Hubungan Paparan Kebisingan dan Karakteristik Pengemudi Becak Vespa Dengan Tekanan Darah

dianjurkan atau RDA Recommended Dietary Allowance adalah sekitar 350 miligram. Kekurangan asupan magnesium terjadi dengan semakin banyaknya makanan olahan yang dikonsumsi. Sumber makanan kaya magnesium antara lain kacang tanah, bayam, kacang polong dan makanan laut. Tetapi kita harus berhati-hati agar jangan mengkonsmsi terlalu banyak suplemen magnesium karena bisa menyebabkan diare. 2. Membatasi konsumsi lemak Hal ini dilakukan agar kadar kolesterol darah terlalu tinggi. Kadar kolesterol darah yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya endapan kolesterol dalam dinding pembuluh darah, lama kelamaan jika endapan kolesterol bertambah akan menyumbat pembuluh nadi dan menggaggu peredaran darah. Kadar kolesterol dalam darah maksimal 200-350 mg per 100 cc serum darah. 3. Olaraga teratur Olaraga atau senam hipertensi bagian dari usaha untuk mengurangi berat badan dan mengelolah stress. 4. Berusaha membina hidup yang positif.

2.6 Hubungan Paparan Kebisingan dan Karakteristik Pengemudi Becak Vespa Dengan Tekanan Darah

Hipertensi dapat ditimbulkan oleh berbagai faktor penyebab. Salah satu faktor penyebabnya yaitu faktor lingkungan yang dapat menimbulkan terjadinya risiko penyakit hipertensi yaitu kebisingan. Dalam pengertiannya kebisingan merupakan terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu dan atau membahayakan kesehatan Idan, 2010. Usia mempengaruhi terjadinya hipertensi. Dengan bertambahnya umur, risiko terkena hipertensi menjadi lebih besar sehingga prevalensi hipertensi di kalangan usia lanjujt cukup tinggi, yaitu sekitar 40, dengan kematian sekitar di atas 65 tahun Depkes, 2006. Penelitian mengenai paparan jangka panjang kebisingan di lingkungan kerja pada tekanan darah pekerja, diperoleh hasil tekanan darah sistolik berkisar antara 90- 172 mmHg dan tekanan darah diatolik berkisar antara 52-102 mmHg, dengan nilai rata-rata 78 mmHg sehingga dapat diketahui bahwa lama paparan dapat mempengaruhi tekanan darah Lusk, 2002. Tingkat kebisingan mencapai 60 desibel dapat meningkatkan kadar hormon stress, seperti epinerin, non-epinerin dan kortisol tubuh yang mengakibatkan terjadinya perubahan irama jantung dan tekanan darah. Bising yang terus menerus diterima seseorang akan menimbulkan gangguan proses fisiologis jaringan otot dalam tubuh dan memicu emosi yang tidak stabil. Ketidakstabilan emosi tersebut dapat memacu jantung untuk bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh dalam waktu yang lama tekanan darah akan naik sehingga menyebabkan hipertensi Tambunan, 2005. Cara kerja sistem tubuh dalam peningkatan tekanan darah adalah dimana kebisingan merupakan stressor biologis yang dapat menimbulkan perangsangan simpatis pada syaraf. Kemudian impuls simpatis dikirim ke medula adrenalin bersamaan dengan pengiriman ke semua pembuluh darah, impuls ini menyebabkan medula mensekresikan norepinefrin dan epinefrin ke dalam sirkulasi darah. Kedua hormon ini dibawa ke dalam aliran darah ke semua bagian tubuh tempat mereka langsung bekerja pada pembuluh darah yang menyebabkan vasokontriksi Sobel, 1995. Perangsangan simpatis juga dapat meningkatan aktifitas saraf ginjal sehingga sel jukstaglomerulus mensekresikan renin ke dalam darah. Pengertian Renin dalam hal ini adalah suatu enzim yang memecahkan komponen utama salah satu protein plasma yang disebut substrat rennin untuk melepaskan dekapeptida angiotensi I. Dalam beberapa detik setelah pembentukan angiotensin I, 2 asam amino tambahan dipecah darinya membentuk oktapeptida angiotensin II yang dikatalis oleh enzim ‘converting enzyme’. Selama menetap di dalam darah angiotensin II mempunyai efek yang dapat meningkatan tekanan darah. Salah satu efek ini terjadi dengan sangat cepat. Sumber utama vasokontriksi berasal dari arteriol. Kontriksi arteriol meningkatkan tahanan perifer sehingga meningkatkan tekanan arteri. Efek angiotensin lainnya terutama berhubungan dengan volume cairan tubuh : 1. Angiotensin mempunyai efek langsung terhadap ginjal untuk menyebabkan penurunan ekskresi garam dan air. 2. Angiotensin merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal dan hormone ini sebaliknya juga bekerja pada ginjal menyebabkan penurunan ekskresi garam dan air. Kedua efek ini cenderung meningkatkan volume darah yang merupakan faktor penting dalam pengaturan tekanan darah jangka panjang. Oleh karena adanya paparan kebisingan, pusat vasomotor mengirim impuls eksitasi melalui serabut saraf simpatis ke jantung untuk meningkatkan aktivitas jantung kontraktilitas jantung, meningkatkan frekuensi jantung melalui reseptor beta – 1 sehingga memperbesar curah jantung. Meningkatkan curah jantung dan tahanan perifer total akan meningkatkan kenaikan tekanan darah. Kebisingan yang dapat menimbulkan hipertensi terjadi pada beberapa populasi berisiko. Salah satu kasusnya terjadi pada populasi di lingkungan sekitar Bandara. Penelitian di Bandara Munich yang dilakukan oleh Evan, et al. dan Hygge, et al. 1998 mengukur level hormon stres pada anak sekolah usia sekitar 10 tahun. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur level catecholamines epinephrine dan norepinephrine dan hormon stres cortisol di keluaran urin. Hasil penelitian menunjukkan bukti kenaikan catecholamines pada komunitas anak setelah terpajan kebisingan penerbangan dibandingkan sebelum terpajan kebisingan penerbangan dan dibandingkan juga dengan anak di komunitas tenang. Ditemukan pula kenaikan tekanan darah sistolik 3 mmHg yang dihubungkan dengan kebisingan penerbangan. Penelitian juga dilakukan pada pekerja laki-laki di Bandara Internasional Ahmad Yani Kota Semarang pada tahun 2005 dengan hasil menunjukkan prevalensi kenaikan tekanan darah sistolik sebesar 55 . Sedangkan prevalensi kenaikan tekanan darah diastoliknya sebesar 60. Intensitas kebisingan yang diterima tenaga kerja di lingkungan kerja Bandara Ahmad Yani berkisar antara 68,9 – 91,8 dBA Evan, et al. Hygge, et al. 1998.

2.7 Kerangka Konsep