BAB 4 HASIL PENELITIAN
Hasil temuan yang peneliti dapatkan di lapangan, menggambarkan kota Medan sebagai lokasi penelitian memberikan kontribusi bagi pekerja perempuan
penyapu jalan dalam menggunakan kosmetik pemutih. Begitu juga halnya dengan konsep kecantikan, karakteristik dan sumber informasi informan memberikan
pengaruh terhadap perilaku penggunaan kosmetik pemutih.
4.1. Kota Medan dan Kosmetik Pemutih
Kota Medan, sebagai sebuah kota, menurut Daldjoeni 1978 dalam Menno 1992:35, dapat didekati dari dua aspek, yaitu aspek fisik pengkotaan fisik dan
aspek mental pengkotaan mental. Aspek fisik meliputi geografis, luas wilayah, iklim, kepadatan penduduk dan tataguna tanah yang non agraris. Sedangkan aspek
mental berhubungan dengan orientasi nilai serta kebiasaangaya hidup masyarakat kota. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan aspek fisik kota Medan seperti
geografis, iklim dan aspek mental kota Medan seperti gaya hidup masyarakatnya memberikan kontribusi bagi informan terhadap penggunaan kosmetik pemutih.
Kota Medan merupakan ibukota provinsi Sumatera Utara, dilihat dari aspek fisik kota Medan, secara geografis, kota Medan terletak antara 2
.27’-2 .47’ Lintang
Utara dan 98 .35’-98
.44’ Bujur Timur. Secara administratif, kota Medan di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, di sebelah selatan, sebelah barat dan sebelah
timur berbatasan dengan kabupaten Deli Serdang.
Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar atau 265,10 Km
2
atau sama dengan 3,6 dari total luas wilayah provinsi Sumatera Utara, dengan jumlah penduduk pada
akhir tahun 2007 mencapai 2.999.851 jiwa Dinas Kebersihan Pemko Medan. Di samping itu sebagian wilayah kota Medan merupakan tanah non agraris yang
diperuntukkan bagi perkantoran, pusat-pusat perbelanjaan dan bandara. Dengan demikian kota Medan memiliki modal dasar pembangunan dengan jumlah penduduk
dan letak geografis serta peranan regional yang relatif besar Pemko Medan, 2006. Bila dilihat dari segi perkembangannya, kota Medan seperti halnya kota
Surabaya dan kota Ujung Pandang cenderung untuk menjadi sangat besar dan menjadi metropolitan Menno, 1992:26. Sebagai salah satu pusat perekonomian
regional terpenting di pulau Sumatera dan salah satu dari tiga kota metropolitan terbesar di Indonesia, kota Medan memiliki posisi dan kedudukan strategis sebagai
pintu gerbang utama bagi kegiatan perdagangan barang dan jasa secara regionalinternasional di kawasan barat Indonesia, termasuk juga di dalamnya
perdagangan kosmetik. Berdasarkan data dari Bea Cukai Belawan, selama periode Januari sampai
dengan Juli 2009, diperoleh gambaran bahwa kosmetik yang masuk ke Kota Medan melalui Pelabuhan Belawan bernilai lebih kurang 6 enam milyar rupiah. Kosmetik
yang masuk ke kota Medan melalui Pelabuhan Belawan tersebut merupakan sebagian dari kosmetik yang diperdagangkan di Kota Medan, selain yang berasal dari Jakarta
dan daerah lainnya. Kosmetik yang diperdagangkan di kota Medan ternyata tidak semuanya aman
untuk digunakan. Hasil temuan Balai Besar POM Medan, kosmetik yang
Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009
mengandung bahan berbahaya serta tidak terdaftar masih banyak beredar di pasaran. Bahkan menurut Badan POM Pengawas Obat dan Makanan, kota Medan termasuk
tiga daerah yang paling banyak peredaran kosmetik berbahaya selain Jakarta dan Bali. Hasil razia kosmetik berbahaya di beberapa Balai POM berujung dengan
penemuan gudang-gudang yang menyimpan ribuan kosmetik yang tergolong wajib dimusnahkan oleh Badan POM
http:www.kompas.comreadxml . Di Medan, Balai
Besar POM telah menyegel tiga gudang kosmetik, dua diantaranya berada di Pasar Sambas dan satu gudang berlokasi di jalan Rahmadsyah, kelurahan Kotamatsum
http:waspada.co.id .
