. Jika terjadi penambahan jumlah kebutuhan air dalam rumah tangga sebanyak 1 m³, maka nilai WTP yang diberikan akan bertambah sebesar Rp 21.206
dengan asumsi variabel lain konstan. Variabel jumlah kebutuhan air berpengaruh pada taraf nyata 99 persen memiliki nilai P-value 0,001. Artinya,
variabel jumlah kebutuhan air berpengaruh nyata terhadap nilai WTP pada taraf α 0,01. Nilai koefisien bertanda positif + berarti semakin banyak
jumlah kebutuhan air dalam rumah tangga nilai WTP yang akan diberikan responden semakin besar. Hal ini terjadi karena sumberdaya air merupakan
kebutuhan dasar yang sangat penting bagi kegiatan sehari-hari di masyarakat.
52
6.4 Analisis Pengembangan Penampungan Sumberdaya Air Bersih di Kampung Cibereum Sunting