Pengendalian Kebisingan Lingkungan Kegiatan 1.Rumah Sakit atau Sejenisnya

4. Stadium “permanent trehold shiff” Pada stadium ini meningginya ambang pendengaran sifatnya menetap, gangguan ini banyak ditemukan dan tidak dapat disembuhkan kembali. Tuli akibat bising ini merupakan tuli persepsi yang kerusakannya terdapat dalam cochlea berupa rusaknya syaraf pendengaran.

2.3.7 Pengendalian Kebisingan

Menurut Pramudianto, 1990, pengendalian kebisingan terdiri dari 3 cara, yaitu: 1 Pengendalian secara teknis Pengendalian secara teknis dapat dilakukan pada sumber bising, media yang dilalui bising dan jarak sumber bising terhadap pengemudi. Pengendalian bising pada sumbernya merupakan pengendalian yang sangat efektif dan sebaiknya dilakukan pada sumber bising yang paling tinggi. Cara-cara yang dapat dilakukan antara lain : a Desain ulang peralatan untuk mengurangi kecepatan atau bagian yang bergerak, menambah muffler pada masukan maupun keluaran suatu buangan, mengganti alat yang telah usang dengan yang lebih baru dan desain peralatan yang lebih baik. b Melakukan perbaikan dan perawatan dengan mengganti bagian yang bersuara dan melumasi semua bagian yang bergerak. c Mengisolasi peralatan dengan cara menjauhkan sumber dari pekerjapenerima, menutup mesin ataupun membuat barrierpenghalang. d Merendam sumber bising dengan jalan memberi bantalan karet untuk mengurangi getaran peralatan dari logam, mengurangi jatuhnya sesuatu benda dari atas ke dalam bak maupun pada sabuk roda. e Menambah sekat dengan bahan yang dapat menyerap bising pada ruang kerja. Pemasangan perendam ini dapat dilakukan pada dinding suatu ruangan yang bising. 2 Pengendalian secara administrasi. Pengendalian ini meliputi peraturan daerah atau kebijakan dari suatu instansi yang berwenang atau bertanggung jawab terhadap pengemudipekerja becak vespa, pelatihan bagi pengemudipekerja terhadap bahaya kebisingan, cara mengurangi paparan bising dan melindungi pendengaran. 3 Pemakaian alat pelindung diri ppe = personal protective equipment Alat pelindung diri untuk mengurangi kebisingan seperti helm helmet. Pengendalian ini tergantung terhadap pemilihan peralatan yang tepat untuk tingkat kebisingan tertentu, kelayakan dan cara merawat peralatan. Kebisingan dapat dikendalikan dengan berbagai cara Chandra, 2007. Beberapa cara pengendalian kebisingan yaitu : a Mengurangi vibrasi sumber kebisingan, berarti mengurangi tingkat kebisingan yang dikeluarkan sumbernya. b Menutupi sumber suara. c Melemahkan kebisingan dengan bahan penyerap suara atau peredam suara. d Menghalingi merambatnya suara penghalang. e Melindungi ruang tempat manusia atau makhluk lainnya berada dari suara. f Melindungi telinga dari suara Doelle, 1993 Penggunaan proteksi dengan sumbatan telinga dapat mengurangi kebisingan sekitar 20-25 dB. Tetapi penggunaan tutup telinga ini pada umumnya tidak disenangi oleh pekerja, karena terasa risih adanya benda asing di telinganya. Untuk itu penyuluhan terhadap mereka agar menyadari pentingnya tutup telinga bagi kesehatannya, dan akhirnya mau memakainya Notoatmodjo, 2003.

2.4 Becak Vespa