Kebiasaan Merokok Gambaran Karakteristik Pengemudi Becak Vespa

kopi instant 40-108 mg kafein. Dengan demikian dalam tubuh seorang yang biasa minum kopi seduhan minimal 3 cangkir sehari, terdapat sekitar 330-450 mg kafein. Afian, 2010. Bila dikonsumsi 6 cangkir per hari selama dua minggu berturut-turut, kafein dalam kopi dapat menimbulkan ketagihan. Kafein dapat menjadi racun dan berakibat fatal kalau tingkat konsumsinya mencapai 150 mg per kg berat badan. Misalnya seorang yang memiliki berat badan 70 kg, akan mengalami keracunan yang mematikan LD 50 bila mengkonsumsi kafein 10.500 mg 150 mgkg x 70 kg atau setara dengan 70-95 cangkir kopi seduhan Afian. 2010. Penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi tekanan darah melebihi 14090 perlu waspada terhadap kopi. Tekanan darah yang tidak terkendali dapat menyebabkan kerusakan ginjal uremia, jantung, pendarahan pada retina dan pecahnya pembuluh darah otak stroke. Pada sebagian orang, minum kopi dapat menimbulkan jantung berdebar-debar, denyutnya bisa melebihi 80 kali per menit. Hal itu disebabkan efek stimulan kopi Afian, 2010. Mengkonsumsi kopi secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, yang berpotensi mempercepat terjadinya penyakit jantung koroner PJK. Otot jantung mendapat makanan dari pembuluh darah nadi korona kiri dan kanan, bila pembuluh darah korona tersumbat terjadilah PJK Afian, 2010.

5.1.6 Kebiasaan Merokok

Berdasarkan hasil penelitian, semua responden suka merokok sebanyak 55 orang. Semua pengemudi mengaku bahwa merokok merupakan kegiatan yang sangat sulit untuk dihindari ataupun dihilangkan. Hal ini berawal dari kegiatan coba-coba yang dilakukan pada masa sekolah yang berimbas sampai dewasa. Pada saat dewasa tujuan dari coba-coba ini telah beralih menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk menghilangkan stress dan menenangkan pikiran. Bedasarkan hasil kuesioner, usia pertama kali pengemudi merokok berada pada usia 20 tahun yaitu usia yang masih tergolong usia sekolah. Sedangkan jumlah batang rokok yang dihisap dalam sehari mencapai 6-10 batang rokok. Pengemudi becak vespa ini termasuk kedalam perokok ringan karena jumlah batang rokok yang dihisap 200 batang rokoktahun. Hasil ini diperoleh dengan menggunakan Indeks Brinkman yang merupakan hasil dari perkalian antara lama merokok dalam tahun dengan jumlah batang rokok yang dihisap dalam sehari. Kebiasaan ini sudah berlangsung dalam waktu yang lama pada pengemudi. Menurut Peraturan Pemerintah 2003, rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintetisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. Data diatas menunjukkan bahwa semua responden merokok yang akhirnya dapat mengganggu kesehatan. Merokok dapat membahayakan bagi hampir semua organ tubuh, menimbulkan banyak penyakit dan memengaruhi kesehatan perokok secara umum. Hal ini karena rokok mengandung nikotin sebagai penyebab ketagihan yang dapat merangsang jantung, saraf, otak dan organ tubuh yang lainnya bekerja tidak normal. Nikotin juga dapat merangsang pelepasan adrenalin sehingga meningkatkan tekanan darah, denyut nadi dan tekanan kontraksi otot jantung Sidabutar dan Wiguno, 1990. Nikotin yang terdapat pada rokok memiliki cara sendiri untuk dapat menyebabkan kerusakan pada manusia yaitu di mulai dari nikotin yang mencapai otak dalam 10 detik setelah rokok dihisap, lalu menyebar ke seluruh bagian tubuh melalui sirkulasi darah, termasuk pada Air Susu Ibu ASI. Karbon monoksida dari asap rokok mengikat hemoglobin dalam sel darah merah, menurunkan fungsinya dalam menyalurkan oksigen secara penuh. Unsur-unsur penyebab kanker karsinogen pada tembako merusak gen-gen penting yang mengendalikan pertumbuhan sel, sehingga sel-sel tumbuh tidak normal atau berkembang terlau cepat. Unsur karsinogen yang bernama benzopiren mengikat sel-sel di saluran nafas dan organ penting lain dari perokok sehingga menyebabkan kanker Johan,2009.

5.2 Paparan Kebisingan