Nilai produk kosmetik yang tidak terdaftar dan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya yang berhasil di razia oleh Balai POM Medan cukup fantastis, pada
tanggal 28 April 2009 dilakukan pemusnahan kosmetik ilegal senilai 2 milyar rupiah dan pada tanggal 1 Juli 2009 berhasil disita ribuan kosmetik bermasalah senilai 1
satu milyar rupiah Waspada,3 Juli 2009. Angka–angka ini menunjukkan peredaran kosmetik yang mengandung bahan berbahaya dan yang tidak terdaftar di kota Medan
cukup marak. Maraknya peredaran kosmetik berbahaya tersebut, kemungkinan juga menunjukkan bahwa peminatnya pun cukup banyak. Menurut petugas pemeriksaan
Balai Besar POM Medan, salah satu yang menjadi alasan bagi pedagang di pasaran tetap menjual kosmetik yang dilarang, karena kosmetik tersebut banyak dicari oleh
pembeli, termasuk di dalamnya pekerja perempuan penyapu jalan, seperti Jelita, Jum, Bu Molek dan Bu Sun.
Kosmetik pemutih dengan merek “Natural 99” yang digunakan oleh Jelita dan Jum, ternyata berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009
termasuk produk yang ilegal yaitu tidak terdaftar dan positif mengandung bahan berbahaya merkuri. “Natural 99” tersebut merupakan kosmetik pemutih buatan
Cina. Demikian Juga kosmetik pemutih yang dipakai oleh Bu Sun dan Bu Molek bermerek “RDL” ternyata juga tidak terdaftar, buatan Taiwan dan mengandung
hidroquinon dan asam retinoat. Selain dua merek kosmetik pemutih di atas, masih banyak lagi kosmetik
pemutih yang mengandung bahan berbahaya yang kemungkinan beredar di kota Medan. Tabel berikut ini memuat tentang kosmetik yang mengandung bahan
berbahaya yang diinformasikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Tabel 4.1. Kosmetik yang Mengandung Bahan Berbahaya
No. Nama Kosmetik
Nama Alamat ProdusenImportir
Positif Mengandung 1.
Bang Gan Jian Qu Ban Shuang No.1No.2
Cream Shenzhen Jiachuntang
Cosmetics Co.LTD Bldg C Shawaei Industrial
Zone Futian District Shenzhen
Hg merkuri
2. Cameo makes
You Beauty 3 in 1 complete
Make-Up Cream Korea Hg
merkuri
3. Chin Chun Su Facial
Cream Shun Yih Chemistry
Taiwan Hg merkuri
4. Caike Anti Acarus Pearl
Whitening Set-A - Hg
merkuri 5.
Lien Hua krim pagi siang Cream merah
- Hg merkuri
6. Ling Zhi Vitamin E
Putih; Jingga - Hg
merkuri 7.
Mei Yang Tang Cream -
Hg merkuri 8. Natural
99 Krim
malam putih
- Hg merkuri
9. Natural 99 Vitamin E
Putih, Jingga - Hg
merkuri
Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009
10. Puie Beauty
Gene Whitening Clearing
Facial Spots Cream - Hg
merkuri
11. QL Jing Ban Su Super
Day Cream Night Cream
Qian Li Cosmetic Institute
Hg merkuri
12. QL Super 7 Day Whiten
Freckle Dispel Day Cream Night Cream
Qian Li Cosmetic Institute
Hg merkuri
13. Rou Yi Xue Fu AB
- Hg merkuri
14. SJM SJS Special
Whitening Cream - Hg
merkuri 15. Shee
Na Whitening
Cream Atlei Cosmetic Chen
Chiao Co.Ltd Kaohsiung City Taiwan
Hg merkuri
16. Xian Li Cream
Putihkuning - Hg
merkuri 17. Yoko
Whitening CreamWhitening Cream
Yoko Siam Yokom Co.LTD
Made in Thailand Hg merkuri
18. Maxi-peel Solution
Exfoliant Splash Corporation, F-
Lazaro St canumay Valenzeula City
Kadar hidroquinon 4,94
19. RDL Hydroquinon
Tretinoin Baby Face Solution 3
RDL Pharceutical Laboratory INC Davao
City Philippines Hidroquinon 4
Retinoic AcidTertinoin
20. Maxi-peel Papaya
whitening Soap Splash Corporation, F-
Lazaro St canumay Valenzeula City
Retinoic AcidTertinoin
21. Cameo Lipstick No. 4
Taiwan Merah K.10
22. Heng Pang Lip Glos
No.3 - Merah
K.10 23.
