Hubungan Masa Kerja Terhadap Tekanan Darah

sistemik yang menyebabakan kenaikan tekanan darah. Peningkatan aktivitas saraf simpatis juga terjadi akibat penuaan. Efisiensi dari sinyal adrenergik-β post sinaps menurutn, akibat menurunnya densitas reseptor β. Akibatnya, respon simpatis akan meningkat, mempengaruhi kinerjanya pada jantung dan pembuluh darah yang menyebabkan peningkatan tekanan darah. Penelitian Anggara 2012 juga menyebutkan peningkatan prevalensi menurut peningkatan usia dan biasanya pada usia ≥ 40 tahun dengan jumlah responden sebanyak 75 orang dan yang mengalami peningkatan tekanan darah sebanyak 15 orang yang berusia di atas 40 tahun dan 35 orang yang berusia di bawah 40 tahun dengan nilai p= 0,00. Penelitian ini didukung oleh Dhianingsihtyas Hendrati 2006 yang menyebutkan bahwa pada umumnya penderita hipertensi adalah orang- orang yang berusia diatas 40 tahun, namun saat ini tidak menutup kemungkinan diderita oleh orang usia muda. Sebagian besar hipertensi primer terjadi pada usia 25- 45 tahun dan hanya 20 terjadi dibawah 20 tahun dan diatas 50 tahun. Hal ini disebabkan karena usia produktif jarang memperhatikan kesehatan seperti pola makan dan pola hidup yang kurang sehat.

5.4.2 Hubungan Masa Kerja Terhadap Tekanan Darah

Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara masa kerja terhadap tekanan darah dengan nilai p 0,335 α 0,05, kekuatan korelasi yang sangat lemah dengan nilai r 0,132 dan arah korelasi positif searah menunjukkan jika masa kerja meningkat maka tekanan darah juga akan meningkat. Tekanan darah cenderung meningkat seiring dengan semakin lamanya seseorang dalam bekerja, sehingga kemungkinan seseorang menderita hipertensi juga semakin besar karena masa yang lama akan mengakibatkan kejenuhan dan kebosanan sehingga memicu terjadinya stres. Apabila terjadi stres maka akan mengaktifkan hormone stress yaitu hormone kortisol dan terjadi peningkatan volume dan kekentalan darah. Masa kerja dapat disesuaikan dengan masa tahun pajanan kebisingan yang diterima. Pajanan kebisingan yang diterima akan memicu sistem syaraf dan hormon yang akan menaikkan tekanan darah. Kenaikan tekanan darah yang berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama dan terus menerus akan menyebabkan adaptasi tubuh yang akan mengahasilkan kenaikan tekanan darah yang semakin tinggi dan menetap. Hal ini akan mengakibatkan penyakit yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi seperti hipertensi, strike, dan jantung Groothoff,1996. Faktor-faktor yang yang mempengaruhi gangguan kesehatan berupa peningkatan tekanan darah dan pendengaran antara lain adalah intensitas kebisingan, frekuensi kebisingan dan lamanya orang tersebut berada ditempat kerja atau didekat sumber bunyi, baik dari hari ke hari atau seumur hidup Azwar, 1990. Penelitian Muchsin 2008 menyebutkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan tekanan darah. Penelitian ini mengambil sampel pada pekerja weaving tenun “Agung Saputra Tex” sebanyak 25 orang dimana pekerja dengan masa kerja ≤ 10 tahun sebanyak 12 orang dengan tekanan darah normal dimana nilai p = 0,00. Penelitian serupa dilakukan oleh Baso 2010, dari 80 orang responden terdapat 48 orang 60 yang mengalami tekanan darah tidak normal yaitu tekanan darah diatas 12080 mmHg dengan nilai p = 0,00 a 0,05, apabila responden bekerja dengan masa kerja yang cukup lama yaitu lebih dari 5 tahun.

5.4.3 Hubungan Lama Paparan Terhadap Tekanan Darah