Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Pemikiran

109 terhadap penyelengaraan pelayanan mengindikasikan bahwa kualitas pelayanan yang didapatkan belum sesuai dengan harapan.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah adalah langkah yang penting untuk membatasi masalah yang akan diteliti. Masalah adalah bagian pokok dari kegiatan suatu penelitian. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah ”Apakah kualitas pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSUD Cut Meutia?”

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien rawat inap RSUD Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi peneliti, dapat meningkatkan khasanah ilmu pengetahuan terhadap kondisi riil dilapangan yang terkait dengan pengaruh kualitas pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien rawat inap RSUD Cut Meutia. b. Bagi RSUD Cut Meutia, Sebagai input atau bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi pemerintah Kabupaten Aceh Utara khususnya RSUD Cut Meutia dalam upaya perbaikan kualitas pelayanan guna memenuhi kepuasan Universitas Sumatera Utara 110 pasien, sehingga dapat menentukan langkah-langkah selanjutnya yang diambil dalam mengukur kebijaksanaan dimasa yang akan datang.

1.5 Kerangka Pemikiran

Pilihan masyarakat membuat rumah sakit dewasa ini tidak hanya berfikir tentang penyediaan pelayanan jasa kesehatan saja, tapi rumah sakit juga harus berfikir tentang pelayanan kesehatan yang paling diperlukan serta cara-cara bagaimana pelayanan tersebut dapat diberikan sebaik mungkin, dengan memperhatikan kebutuhan, keinginan dan nilai-nilai yang dirasakan pasien. Faktor kepuasan pasien merupakan hal yang penting diperhatikan pihak rumah sakit, dikarenakan pemakai jasa rumah sakit sudah sangat kritis, mereka tidak mau menerima begitu saja pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit. Dimensi kualitas pelayanan kesehatan merupakan suatu kerangka pikir yang dapat digunakan dalam menganalisis kualitas layanan kesehatan yang sedang dihadapi dan kemudian mencari solusi yang diperlukan untuk dapat mengatasinya. Menurut Parasuraman, et.al.1998, untuk menentukan sejauh mana kualitas pelayanan maka dapat dilihat dari lima dimensi, yaitu: 1. Tangibility berwujud, fasilitas dan peralatan fisik serta penampilan karyawan yang profesional 2. Reliability kehandalan, yaitu kemampuan untuk memberikan apa yang telah dijanjikan dengan handalsegera, akurat dan memuaskan. 3. Responsiveness ketanggapan, kesediaan untuk membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang segera tanggap. 4. Assurance jaminan, pengetahuan dan kesopanan karyawan, serta kemampuannya untuk mendapatkan kepercayaan dan keyakinan 5. Empaty perhatian, tingkat perhatian terhadap para pelanggan dan memahami kebutuhan pelanggan. Universitas Sumatera Utara 111 Kualitas pelayanan kesehatan dapat diamati melalui beberapa aspek yaitu: kehandalan, tanggap, keyakinan, empati, dan berwujud. Berdasarkan hasil telaahan pustaka, disusunlah sebuah skema kerangka konsep penelitian sbb: Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Kualitas Pelayanan X1 Tangibility Berwujud X1.1 Reliability Kehandalan X1.2 Responsiveness Ketanggapan X1.3 Assurance Jaminan X1.4 Empaty Perhatian X1.5 Kepuasan Pasien Rawat Inap Y Universitas Sumatera Utara 112

1.6 Hipotesis