Ruang Terbuka Hijau Klasifikasi Ruang Terbuka Hijau

berimplikasi pada suhu kota yang semakin meningkat. Menurut Saputro 2010, suhu udara rata-rata lebih tinggi pada area terbuka dari pada area rumput dan naungan. Hal ini karena pada area terbuka terkena radiasi matahari secara langsung. Radiasi matahari langsung akan segera memanaskan permukaan perkerasan dan selanjutnya memanaskan suhu udara di atasnya. Peningkatan suhu udara pada area yang ternaungi lebih rendah karena kemampuan tajuk pohon yang efektif dalam penyerapan panas dan mengurangi pemantulan. Saputro 2010, dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa area parkir pada bangunan-bangunan perkantoran dan perbelanjaan dengan area hijau yang minim kurang efektif dalam menurunkan suhu udara di sekitarnya. Selain itu, semakin besar persentase perkerasan terhadap luasan total menyebabkan suhu udara semakin meningkat, begitu sebaliknya. Pola pemanfaatan ruang terbagi menjadi dua kawasan, yaitu kawasan lindung dan budidaya. Kawasan lindung yang dimaksud adalah kawasan yang berfungsi konservasi serta kawasan budidaya yang dapat berfungsi lindung bagi ekologi kota, termasuk di dalamnya adalah lahan pertanian, taman kota, sempadan sungai, jalur hijau jalan, taman pulau jalan, jalur hijau rel kereta api, jalur hijau bawah tegangan tinggi, dan RTH kota non-pertanian lainnya. Sedangkan kawasan budidaya mencakup kawasan perumahan, kawasan pemerintahan, perdagangan, jasa, pendidikan, kesehatan, industri dan pergudangan, pariwisata dan rekreasi, serta pertahanan dan keamanan Putri, 2010. Menurut Putri 2010, tingginya proporsi lahan terbangun dalam kawasan dapat mengakibatkan meningkatnya aliran permukaan run-off dan berkurangnya debit air yang diresap oleh tanah. Perkembangan kawasan budidaya kota dapat mengakibatkan penyempitan saluran drainase. Hal ini menyebabkan frekuensi dan peluang kejadian banjir yang tinggi pada musim hujan.

2.2. Ruang Terbuka Hijau

Menurut Pasal 1 butir 31 UUPR No 26 tahun 2007, ruang terbuka hijau adalah area memanjangjalur danatau mengelompok yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian IPB 2005 dalam makalah lokakarya Pengembangan Sistem RTH di Perkotaan dalam rangkaian acara Hari Bakti Pekerjaan Umum ke 60 menyatakan Ruang Terbuka Hijau RTH adalah bagian dari ruang-ruang terbuka open spaces suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi endemik, introduksi guna mendukung manfaat langsung danatau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota tersebut yaitu keamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan tersebut. Menurut Sugandhy dan Hakim 2007, dalam konteks pemanfaatan, pengertian ruang terbuka hijau kota mempunyai lingkup lebih luas dari sekedar pengisian hijau tumbuh-tumbuhan. Konsep RTH mencakup pula pengertian dalam bentuk pemanfaatan ruang terbuka bagi kegiatan masyarakat. Lebih lanjut, sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 tahun 1988 tentang Penataan Ruang terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan, dinyatakan bahwa ruang terbuka hijau RTH sebagai ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas, baik dalam bentuk arealkawasan maupun dalam bentuk memanjangjalur yang penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan dengan pengisian hijau tanaman.

2.3. Klasifikasi Ruang Terbuka Hijau

Menurut Sugandhy dan Hakim 2007, ruang terbuka hijau kota dapat diklasifikasikan baik dalam tata letak maupun fungsinya. Berdasarkan letaknya, ruang terbuka hijau kota bisa berwujud ruang terbuka kawasan pantai coastal open spaces, dataran banjir sungai river flood plain, ruang terbuka pengamanan jalan bebas hambatan greenways, dan ruang terbuka pengaman kawasan bahaya kecelakaan di ujung landasan bandar udara. Hasni 2009 mengatakan, klasifikasi Ruang Terbuka Hijau dapat dibagi menjadi: a kawasan hijau pertamanan kota, b kawasan hijau hutan kota, c kawasan hijau rekreasi kota, d kawasan hijau kegiatan olahraga, e kawasan hijau pemakaman, f kawasan hijau pertanian, g kawasan hijau jalur hijau, h kawasan hijau pekarangan. Bentuk RTH di perkotaan menurut Dahlan 1992 adalah sebagai berikut: a. Jalur hijau: pohon peneduh jalan raya, jalur hijau dibawah kawat listrik tegangan tinggi, jalur hijau di tepi jalan kereta api, jalur hijau di tepi sungai. Jalur ini dapat dikembangkan di dalam kota atau di luar kota sebagai RTH guna memperbaiki kualitas lingkungan perkotaan. b. Taman kota: taman dapat diartikan sebagai tanaman yang ditanam dan ditata sedemikian rupa untuk mendapatkan komposisi yang indah c. Kebun dan halaman: jenis tanaman yang ditanam di kebun dan halaman biasanya jenis yang menghasilkan buah serta yang tidak diharapkan buahnya. d. Kebun raya, hutan raya, dan kebun binatang: kebun raya. Hutan raya, dan kebun bunatang, dapat dimasukkan dalam salah satu bentuk RTH. Tanaman dapat berasal dari daerah setempat, daerah lain, maupun luar negeri. e. Hutan lindung: daerah dengan lereng yang curam harus dijadikan kawasan hutan karena rawan longsor. Demikian pula dengan daerah pantai yang rawan abrasi air laut, sebaiknya dijadikan hutan lindung. f. Kuburan dan taman makam pahlawan: tempat pemakaman biasanya banyak ditanam pepohonan. Dalam makalah lokakarya pengembangan sistem RTH di perkotaan dalam rangkaian acara hari bakti Pekerjaan Umum ke 60, Departemen Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian IPB 2005 menyatakan bahwa berdasarkan bobot kealamiannya, bentuk RTH dapat diklasifikasikan menjadi a bentuk RTH alami habitat liaralami, kawasan lindung dan b bentuk RTH non alami atau RTH binaan pertanian kota, pertanaman kota, lapangan olah raga, pemakaman. Berdasarkan sifat dan karakter ekologisnya, RTH diklasifikasikan menjadi a bentuk RTH kawasan areal, non linear, dan b bentuk RTH jalur koridor, linear. Berdasarkan penggunaan lahan atau kawasan fungsionalnya diklasifikasikan menjadi a RTH kawasan perdagangan, b RTH kawasan pendidikan, c RTH kawasan permukiman, d RTH kawasan pertanian, dan e RTH kawasan-kawasan khusus, seperti pemakaman, hankam, olahraga, alamiah.

2.4. Fungsi dan Manfaat Ruang terbuka Hijau