Perumusan Masalah Manfaat Penelitian

Mongonsidi, hasil rata-rata pengukuran pada daerah yang sering dilalui oleh becak vespa sebesar 74,14 dB, pada pengemudi sebesar 96,45 dB dan pada mesin becak vespa sebesar 102,54 dB, Jalan Sutan Sori Pada Mulia, hasil rata-rata pengukuran pada daerah yang sering dilalui oleh becak vespa sebesar 90,14 dB, pada pengemudi sebesar 98,50 dB dan pada mesin becak vespa sebesar 102,30 dB. Dari hasil survei yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa kebisingan yang diakibatkan oleh becak vespa tidak memenuhi syarat berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 718 tahun 1987 tentang kebisingan. Berdasarkan penjelasan diatas perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan paparan kebisingan dan karakteristik pengemudi becak vespa dengan tekanan darah di Kota Padangsidimpuan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan survei pendahuluan yang telah dilakukan, kebisingan yang berasal dari becak vespa memiliki intensitas kebisingan yang melebihi Nilai Ambang Batas NAB yaitu 85 dB A sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 718 tahun 1987 tentang kebisingan serta adanya kebiasaan pada pengemudi becak vespa seperti pengunaan helm, kebiasaan minum kopi dan kebiasaan merokok yang mendukung terjadinya tekanan darah tinggi hipertensi. Hal inilah yang menjadi dasar bagi peneliti untuk mengetahui paparan kebisingan dan karakteristik pengemudi becak vespa dengan tekanan darah di Kota Padangsidimpuan.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan kebisingan dan karakteristik pengemudi becak vespa terhadap tekanan darah di Kota Padangsidimpuan.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui karakteristik pengemudi becak vespa seperti usia, masa kerja, lama paparan kebisingan, pengunaan helm, kebiasaan minum kopi dan kebiasaan merokok. 2. Untuk mengetahui intensitas kebisingan pada pengemudi becak vespa di Kota Padangsidimpuan. 3. Untuk mengetahui tekanan darah pada pengemudi becak vespa di Kota Padangsidimpuan. 4. Untuk mengetahui hubungan usia terhadap tekanan darah di Kota Padangsidimpuan. 5. Untuk mengetahui hubungan masa kerja terhadap tekanan darah di Kota Padangsidimpuan. 6. Untuk mengetahui hubungan lama paparan kebisingan terhadap tekanan darah di Kota Padangsidimpuan. 7. Untuk mengetahui hubungan pengunaan helm terhadap tekanan darah di Kota Padangsidimpuan. 8. Untuk mengetahui hubungan kebiasaan minum kopi terhadap tekanan darah di Kota Padangsidimpuan. 9. Untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok terhadap tekanan darah di Kota Padangsidimpuan. 10. Untuk mengetahui paparan kebisingan terhadap tekanan darah di Kota Padangsidimpuan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Pemerintah Kota Padangsidimpuan, penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dan memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. 2. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian selanjutnya. 3. Bagi Akedemik, penelitian ini dapat meningkatkan wawasan tambahan mengenai adanya faktor internal yang dapat mempengaruhi konsentrasi belajar dari mahasiswamahasiswi untuk belajar dalam meraih prestasi belajar yang lebih baik. 4. Bagi pengemudi becak vespa, sebagai bahan masukan dan pertimbangan terutama mengenai resiko tingkat kebisingan dengan tekanan darah, sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan resiko kebisingan. 5. Bagi peneliti untuk mengaplikasikan ilmu yang berkaitan dengan kebisingan dan dampak kebisingan bagi kesehatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bunyi Suara

2.1.1 Defenisi Bunyi Suara

Berdasarkan pendapat para ahli, defenisi dari bunyi atau suara adalah sebagai berikut : 1. Suara merupakan gangguan mekanik dalam medium gas, cair atau padat dikarenakan getaran molekul. Bell, 1996. 2. Bunyi adalah perubahan tekanan dalam udara yang ditangkap oleh gendang telinga dan disalurkan ke otak Harrington dan Gill, 2005. 3. Bunyi adalah suatu gelombang berupa getaran dari molekul – molekul zat yang saling beradu satu dengan yang lainnya secara terkoordinasi sehingga menimbulkan gelombang dan meneruskan energy serta sebagian dipantulkan kembali. Media yang dilalui mempunyai massa yang elastic sehingga dapat mengantarkan bunyi tersebut. Sarwono, 2002. 4. Bunyi atau suara didefenisikan sebagai serangkaian gelombang yang merambat dari suara sumber getar sebagai akibat perubahan kerapatan dan juga tekanan udara Gabriel, 1996. 5. Gelombang bunyi adalah gelombang mekanis longitudinal, gelombang bunyi tersebut dapat dijalarkan di dalam benda padat, benda cair dan gas Halliday, 1990.