Sejarah Singkat Perusahaan GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Rumah Makan Istana Minang ini dahulu hanya bernama Rumah Makan Istana saja, dimana pemiliknya adalah orang keturunan China. Usaha rumah makan ini dikelola dengan baik oleh pemiliknya, dan selalu banyak konsumen yang datang berkunjung untuk menikmati hidangan yang disajikan oleh rumah makan ini. Seiring berjalannya waktu, usaha rumah makan ini mengalami penurunan, konsumen yang datang semakin sedikit. Hal tersebut diakibatkan karena banyaknya konsumen yang beranggapan bahwa pemilik dari rumah makan ini adalah orang ketururan China, sehingga konsumen meragukan kehalalan dari hidangan-hidangan yang disajikan oleh rumah makan ini. Hingga pada akhirnya pemiliknya memutuskan untuk menutup dan menjual rumah makan ini. Bapak H. Iskanadar Zulkarnain berminat untuk membeli usaha rumah makan ini. Karena ia juga memiliki profesi yang sama yakni pengusaha rumah makan, selain itu kondisi rumah makan ini masih dalam keadaan baik, letaknya yang strategis yakni berada pada Jl. Sisingamangaraja Parapat yang merupakan jalur lintas tempat lalu lalangnya kendaraan bermotor, sehingga banyak konsumen dapat beristirahat sambil menikmati hidangan yang disajikan. Apalagi kota Parapat ini merupakan salah satu objek wisata dengan pemandangan Danau Toba yang indah, pasti pengunjung akan selalu ramai. Dikarenakan letak rumah makan Universitas Sumatera Utara ini tidak begitu jauh dengan danau, setelah pengunjung menikmati hidangannya, mereka bisa menikmati indahnya Danau Toba sambil berjalan kaki. Setelah mendapat kesepakatan bersama, akhirnya rumah makan ini resmi menjadi milik Bapak H. Iskandar Zulkarnain. Ia memberikan warna baru pada rumah makan ini, salah satunya dengan memberi nama rumah makan ini dengan nama Rumah Makan Istana Minang. Ia tidak mengganti nama rumah makan ini seluruhnya, dikarenakan sudah banyak konsumen yang sudah mengetahui dan mengenal rumah makan ini. Bapak H. Iskandar Zulkarnain hanya menambahkan kata ”Minang” diujung nama usahanya, untuk memberi kejelasan kepada konsumen bahwa rumah makan ini telah berganti kepemilikan. Sehingga konsumen tidak perlu meragukan kehalalan dari hidangan-hidangan yang disajikan rumah makan ini. Pada tanggal 10 Februari 1996, rumah makan ini resmi dibuka dan mulai beroperasi pada saat itu juga. Hingga kini rumah makan ini selalu ramai oleh pengunjung, baik di hari-hari biasa bahkan di hari libur. Berbeda dengan rumah makan lainnya yang sama-sama berada di Jl. Sisingamangaraja, rumah makan lainnya ini hanya ramai pada saat hari libur tiba, dan selalu sepi bila dihari biasa. Bapak H. Iskandar Zulkarnain tidak hanya sendiri dalam mengelola dan menjalankan usahanya, ia dibantu dan selalu mendapat dukungan dari istrinya tercinta. Seiring berjalannya waktu, dikarenakan semakin banyaknya konsumen yang memutuskan berkunjung untuk menikmati hidangan-hidangan yang disediakan di Rumah Makan Istana Minang ini, pada tahun 2008 Bapak H. Iskandar Zulkarnain membuka cabang Rumah Makan Istana Minang di Jl. Sisingamangaraja juga, tepatnya di depan Mesjid Taqwa Parapat. Universitas Sumatera Utara Pemilihan lokasi yang sama dengan usaha Rumah Makan Istana Minang yang pertama adalah dengan alasan karena lokasi Jl. Sisingamangaraja tersebut merupakan lokasi yang strategis dan sangat mudah dijangkau oleh konsumen. Apalagi tepat berada didepan Mesjid, sehingga apabila konsumen ingin sholat di Mesjid, mereka tinggal berjalan kaki menyebrangi jalan dan langsung sampai di Mesjid Taqwa Parapat. Atau sebaliknya, pengunjung yang selesai sholat bisa langsung menuju Rumah Makan Istana Minang untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga.

B. Strategi Bauran Pemasaran Jasa yang Diterapkan Rumah Makan