Jenis Tanah dan Geologi Kondisi Sosial Ekonomi

yang terdapat di bagian selatan wilayah Kota Bekasi industri di wilayah Kabupaten Bogor. Kondisi air tanah di wilayah Kota Bekasi sebagian cukup potensial untuk digunakan sebagai sumber air bersih terutama di wilayah selatan Kota Bekasi, tetapi untuk daerah yang berada di sekitar TPA Bantargebang kondisi air tanahnya kemungkinan besar sudah tercemar. Kondisi air tanah yang terdapat di Bekasi Timur sebagian mengandung zat besi BAPPEDA Kota Bekasi, 2005.

4.8. Jenis Tanah dan Geologi

Struktur geologi wilayah Kota Bekasi didominasi oleh pleistocene volcanik facies. Struktur aluvium menempati sebagian kecil wilayah Kota Bekasi bagian utara sedangkan struktur miocene sedimentary facies terdapat di bagian timur wilayah Kota Bekasi sepanjang perbatasan dengan DKI Jakarta. Kedalaman efektif tanah sebagian besar di atas 91 cm. Jenis tanah latosol dan aluvial, serta tekstur tanah didominasi tekstur sedang dan halus. Komposisi perbandingan berdasarkan luasnya adalah: tekstur halus seluas 17.260 ha 82, tekstur sedang seluas 3.368 ha 16 dan tekstur kasar seluas 421 ha 2 BAPPEDA Kota Bekasi, 2005.

4.9. Kondisi Sosial Ekonomi

Berdasarkan hasil pencacahan sensus penduduk 2010, jumlah penduduk kota Bekasi angka sementara adalah 2.336.498 orang, yang terdiri1.182.496 laki- laki dan 1.153.993 perempuan. Penyebaran penduduk kota Bekasi masih di dominasi di empat kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu Kecamatan Bekasi Utara sebanyak 310.198 orang 13,28, Bekasi Barat sebanyak 270.569 orang 11,58, Bekasi Timur sebanyak 248.046 orang 10,62, dan Kecamatan Pondok Gede sebanyak 246.413 orang 10,55. Perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan di Kota Bekasi adalah sebesar 102, yang artinya jumlah penduduk laki-laki 2 lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Dengan luas wilayah 210,49 km 2 yang didiami oleh 2.336.489 orang, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kota Bekasi adalah sebesar 11.100 jiwa per km 2 . Wilayah yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Bekasi Timur dimana Kepadatannya mencapai 18.387 jiwa per km 2 pada tahun 2010, sedangkan yang paling rendah kepadatan penduduknya adalah kecamatan Bantargebang yaitu 5.631 jiwa per km 2 BPS Kota Bekasi, 2010. Upaya perbaikan di bidang pendidikan dilakukan melalui pengadaan sarana dan prasarana serta menyelenggarakan berbagai program pendidikan untuk meningkatkan kualitas guru. Jumlah sekolah dan guru bertambah tiap tahunnya. Data terakhir tercatat terdapat 773 SDMI dengan jumlah guru 6.542 orang, 292 SLTPMTs dengan jumlah guru 5.734 orang, 123 SMUMA dengan jumlah guru 3.240 orang, dan 91 SMK dengan jumlah guru 1.922 orang. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, jumlah tenaga kerja pun turut meningkat. Berdasarkan catatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bekasi, jumlah pencari kerja terdaftar pada tahun 2008 sebesar 42.376 orang sedangkan pada tahun 2009 sebesar 45.316 orang. Sebagian besar pekerja tersebut adalah mereka yang berpendidikan SLTA yaitu 28.311 orang dan AkademiUniversitas sekitar 14.968 orang Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi, 2010. Sektor industri masih merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan daerah Kota Bekasi. Pada tahun 2009 jumlah perusahaan Industri Besar dan Sedang di Kota Bekasi berjumlah 221. Secara keseluruhan jumlah pekerja di sektor Industri Besar dan Sedang berjumlah 52.669 orang pada tahun 2009, dengan jumlah tenaga kerja di sub sektor Industri makanan dan minuman menempati jumlah pekerja tertinggi yaitu 8.910 pekerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi, 2010. Dilihat dari struktur penduduk menurut mata pencaharian di Kota Bekasi, dapat diidentifikasikan jumlah penduduk yang bekerja pada tahun 2000 adalah sebesar 710.741 jiwa atau 42,72 dari jumlah penduduk Kota Bekasi. Pada tahun 2004 mengalami pengurangan yaitu sebesar 651.090 jiwa atau 34,01 dari jumlah penduduk Kota Bekasi. Jika dilihat dari jenis pekerjaannya pada tahun 2004 maka sektor yang banyak menyerap pekerjaan adalah industri pengolahan yaitu 193.822 jiwa atau 29,77 diikuti dengan jasa-jasa 151.324 23,24, perdagangan, hotel, dan restoran 127.866 19,64, dan pengangkutan 86.488 13,28, sedangkan sisanya seperti pertanian, pertambangan, bangunan, bank, mempunyai proporsi yang kecil dibawah 5.

4.10. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bekasi 2000-2010