2.2.1. Penggolongan kosmetik
Tranggono 2007:8, menggolongkan kosmetik menurut kegunaannya bagi kulit adalah sebagai berikut:
1. Kosmetik perawatan kulit Skin-care cosmetics
Jenis ini perlu untuk merawat kebersihan dan kesehatan kulit. Termasuk di dalamnya:
a. Kosmetik untuk membersihkan kulit cleanser: sabun, cleansing cream,
cleansing milk, dan penyegar kulit freshener. b.
Kosmetik untuk melembabkan kulit moisturizer, misalnya moisturizing crem, night cream.
c. Kosmetik pelindung kulit, misalnya sunscreen cream, dan sunscreen
foundation, sun block creamlotion. d.
Kosmetik untuk menipiskan atau mengampelas kulit peeling, misalnya scrub cream yang berisi buttiran-butiran halus yang berfungsi sebagai
pengampelas abrasiver 2.
Kosmetik riasan dekoratif atau make-up Jenis ini diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit sehingga
menghasilkan penampilan yang lebih menarik serta menimbulkan efek psikologis yang baik, seperti percaya diri self confidence. Dalam kosmetik
riasan peran zat pewarna dan zat pewangi sangat besar.
2.2.2. Empat Faktor yang Berpengaruh.
Ada 4 faktor yang mempengaruhi hasil pemakaian kosmetik terhadap kulit, baik yang akan memberikan hasil positif yang menguntungkan kulit, atau hasil
Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009
negatif yang merugikan kulit. Keempat faktor itu adalah faktor manusia, faktor kosmetik, faktor lingkungan dan interaksi ketiga faktor tersebut
Tranggono,2007:43. 1.
Faktor manusia Perbedaan ras, warna kulit, misalnya antara Asia yang coklat dan Eropa yang
putih serta pandangan mengenai kecantikan yang berbeda menyebabkan efek kosmetik yang berbeda.
a. Kurangnya pengetahuan akan seluk beluk kulit dan seluk-beluk kosmetik
dapat menimbulkan kesalahan dalam pemakaian kosmetik. b.
Orang-orang tertentu berkulit sensitif sehingga kosmetik yang bagi orang lain tidak berpengaruh apa-apa, baginya dapat menimbulkan iritasi dan
lain-lain 2.
Faktor kosmetik a.
Bahan baku tidak berkualitas tinggi, iritan, alergenik, aknegenik, toksik dan photosentitizer.
b. Formulasi tidak sesuai dengan jenis kulit dan keadaan lingkungan.
Sejumlah bahan, misalnya dalam kosmetik tabir surya, zat pewarna dan zat pewangi bersifat photosensitizer jika terkena sinar matahari di iklim
tropis. c.
Prosedur pembuatan tidak canggih dan higienis 3.
Faktor lingkungan Di negara-negara tropis seperti Indonesia, matahari yang bersinar terik praktis
sepanjang hari sepanjang tahun menyebabkan kulit lebih berkeringat dan
Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009
berminyak. Karena itu jika kosmetik pelembab yang lengket berminyak untuk kulit orang Eropa yang kering di iklim dingin digunakan oleh orang Asia,
kosmetik ini dapat merangsang terjadinya jerawat. Begitu pula tabir surya yang mengandung PABA Para Amino Benzoic Acid yang populer yang
mencoklatkan kulit di Eropa, di Indonesia tidak disukai dan berbahaya karena PABA bersifat photosensitizer.
4. Interaksi ketiga faktor tersebut di atas.
2.2.3. Jenis-Jenis Reaksi Negatif Kosmetik pada Kulit