Meixue Lipstik Zhejiang Yiwu Meixue
Cos Merah K.10
24. SanKe Zhen Green Tea
Toothpaste Aksara Cina
Diethylene Glikol DEG
25. MAXAM Toothpaste
with Fluoride Spearmint Biru
Shanghai White Cat Shareholding Co Ltd
1829 Jin Sha Jiang RD Shanghai Cina
Diethylene Glikol DEG
26. MAXAM Toothpaste
with Fluoride Wintergreen mint Hijau
Shanghai White Cat Shareholding Co Ltd
1829 Jin Sha Jiang RD Diethylene Glikol
DEG
Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009
27. Yen Lye YL II Day
Cream Yu Lin Co.Ltd Taipei
Taiwan Hg merkuri
28. Yi Fuli Day and Night
Cream Tidak Tercantum
Hg merkuri 29.
ARCHE Pearl Cream Tidak Tercantum
Hg merkuri 30.
Cecily Beauty Cream New Formula
- Hg merkuri
31 Cream MutiaraPagi dan
Cream kuningMalam Hongkong
Hg merkuri 32. CB
Special Whitening
Come Beauty Pearl Cream
Taiwan Hg merkuri
33. Donna Peapis Cream
Donna Cosmetic Hg merkuri
34. Krem Kuning dan Putih
aksara cina Tidak Tercantum
Hg merkuri 35.
Leeya Whitening Daily and Night Use
Cina 36.
Leving Pearl Cream Meita Chemical Works-
Taiwan Hg merkuri
37. Paimei A dan B Anti
Freckles - Hg
merkuri 38.
Qubanyifushuang Cream Cina
Hg merkuri 39.
White Jade Pearls Paste Moisture Health
Taiwan Hg merkuri
40. Ai Zhuang Lipstick No.
14;17;23;27;30;46;60;63; 64
Cina Merah K.10
Rhodamin B 41.
Baby Change Eye Shadow Blush
Cina Merah K.10
Rhodamin B 42.
Eren Lipstick with Vitamin E. Kemasan
Primer :warna biru, hijau, merah
No.01;02;03;04;05;08;1 0;11;12
Tidak Tercantum K3 CI Pigment Red
53
43. Eren Water Shine
Crystal Lipstick Lip Gloss 5;8;12;14;18
Tidak Tercantum K3 CI Pigment Red
53 44.
Huadi Lipstick Tidak Tercantum
K3 CI Pigment Red 53
45. Hengfang Lipstick No.
09;42 Shantou Hengfang
Cosmetics Ltd.Cina K3 CI Pigment Red
53 46.
Hofine Eye ShadowLip GlossPowder Cake
Shantou Hengfang Cosmetics Ltd.Cina
Merah K.10 Rhodamin B
Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009
47. Leigi Make Up Kit
- Merah K.10
Rhodamin B 48. Laurel
Cosmetics Lipstick No:027;098
Tidak Tercantum Merah K.3 CI
Pigment Red 53 49.
Qibin Lipstick 2 Tidak Tercantum
Merah K.10 Rhodamin B K3
CI Pigment Red 53 50.
