Analisis Deskriptif Analisis WTP Responden terhadap Jasa Lingkungan

28

4.5.1 Analisis Deskriptif

Menurut Marzuki 2009, analisis deskriptif merupakan teknik statistik yang memberikan informasi hanya mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud untuk menguji hipotesis, kemudian menarik inferensi yang digeneralisasikan untuk data yang lebih besar atau populasi. Analisis deskriptif digunakan agar penelitian tidak hanya terbatas pada data statistik yang kaku, selain itu agar penelitian dapat memberikan kesimpulan yang menarik. Analisis deskriptif dalam penelitian digunakan untuk membuat gambaran secara sistematis mengenai karakteristik masyarakat pengguna air di Kampung Cibereum Sunting, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

4.5.2 Analisis WTP Responden terhadap Jasa Lingkungan

WTP atau kesediaan untuk membayar adalah kesediaan individu untuk membayar terhadap suatu kondisi lingkungan atau penilaian terhadap sumberdaya alam dan jasa alami dalam rangka memperbaiki kualitas lingkungan. WTP dihitung seberapa jauh kemampuan setiap individu atau masyarakat secara agregat untuk membayar ataupun mengeluarkan uang dalam rangka memperbaiki kondisi lingkungan agar sesuai degan kondisi yang diinginkan. Tahap-tahap untuk menentukan WTP dalam penelitian ini meliputi: 1. Membuat Pasar Hipotetik Setting Up the Hypotetical Market Pasar hipotetik dibentuk atas dasar terjadinya kelangkaan sumberdaya air di Kampung Cibereum Sunting. Adanya pembangunan perumahan turut memperparah kelangkaan air tanah Kampung Cibereum Sunting. Jalan keluar dari masalah ini adalah menggunakan salah satu instrumen ekonomi yaitu pembayaran jasa lingkungan sebagai bentuk upaya konservasi. Pasar hipotetik dibuat dalam bentuk skenario sebagai berikut: Pasar Hipotetik : “Selama ini masyarakat Kampung Cibereum Sunting bergantung pada air tanah sebagai salah satu sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Pada saat ini maupun masa yang akan datang diketahui bahwa akan terjadi penurunan kuantitas air tanah karena berbagai penyebab antara lain: pertumbuhan penduduk dan perumahan di Kampung Cibereum Sunting 29 serta curah hujan yang tidak menentu. Terkait masalah tersebut, apakah masyarakat bersedia melakukan pembayaran jasa lingkungan melalui pengadaan pengembangan sumberdaya air untuk mengatasi kelangkaan air pada saat musim kemarau”. Skenario ini diharapkan mampu membuat masyarakat mengetahui gambaran pasar hipotetik dan apakah masyarakat bersedia membayar sejumlah nominal uang untuk memperbaiki jasa lingkungan tersebut. 2. Mendapatkan Penawaran Besarnya WTP Obtaining Bids Pada tahap ini dilakukan dengan wawancara langsung kepada responden apakah mereka mau membayar atau tidak sejumlah uang tertentu untuk memperoleh perbaikan jasa lingkungan. Metode ini lebih memudahkan responden memahami maksud dan tujuan dari penelitian yang dilakukan. Teknik yang digunakan untuk memperoleh nilai WTP dalam penelitian ini adalah model referendum atau discrete choice dichotomous choice, responden diberi satu nilai rupiah, kemudian diberi pertanyaan setuju atau tidak. Salah satu model CVM yang paling umum digunakan adalah dikotomous. Pendekatan ini merupakan alternatif terbaik untuk menjawab defisiensi pendekatan Contingent Valuation yang didasarkan pada pertanyaan terbuka maupun bidding games Fauzi 2006. 3. Memperkirakan Nilai Rata-Rata WTP Calculating Average WTP Tahap ini diduga dengan melakukan nilai rata-rata yaitu dengan cara menjumlahkan seluruh nilai WTP dibagi dengan jumlah responden. Keterangan: = Dugaan rataan WTP = Nilai WTP ke- i = Frekuensi relatif = Jumlah responden = Responden ke-i yang bersedia melakukan pembayaran jasa lingkungan 30 4. Memperkirakan Kurva WTP Estimating Bid Curve Pendugaan kurva akan dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: Keterangan: = Nilai WTP masyarakat pengguna air Rp per m³ = Usia masyarakat pengguna air tahun = Penghasilan masyarakat pengguna air Rp per bulan = Jumlah kebutuhan air m³hariKK = Jumlah pengguna air orang per KK 5. Menjumlahkan Data Agregating Data Setelah menduga nilai tengah WTP maka dapat diduga nilai WTP dari rumah tangga dengan menggunakan rumus: Keterangan: = Total WTP = WTP individu sampel ke-i = Jumlah sampel ke-i yang bersedia membayar sebesar WTP = Jumlah sampel = Jumlah populasi = Responden ke-i yang bersedia membayar pembayaran jasa lingkungan 6. Mengevaluasi Penggunaan CVM Evaluating the CVM Exercise Tahap ini merupakan penilaian apakah penggunaan CVM telah berhasil atau tidak. Keberhasilan dalam pengaplikasian CVM bergantung pada seberapa besar tingkat kesalahan responden dalam menjawab pertanyaan yang diajukan, seberapa baik pasar hipotetik yang digunakan. Untuk mengevaluasi pelaksanaan model CVM dilihat dari tingkat keandalan fungsi WTP. Uji yang dilakukan adalah dengan melihat nilai R² dari model OLS WTP. 31

4.5.3 Analisis Regresi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi WTP Responden

Dokumen yang terkait

Konversi Lahan Pertanian dan Perubahan Struktur Agraria: Kasus di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat

0 24 181

Analisis balanced scorecard dalam strategi pengembangan produksi dan pemasaran beras organik pada kelompok tani Cibereum Jempol Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan. Kota Bogor

0 26 101

Analisis pendapatan usahatani dan pemasaran talas di kelurahan Situgede, kecamatan Bogor Barat, kota Bogor

20 109 103

Konversi Lahan Pertanian dan Perubahan Taraf Hidup Rumahtangga Petani: Kasus Pembangunan Perumahan X di Kampung Cibeureum Sunting dan Kampung Pabuaran, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat

1 6 177

Serasah agroedutourism sebagai sarana pelatihan dan pendampingan manajemen bidang pertanian di pondok pesantren mina 90 kelurahan mulyaharja, kecamatan bogor selatan, bogor

0 2 10

Analisis Dampak Konversi Lahan Pertanian ke Non-Pertanian terhadap Pendapatan Petani di Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor.

5 40 91

Penilaian ekonomi Situ Gede, Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor

2 7 99

Hubungan Tingkat Penggunaan Smartphone Pada Remaja Dengan Interaksi Dalam Keluarga (Kasus Remaja Di Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor)

2 19 75

Analisis Perbandingan Usahatani Dan Pemasaran Antara Padi Organik Dan Padi Anorganik (Kasus : Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat)

0 3 190

LPSE Kota Bogor BA gagal Mulyaharja

0 0 1