Defenisi Sejarah Becak di Kota Padangsidimpuan

f Melindungi telinga dari suara Doelle, 1993 Penggunaan proteksi dengan sumbatan telinga dapat mengurangi kebisingan sekitar 20-25 dB. Tetapi penggunaan tutup telinga ini pada umumnya tidak disenangi oleh pekerja, karena terasa risih adanya benda asing di telinganya. Untuk itu penyuluhan terhadap mereka agar menyadari pentingnya tutup telinga bagi kesehatannya, dan akhirnya mau memakainya Notoatmodjo, 2003.

2.4 Becak Vespa

2.4.1 Defenisi

Becak vespa adalah salah satu alat transportasi yang memiliki roda tiga yang dapat mengangkut penumpang dan barang di bagian kabinnya dengan bodi yang lebih menyerupai kapsul bagian depan yang lancip sampai kapasitas 100 kg dan kecepatan rata-rata 80-90 kmjam. Bahan bakar becak vespa adalah bensin.

2.4.2 Sejarah Becak di Kota Padangsidimpuan

Awalnya becak di Kota Padangsidimpuan adalah sado sekitar tahun 60-an. Tetapi bagi masyarakat, becak selain barangalat transportasi baru juga dianggap sebagai kendaraan yang praktis, lebih nyaman tidak berbau dan lebih aman kadang-kadang sadunya bias tidak terkendali jika kudanya sedang membuat ulah. Sadu pun lambat laun semakin berkurang dan akhirnya menghilang dari jalan-jalan kota. Ketika sadu telah menghilang muncullah becak dayung 1971, lambatnya laju becak dan membutuhkan waktu tempuh yang lebih lama membuat becak ini mulai berkurang dan menghilang. kemudian berkembang menjadi becak brompit 1974, becak ini adalah becak dayung yang digerakkan dengan mesin tempel disebut juga becak tempel. Pada fase 1976 muncul beberapa Becak Siantar yang menggunakan moge motor gede namun seiring dengan berjalannya waktu pasokan Becak Siantar hampir tidak ada sehingga muncul inovasi becak mesin motor HondaYamaha. Namun demikian, tidak lama setelah inovasi becak mesin motor HondaYamaha mulai menjamur, sekitar penghujung tahun 70-an dan awal tahun 80-an muncul beberapa bentuk becak jenis baru yang kemudian dikenal sebagai Becak Vespa sehingga becak mesin motor HondaYamaha populasinya tampak semakin sedikit dengan pertumbuhan populasi Becak Vespa. Vespa yang digunakan untuk becak adalah vespa model lama merek Piaggio buatan Italia. Bisa dibayangkan saat itu, permintaan becak semakin meningkat sementara vespa Piaggio semakin tersedot ke Kota Padangsidimpuan dari seluruh Sumatra Utara. Bahkan vespa Pianggio ini didatangkan dari Sumatra Barat dan Riau untuk memenuhi kebutuhan industri karoseri Becak Vespa permasalahan yang sama dengan Becak Siantar. Semakin jauh semakin mahal. Pada tahun 1987, Becak Vespa 100 telah memenuhi jalan-jalan kota. Selanjutnya, dalam era tahun 1990-an perkembangan rancang bangun becak vespa sangat pesat dan tampaknya rancang bangunnya sudah mencapai final. Becak vespa pada dekade itu boleh dibilang sudah menjadi trade mark Kota Padang Sidempuan. Pada era tahun 2000-an hingga masa kini, pengembangan rancang bangun Becak Vespa tidak banyak mengalami perubahan. Pengembangan lebih diarahkan pada interior dan jok serta aksesoris. Populasi becak vespa semakin bertambah dari tahun ke tahun di Kota Padangsidimpuan. Jumlah becak yang ada jauh dari jumlah idealoptimal. Kini, populasi becak vespa di Kota Padangsidimpuan sebanyak 300 lebih yang tergabung ke dalam beberapa organisasi yang terdaftar pada Dinas Perhubungan, yakni: Adu Nasib organisasi tertua, kemudian, Abadi, Bintang Mas, Karya Bersama, Koperasi Becak Harapan, Rajawali, Rastra dan Sejahtera Jayama.

2.4.3 Kerangka Becak Vespa