Siella Lipstick Tidak Tercantum
Merah K.3 CI Pigment Red 53
51. Ya Shang 5 in 1Lip
Gloss ,Eye Shadow ,Mascara,Blush,Powder
CakeNo.02000;02636; Chaoyang Liangguan
Grup Co.Ltd –Cina Merah K.10
Rhodamin B
52. Ya Shang Water Shine
Diamond Lipstick. tulisan pada kemasan
doos. No. 341 Ya Shang VITA MINE French
Science No.4;5;8;9;10;13 tulisan pada kemasan
primer. Chaoyang Liangguan
Grup Co.Ltd –Cina Merah K3 CI
Pigment Red 53
Perdagangan kosmetik di kota Medan dapat dikatakan hampir merata di semua tempat penjualan. Di pusat-pusat penjualan seperti di pasar-pasar tradisional,
plaza-plaza, kedai-kedai, dapat dengan mudah diperoleh berbagai merek kosmetik termasuk kosmetik pemutih. Seperti halnya Jum yang membeli “Natural 99” di pasar
tradisional Simpang Limun dan Jelita yang membeli kosmetik pemutih yang sama di kedai keling di daerah “Kampung Keling”, Jelita menuturkan:
“Untuk membeli produk “Natural 99” ini juga saya lebih suka beli di kampung Keling karena menurut saya yang dijual di kampung
Keling lebih bagus dari pada yang dijual di swalayan. Kalau yang dijual di kampung Keling bedaknya lebih kekuning-kuningan,
sedangkan kalau di jual di swalayan agak kemerah-merahan gitu, jadi saya pun ragu untuk beli di swalayan. Kalau mengenai
harganya sama baik itu yang dijual di kampung keling dengan yang dijual di swalayan sama-sama Rp. 10.000,- sepuluh ribu rupiah”.
Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009
Bagi masyarakat kota Medan, “Kampung Keling” merupakan suatu kawasan yang memiliki arti tersendiri, yaitu sebagai kawasan yang dulunya merupakan salah satu
daerah elit di kota Medan. Selain itu juga, sampai sekarang pun “Kampung Keling” masih dikenal sebagai daerah yang menjual barang-barang bagus dan berkelas. Wajar
saja bila Jelita merasa kosmetik pemutih merek Natural “99” yang dibelinya di Kampung Keling lebih bagus dari tempat lainnya, apalagi memang reaksi yang
dirasakannya ketika memakai kosmetik tersebut lebih cepat, dibandingkan bila dibelinya di swalayan.
Sementara itu Bu Sun, memperoleh kosmetik pemutih dari anaknya yang membeli kosmetik tersebut di Medan Mall
1
. Karena kebetulan anaknya juga bekerja sebagai penyapu jalan di sekitar Medan Mall. Sedangkan Bu Molek menyatakan
bahwa ia memperoleh kosmetik pemutihnya dengan membeli di swalayan dekat Simpang Kayu Besar Tanjung Morawa.
Hal di atas menunjukkan walaupun telah dilakukan pengawasan keluar masuk kosmetik salah satunya melalui pelabuhan Belawan oleh Bea Cukai dan razia yang
dilakukan oleh Balai Besar POM Medan, masih saja kosmetik tidak terdaftar dan mengandung bahan berbahaya bisa sampai ke tangan Jelita, Jum dan Bu Molek.
Kemudahan mereka memperoleh kosmetik yang diinginkan dengan harga yang relatif murah menurut peneliti merupakan situasi dan kondisi yang turut mendorong mereka
dalam menggunakan kosmetik tersebut.
1
Medan Mall merupakan salah satu plaza yang besar di kota Medan, yang letaknya berada satu kawasan dengan pusat pasar Central.
Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009
Selain itu kondisi iklim kota Medan, menurut peneliti juga turut memberi kontribusi terhadap penggunaan kosmetik. Menurut stasiun BMG Sampali, kota
Medan mengalami kondisi iklim dengan suhu minimum berkisar antara 23,3
O
C– 24,1
O
C dan suhu maksimum berkisar antara 31,0
O
C-31,1
O
C dengan kelembaban udara rata-rata berkisar antara 84-58. Dengan kondisi iklim dan kelembaban yang
demikian membuat masyarakat Medan, terutama yang banyak menjalankan aktivitas harian dan pekerjaan di luar rumahgedung perkantoran sangat memerlukan
perlindungan kulit dari sinar langsung ultra violet. Ditambah lagi dengan adanya partikel bebas, seperti asap kenderaan bermotor, dan polusi. Untuk itu perlu
dilakukan cara penanganan yang tepat untuk perawatan kulit terutama kulit wajah, salah satunya dengan menggunakan kosmetik pelembab kulit wajah.
