BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat analitik dengan desain cross secsional, yang bertujuan untuk menjelaskan karakteristik responden usia, masa
kerja, lama paparan, kebiasaan minum kopi, kebiasaan merokok, penggunaan helm dan paparan kebisingan terhadap tekanan darah dengan populasi pengemudi becak
vespa yaitu di Jalan Sudirman, Jalan Patrick Lumumba, Jalan Thamrin, dan Jalan Mongonsidi
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jalan Sudirman, Jalan Patrick Lumumba, Jalan M.H. Thamrin, dan Jalan Mongonsidi, Jalan Sutan Sori Pada Mulia di Kota
Padangsidimpuan Tahun 2013.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober – Desember 2013.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi penelitian ini adalah para pengemudi becak vespa di Kota Padangsidimpuan Tahun 2013 dengan jumlah 300 unit.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari pengemudi becak karena pengemudi becak yang paling sering terpapar dengan kebisingan yang ditimbulkan
oleh becak. Jumlah sampel yang akan diteliti dihitung dengan menggunakan rumus Isgiyanto, 2009, sebagai berikut :
n =
. .
. .
n =
, . ,
, . ,
. ,
. , ,
n =
, .
, .
, .
. ,
. ,
n =
, ,
,
n =
, ,
n = 55,25 55 responden
Keterangan : N = Besar Populasi 300 unit
n = Besar Sampel d = Galat pendugaan 0,1
Z = Tingkat kepercayaan 90=1,645 P = Proporsi populasi 0,5
Setelah dilakukan perhitungan menggunakan rumus di atas maka diketahui jumlah sampel dari populasi 300 orang didapat sampel penelitian sebanyak 55
responden.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
1. Melakukan pengukuran kebisingan pada becak vespa pada saat berjalan di pangkalan becak vespa Kota Padangsidimpuan menggunakan Sound Level Meter
oleh peneliti. 2. Melakukan pengukuran tekanan darah responden dengan menggunakan
Tensimeter oleh tenaga kesehatan seperti perawat. 3. Observasi terhadap pengemudi becak dan kondisi becak responden karena
pengemudi becak yang langsung terpapar oleh kebisingan becak. 4. Wawancara dengan menggunakan kuesioner.
3.4.2 Data Sekunder
Data diperoleh dari Kantor Dinas Perhubungan Kota Padangsidimpuan dan instansi terkait lainnya serta mengumpulkan literaturteori yang berhubungan dengan
permasalahan yang dibahas.
3.5 Cara Kerja Pengukuran
3.5.1 Pengukuran Kebisingan Dengan Alat Sound Level Meter
1. Siapkan lembar data hasil pemeriksaan.
2. Siapkan alat pengukuran tingkat kebisingan yaitu Sound Lever Meter.
3. Sebelum menggunakan alat periksa batterai apakah masih berfungsi atau tidak.
4. Hidupkan Sound Level Meter dengan cara mengegeser tobol dari posisi off ke
posisi on. 5.
Kalibrasi Sound Level Meter dengan menggeser tombol CAL pengaturan decibel.
6. Stel tombol pengaturan pengukuran kebisingan pada posisi A decibel A.
7. Stel tombol pengatur tingkat kebisingan sesuai dengan skala yang diinginkan.
8. Pengukuran dilakukan dengan jarak 1,2 sampai 1,5 meter dari alas lantai atau
tanah KepMenLH,1996. 9.
Pengukuran tingkat kebisingan pada satu titik dilakukan selama 5 menit dengan periode waktu pengukuran setiap 4 detik untuk angka tingkat kebisingan.
10. Baca angka yang ditunjukkan alat.
11. Hasil pengukuran pada satu titik merupakan nilai rata – rata hasil pengukuran.
12. Untuk mengakhiri pengukuran data tekan tombol stop.
13. Lakukan prosedur yang sama pada titik pengukuran yang lain.
3.5.2 Pengukuran Tekanan Darah Dengan Alat Tensi Meter
1. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah bekerja.
2. Siapkan lembar data hasil pemeriksaan.
3. Siapkan alat pengukuran tekanan darah yaitu Tensi Meter.
4. Pasang manset, letakkan manset ± 2,5 cm diatas arteri tersebut dan bagian
tengah bladder dipasang diatas arteri tersebut, pasang manset melingkari lengan atas tersebut dan kaitkan ujungnya.
5. Pasang stetoskop dengan meletakkan bel atau diafragma dari stetoskop diatas
arteri brachial, untuk mendapatkan suara yang maksimal. 6.
Tutup katup dengan mengunci sampai rapat, lalu pompa bola manometer sampai 30 mmHg di atas tekanan sistolik untuk menyakinkan keakuratan
pengukuran tekanan sistolik.
7. Buka manset dari lengan responden, Catat hasil pemeriksaan kepada responden
Yuni, 2010.
3.6 Defenisi Operasional dan Aspek Pengukuran
Tabel 3.1 Uraian Defenisi Operasional dan Aspek Pengukran Variabel Penelitian
No. Variabel
Defenisi Operasional
Satuan Skala
Pengukuran Cara
Pengukuran Hasil
Pengukuran
1. Paparan
Kebisingan Pengukuran
intensitas kebisingan
yang dialami pengemudi
becak selama bekerja
dB Rasio
Menggunakan Sound Level
Meter -
2. Usia
Jumlah ulang tahun yang
telah dilalui responden
terhitung sejak tahun kelahiran
responden Tahun
Rasio Kuesioner
-
3. Masa Kerja
Jangka waktu orang sudah
bekerja untuk para
pengemudi becak vespa
Tahun Rasio
Kuesioner -
4. Lama
Paparan Kebisingan
Jumlah jam paparan
kebisingan yang terjadi
terhadap pengemudi
becak vespa dalam sehari
Jam hari
Rasio Kuesioner
-
Lanjutan Tabel 3.1
5. Penggunaa
n Helm Pengemudi
yang menggunakan
helm yang dapat
melindungi telinga
- Ordinal
Kuesioner 1.Memakai
Helm 2.Tidak
memakai Helm
6. Kebiasaan
Minum Kopi
Kebiasaan pengemudi
becak vespa apakah minum
kopi atau tidak dalam sehari
- Ordinal
Kuesioner 1.Minum
Kopi 2.Tidak
Minum Kopi
7. Kebiasaan
Merokok Kebiasaan
pengemudi becak vespa
apakah merokok atau
tidak. -
Ordinal Kuesioner
1.Merokok 2.Tidak
Merokok
8. Tekanan
darah Nilai tekanan
darah sistolik dan diastolik
pengemudi becak vespa
yang terpapar kebisingan.
mmHg Rasio
Menggunakan Tensi Meter
-
3.7 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Simple random sampling. Pengambilan sampel dengan cara ini merupakan jenis probabilitas yang paling
sederhana. Untuk mencapai sampling ini, setiap elemen diseleksi secara acak. Pengambilan secara acak dilakukan dengan menulis nama responden pada secarik
kertas, diletakkan dikotak, diaduk, dan diambil secara acak setelah semuanya terkumpul Nursalam, 2008.
3.8 Teknik Analisis Data