7. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Yaitu melakukan serangkaian wawancara secara langsung dengan pemilik rumah makan dan para konsumen yang berkunjung ke Rumah Makan
Istana Minang Parapat. b.
Observasi Yaitu melakukan pengamatan langsung kepada objek penelitian yaitu
Rumah Makan Istana Minang Parapat. c.
Kuesioner Yaitu dengan memberikan seperangkat pertanyaan-pertanyaan tertulis
untuk diisi oleh para responden.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek
yang sama, akan memberi hasil yang sama. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 15.00 for windows Statistic
Package for the Social Science.
9. Metode Analisis Data
a. Metode Analisis Deskriptif
Yaitu suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran
yang jelas mengenai perusahaan dan masalah yang sedang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
b. Analisis Regresi Berganda
Digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya lebih dari dua yaitu produk X
1
, harga X
2
, lokasi X
3
, promosi X
4
, orang X
5
, bukti fisik X
6
, dan proses X
7
terhadap variabel dependen keputusan berkunjung Y. Model regresi linier berganda yang
digunakan adalah :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ b
6
X
6
+ b
7
X
7
+ e
Dimana: Y
= Keputusan Berkunjung
a =
Konstanta b
1
, b
2
, b
3
, b
4
= Koefisien Regresi Berganda
X
1
= Dimensi Produk
X
2
= Dimensi Harga
X
3
= Dimensi Lokasi
X
4
= Dimensi Promosi
X
5
= Dimensi Orang
X
6
= Dimensi Bukti Fisik
X
7
= Dimensi Proses
e =
Standard Error Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi linier berganda diatas
harus memenuhi syarat asumsi klasik sebagai berikut: 1
Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi
sebuah data mengikut i atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas
Universitas Sumatera Utara
dilakukan dengan menggunakan kolomgorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5 maka jika nilai asymp.sig. 2-tailed
diatas nilai signifikansi 5 artinya variabel residual berdistribusi normal. 2
Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Situmorang dkk., 2008:62-67. Jika
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas, sementara jika berbeda disebut
heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji ada atau tidaknya heterokedastisitas pada model regresi yaitu dengan
menggunakan metode grafik Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik membentuk suatu pola, maka model regresi terkena
heterokedastisitas. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena
heterokedastisitas. 3
Uji Multikolinearitas Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas Situmorang dkk,. 2008:96-106. Apabila terdapat korelasi antara variabel
bebas, maka terjadi multikolinearitas, demikian juga sebaliknya apabila tidak terdapat korelasi antara variabel bebas, maka tidak terjadi
Universitas Sumatera Utara
multikolinearitas. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Vairance Inflation Factor VIF dengan
ketentuan : Bila VIF 5 maka terdapat masalah multikolinearitas yang serius
Bila VIF 5 maka tidak terdapat masalah multikolinearitas yang serius
4 Uji Autokorelasi
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antar data
yang ada pada variable-variabel penelitian Situmorang dkk, 2008:78-79. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi,
dengan demikian dapat dikatakan bahwa autokorelasi terjadi apabila observasi yang berturut-turut sepanjang waktu mempunyai korelasi antara
satu dengan yang lainnya. Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi, maka peneliti menggunakan Durbin-Watson
Test DW yang diberi symbol “d”. Tabel 1.2
Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan
Jika Tidak ada autokorelasi positif
Tolak 0 d dl
Tidak ada autokorelasi positif No decision
Dl ≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi negatif Tolak
4 – dl d 4 Tidak ada korelasi negatif
No decision 4 – du
≤ d ≤ 4- dl Tidak ada autokorelasi, positif
atau negative Tidak ditolak
Du d 4 - du
Sumber : Situmorang dkk., 2008:86
Keterangan : du = batas atas dl
= batas bawah
Universitas Sumatera Utara
Uji yang dilakukan selain Durbin-Watson Test untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dalam model regresi yaitu The Runs Test.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dengan The Runs Test dapat dilihat dari Asymp. Sig. 2-tailed. Apabila Asymp. Sig. 2-tailed
lebih besar dari signifikansi 5 maka model regresi tidak terkena autokorelasi.
c. Pengujian Hipotesis