Menurut Tranggono 2007:75, kosmetik pelembab perlu dikenakan terutama pada kulit kering atau kulit normal yang cenderung kering, terutama jika kita berada
di lingkungan yang mengeringkan kulit, seperti ruangan ber AC maupun di luar ruangan yang panas seperti jalanan. Umumnya kosmetik pelembab wajah juga
sekaligus berfungsi sebagai kosmetik pemutih, seperti White Jade Pearls Paste Mouisture Health yang merupakan pelembab buatan Taiwan dan positif
mengandung merkuri dan Viva bengkoang yang juga merupakan pelembab sekaligus pemutih.
Selain menggunakan pelembab, untuk melindungi kulit wajah dari sinar matahari juga diperlukan sun block tabir surya, seperti “Olay” yang mengandung
Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009
SPF
2
15. Tetapi pemilihan tabir surya harus hati-hati, karena tabir surya yang mengandung PABA Para Amino Benzoic Acid justru dapat menimbulkan terjadinya
reaksi fotosensitisasi pada kulit. Kondisi panasnya suhu di kota Medan juga dirasakan oleh pekerja perempuan
penyapu jalan, terutama bila mereka bekerja pada shift kedua yaitu sekitar pukul 11.00-14.00 WIB, ditambah lagi karena mereka bekerja di jalan-jalan
protokolberaspal yang bila musim panas, terasa panasnya lebih menyengat. Kondisi ini diperparah dengan adanya polusi udara yang berasal dari asap kenderaan dan
debu- debu yang beterbangan dari hasil sapuan mereka. Hal–hal tersebut di atas membuat kulit wajah mereka terasa lengket dan berdebu, seperti yang dituturkan oleh
Bu Molek. “Selama bekerja sebagai penyapu jalan, saya juga mengetahui risiko
pekerjaan saya terhadap kesehatan, bisa terkena penyakit paru-paru dan untuk kulit wajah sendiri pun pastilah jadi hitam dan berdebu”.
Untuk mengatasi kulit wajahnya yang hitam berdebu, Bu Molek mengatakan cukup diseka aja dengan memakai kain tudungnya, dia tidak berani mencucinya dengan air,
karena kalau dicuci nanti kulitnya bisa putih belang-belang. Kalaupun terasa panas sekali, cukup dengan memakai bedak baby yang dibasahi dengan sedikit air.
Pengaruh matahari terhadap kulit wajahnya, bagi Bu Molek tidak terlalu bermasalah karena sekarang mereka lebih sering pulang antara pukul 10.00–10.30 WIB, hal yang
sama juga diakui oleh beberapa informan lainnya seperti Jelita, Bu Ani, Bu Arti dan Bu Jum.
2
SPF: Sun Protective Factor yang dikenal dengan tabir surya
Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009
Lain halnya dengan Bu Puji yang merasa sinar matahari sangat berpengaruh pada kulit wajahnya. Saat sedang membersihkan jalanan, Bu Puji merasakan perih
pada wajahnya, terutama jika ia tidak menutupi wajahnya dengan kain. Adanya pengaruh sinar matahari terhadap kulit wajah para pekerja perempuan penyapu jalan
dikuatkan oleh hasil penelitian yang dilakukan Yani 2008. Hasil penelitian Yani 2008 menunjukkan paparan sinar matahari, kosmetik berhubungan secara signifikan
dengan kejadian melasma, yang merupakan salah satu penyakit kulit pada wajah dan leher berupa flek-flek hitam.
