Pengaruh Tangibility terhadap Kepuasan Pasien

173 dipandang pasien belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan pasien sebab terkadang dokter ataupun perawat kurang siap sewaktu pasien membutuhkan pertolongan, selain itu kemampuan memberikan penanganan kepada pasien terkadang agak lambat serta pemberian informasi tentang penyakit yang diderita oleh pasien kurang akurat. Oleh karena itu faktor daya tanggap dari dokter, perawat dan tenaga medis tersebut perlu ditinjau kembali. Dari hasil wawancara dengan kepala RSUD Cut Meutia diperoleh jawaban bahwa : “Kita sebagai pimpinan sudah memberikan arahan kepada para pegawai kita untuk bersikap ramah dan cepat tanggap terhadap kebutuhan pasien. Tapi mungkin ada konsumen yang ingin pelayanan yang lebih padahal situasinya kurang tepat, sehingga muncullah penilaian bahwa petugas kurang tanggap. Begitupun kami akan terus melakukan pembenahan kepada para petugas, terutama memberikan pemahaman tentang konsep pelayanan kepada publik”

4.3.5 Pengaruh Tangibility terhadap Kepuasan Pasien

Hasil analisis multivariat dengan uji regresi linear berganda didapat nilai koefisien regresi = 0,206, p = 0,042 p 0,05, hal ini berarti menunjukkan bahwa variabel tangibility X1.1 yang membahas tentang penampilan fasilitas fisik rumah sakit, meliputi kemudahan mengunjungi rumah sakit, kenyamanan ruang tunggu, penampilan staf rumah sakit serta dimensi kemudahan lainnya mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien Y rawat inap RSUD Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara. Universitas Sumatera Utara 174 Hal ini berarti bahwa semakin baik penampilan fisik serta ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan kesehatan maka akan meningkatkan pula kepuasan pasien rawat inap. Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Juli Fitriani 2008 pada Kantor Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Kota Sabang yang mana variabel tangible bukti fisik berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien, diperkuat pula dengan pendapat Zeithalm dan Bitner 2004 yang menyatakan bahwa bukti fisik merupakan suatu hal yang nyata turut mempengaruhi kepuasan dan keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Namun hasil ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Cut Zuliati Muli 2009 yang dilakukan di Puskesmas Kota Medan yang menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh bukti fisik terhadap kepuasan pasien rawat inap Puskesmas Kota Medan. Jawaban responden merasa puas karena gedung RSUD Cut Meutia merupakan bangunan baru yang masih terawat rapi dan bersih, alat-alat medis yang disediakan telah cukup lengkap serta petugas selalu berpakaian rapi dan bersih. Namun ada pasien yang merasa belum puas dikarenakan kamar mandi agak berbau disebabkan kurang dibersihkan serta lemari tempat menyimpan barang-barang pribadi pasien terlalu kecil sehingga barang bawaan yang berserakan. Pasien menganggap penting ketersediaan perlengkapan fisik pada sebuah rumah sakit. Dimana rumah sakit yang berkualitas diharapkan memiliki perlengkapan fisik yang memadai bagi pelayanan yang diberikan sehingga pelayanan dapat maksimal, karena Universitas Sumatera Utara 175 pasien akan terbantu proses penyembuhannya dengan adanya fasilitas dan peralatan pendukung. Dari beberapa hasil penelitian ditemukan kesimpulan bahwa salah satu penyebab beralihnya masyarakat Indonesia ke rumah sakit luar negeri misalnya Singapura, Penang dan China karena ketersediaan fasilitas dan peralatan di rumah sakit tersebut. Namun, masalah yang dihadapi oleh pihak RSUD Cut Meutia dalam penyediaan fasilitas adalah terbentur pada masalah ketersediaan dana. Dari hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2010 dengan Kepala RSUD Cut Meutia Bapak T. Muhayatsyah, diperoleh jawaban: “Sebenarnya keinginan untuk menyediakan fasilitas dan peralatan yang lebih canggih dan lengkap adalah salah satu keinginan dan cita- cita dari pemerintah rumah sakit ini. Namun kembali pada masalah ketersediaan dana. Kami tidak mendapatkan dana yang memadai dari Pemda guna menambah fasilitas yang ada. Kalaupun ada penambahan fasilitas itu terbatas pada fasilitas yang sudah umum seperti penambahan tempat tidur, fasilitas administrasi dan sebagainya. Oleh karena itulah maka pasien di rumah sakit ini sering dirujuk ke rumah sakit lain yang lebih canggih seperti Rumah Sakit Adam Malik di Medan”

4.3.6 Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan