Defenisi Sumber Bising Kebisingan

2.3 Kebisingan

2.3.1 Defenisi

Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 menyatakan bahwa kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Terdapat 2 hal yang mempengaruhi kualitas bunyi yaitu frekuensi dan intensitas. Dimana dalam pengertiannya frekuensi merupakan jumlah getaran yang sampai di telinga setiap detiknya sedangkan intensitas merupakan besarnya arus energi yang diterima oleh telinga manusia. Perbedaaan frekuensi dan intensitas bunyi menyebabkan adanya jenis-jenis kebisingan yang memiliki karakteristik yang berbeda Mulia, 2005. Berdasarkan Permenkes No 718 Tahun 1987, kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu dan membahayakan kesehatan Mukono, 2006. Kebisingan adalah tiap bunyi yang tidak diinginkan oleh penerima. Setiap bunyi dapat mengalihkan perhatian, menganggu, atau berbahaya bagi kegiatan sehari- hari waktu kerja, istirahat, hiburan atau belajar disebut sebagai bising Leslie, 1993. Bising memiliki konotasi fisik, fisiologi dan psikologi. Secara fisik, bising adalah bunyi yang kompleks, sangat sedikit atau tanpa periodik. Tetapi bising ini dapat diukur dan dapat dianalisis sifatnya. Secara fisiologik, bising itu merupakan akustik dan intensitasnya bervariasi dalam suatu saat. Secara psikologi, bising merupakan bunyi yang tidak menyenangkan dan tidak disukai Iskandar, 1994.

2.3.2 Sumber Bising

Sumber bising merupakan sesuatu yang sudah tidak dapat diragukan lagi sebagai asal atau aktivitas yang menghasilkan suara bising yang dapat merusak sistem pendengaran baik bersifat sementara maupun permanen. Sumber bising utama dalam hal pengendalian bising lingkungan diklasifikasikan dalam 2 kelompok, yaitu : a Bising interiordalam, berasal dari manusia, alat-alat rumah tangga, mesin gudang dan aktifitas di dalam ruangan atau gedung. b Bising eksteriorluar, bising yang dikategorikan berasal dari aktifitas diluar ruangan seperti transportasi udara, termasuk bus, mobil, sepeda motor, transportasi air, kereta api dan pesawat terbang dan bising yang berasal dari industri. Untuk bising transportasi yang paling penting diketahui bahwa makin besar kendaraan akan semakin keras suara bising yang dihasilkan Doelle, 1993. Sumber kebisingan dapat dibagi sebagai berikut Soesanto, 1990 ; 1. Industri 2. Lalu Lintas darat, laut dan udara 3. Sekolah pada waktu istirahat atau pulang sekolah, anak bermain di halamanjalan 4. Radio, televisi yang dibunyikan terlalu keras 5. Diskotik, tempat hiburan, pesta 6. Perancangan tiang pondasi, pembongkaran bangunan, bongkar muat bahan, bor pneumatic 7. Pidato, ceramah dengan pengeras suara yang berlebihan 8. Pedagang yang menawarkan dagangannya dengan pengeras suara 9. Mesin 10. Stadion dengan banyak penonton 11. Terminal bus, stasiun kereta api, pelabuhan laut dan udara 12. Peternakan ayam, anjing dan kebun binatang.

2.3.3 Jenis – Jenis Kebisingan