Menurut Yani 2008, mengutip pendapat Graham, dkk 2005 sinar matahari diketahui sebagai pencetus utama timbulnya melasma, sehingga kasus ini sering
terjadi pada orang-orang yang biasa terpajan sinar matahari. Pajanan sinar matahari pada kulit akan menyebabkan proses melanogenesis yaitu pembentukan melanin
3
yang menyebabkan hiperpigmentasi. Bila dilihat dari aspek mental kota Medan, yaitu orientasi nilai dan gaya
hidup, dapat dikatakan orientasi nilai dan gaya hidup masyarakat kota Medan tidak terlepas dari adanya pengaruh globalisasi. Globalisasi yang merupakan ‘intensifikasi
kesalingterhubungan’ global itu, dalam dirinya terkandung arti yang merujuk pada keadaan dunia dewasa ini, dimana:
“..the radical acceleration in the flows of capital, people, goods, images, and ideologies subjects and objects, in the short across the
face of globe has brought even the most remote parts of the world in contect with metropolitan centers ..percepatan luar biasa arus
modal, manusia, barang, citra dan ideology singkatnya, subjek dan objek yang melintasi permukaan bumi, itu telah membawa bagian-
bagian dunia yang temapatnya sangat jauh sekalipun ke dalam
3
Butir-butir pigmen kulit
Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009
kontak dengan pusat-pusat metropolitan Inda Rosaldo, 2002:5 dalam Zuska 2008:18-19.
Menurut Abdullah 2007:169 mengutip Featherstone 1995, percepatan tersebut sejalan dengan perbaikan transportasi dan teknologi komunikasi, sehingga
hampir tidak ada satu masyarakat pun yang terbebas sepenuhnya dari pengaruh globalisasi. Adanya sarana transportasi internasional di kota Medan seperti bandara
udara Polonia dan pelabuhan Belawan, ditambah lagi dengan banyaknya fasilitas komunikasi membuat proses globalisasi yaitu keluar masuknya arus orang, arus
barang dan arus informasi yang tidak dapat dibendung, dari dan ke kota Medan, relatif lebih cepat dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Sumatera Utara.
Pengaruh proses globalisasi, di satu pihak tampak seperti kekuatan yang menghomogenisasi masyarakat di seluruh dunia, tetapi di pihak lain justru
memperkuat keheterogenan heterogenisasi pada masyarakat, atau malah keduanya berlangsung sekaligus Zuska, 2008:19. Seperti yang juga dinyatakan dinyatakan
oleh Speed 2002: 207 dalam Zuska 2008:20, “Theorists loking at the effects of globalization processes on local
culture have focused on two quite distinct of international capital throught the export of “America mass culture, the propagation of
ideologies of consumerism and the imposition of English as the dominant global language, leading to a global culture,….
Conversely, other outhors perceive a new diversity and multiplicity of cultures, be they ‘hybrid culture’, borderland cultures’..or
reassertions of local cultures and identities.. Some recent works have suggested that these opposing processes are at work
simultaneously… Para teoritisi yang melihat pengaruh proses globalisasi terhadap kebudayaan lokal memusatkan perhatian pada
dua proses yang sangat berbeda. Satu perspektif menunjuk pada kekuatan modal internasional yang menghomogenisasi kebudayaan
lokal melalui ekspor ‘kebudayaan umum Amerika’, penyebaran ideology konsumerisme dan penempatan bahasa Inggris sebagai
bahasa dunia yang dominan, menimbulkan suatu ‘kebudayaan
Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009
global’ dan penghancuran secara serentak kebudayaan nasional dan local…Sebaliknya penulis yang lain melihat proses globalisasi itu
menimbulkan multiplisitas dan keragaman kebudayaan baru, ialah ‘kebudayaan hybrid’ kebudayaan ‘borderland’ atau menimbulkan
penegasan kembali identitas dan kebudayaan lokal. Beberapa karya terbaru menyatakan bahwa proses-proses yang berlawanan ini
berjalan secara serentak.
Pengaruh proses globalisasi seperti itu jua lah yang dialami sebagian masyarakat kota Medan, yaitu adanya homogenisasi perubahan gaya hidup
masyarakat kota Medan yang cenderung mengikuti gaya
4
hidup dari luar, baik dari segi makanan maupun mode fashion
5
. Seperti halnya mode pakaian dan tata rias yang memerlukan pengunaan kosmetik antara lain cat rambut, warna kuku, lipstick
dan bedak. Dimana perubahan mode tersebut seringkali merefleksikan adanya perubahan dalam kebutuhan, sikap dan nilai-nilai Horton, 1992:187
Ciri kota Medan sebagai kota metropolis
6
juga memengaruhi gaya hidup masyarakatnya. Gaya hidup sebagian masyarakat kota Medan, sebagaimana kota
metropolis lainnya, seperti invidualis, serba instan, dan konsumtif semakin mendorong perempuan metropolis yang gemar bersolek berias untuk tampil cantik
dan menarik. Berias nampaknya telah menjadi keinginan hampir semua perempuan dari
berbagai kalangan mulai dari wanita karir sampai ibu rumah tangga, dari yang
4
Gaya fad adalah ragam variasi tutur, dekorasi yang tidak penting dan berjangka waktu pendek. Tampaknya gaya lahir dari keinginan untuk memperoleh dan mempertahakan status sebagai seseorang yang lain atau sebagai
pemimpin.
5
Mode fashion sama dengan gaya, tapi mengalami perubahan lebih lambat dan bersifat tidak terlalu sepele, serta kemunculannya cenderung bersiklus.
6
Metropolis : jenis kota yang dicirikan oleh luas wilayahnya yang kurang luas dan penduduknya yang banyak, terdiri atas orang-orang dari berbagai bangsa untuk berdagang dan tukar menukar kekayaan budaya rohani. Juga
terdapat percampuran perkawinan antar bangsa dan ras sehingga memunculkan filasfat dan kepercayaan baru. Secara fisik perkembangan menjadi metropolis menunjukkan sifat kemegahan, tapi dari segi sosial
memperlihatkan adanya kekontrasan antara golongan yang kaya dan golongan yang miskin.
Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009
berekonomi tinggi sampai yang rendah, terutama bila hendak pergi ke pesta. Di samping itu, bila kita berjalan-jalan ataupun naik angkutan kota, dengan mudah kita
dapat menemukan perempuan-perempuan kota Medan yang menggunakan kosmetik harian. Seolah-olah penggunaan kosmetik telah menjadi kebutuhan primer, sehingga
mereka tidak berani tampil tidak percaya diri keluar rumah tanpa kosmetik, minimal dengan sapuan bedak.
Banyaknya perempuan kota Medan yang berlalu lalang, seperti ketika hendak pergi ke kantor atau tempat lainnya, merupakan pemandangan sehari-hari yang juga
dilihat oleh informan disela-sela pekerjaannya. Hal ini ternyata turut juga mendorong informan untuk tampil cantik, seperti yang dituturkan Bu Molek:
“Kalau lihat perempuan kantoran yang sering saya lihat cantik, bergaya, kulitnya putih, pake make up kok bagus gitu bu,aku
pengen juga sih, tapi saya sadar pastilah pakai kosmetik yang mahal, ya saya nggak ada duitlah, bukan iri, hanya enak saja
melihatnya”.
Sama halnya dengan Jelita, mempunyai tetangga yang bekerja di tempat lain tidak disebutkan tempat kerjanya, dan melihat wajah tetangganya tersebut semakin putih
dan mulus. Hal ini membuat Jelita tertarik untuk memakai produk kosmetik pemutih yang sama dengan tetangganya tersebut,
“Ya saya tanya pada teman saya tersebut, pakai bedak apa kamu kok bisa putih sekarang wajahmu? Lalu ia jawab pakai Natural 99”.
Keinginan untuk menjadi cantik dan menarik mereka tindaklanjuti dengan berusaha mencari informasi tentang kosmetik yang digunakan teman-temannya.
Karena menurut Bu Molek perempuan itu harus cantik, jangan karena pekerjaan hanya sebagai penyapu jalan, kita mengabaikannya. “Sudahlah pekerjaan kita
Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009
penyapu jalan, ya jangan jeleklah”, katanya. Bagi Bu Molek cantik itu perlu selain disayang suami, penilaian orang terhadap diri sendiri juga perlu, karena pernah ada
orang yang berkomentar, “Bu Molek sekarang kelihatan lebih muda dan cantik daripada anaknya, ya”. Komentar seperti itu membuat Bu Molek senang.
Perasaan ingin dihargai, disayang suami menimbulkan keinginannya untuk bisa tampil cantik. Selain itu rasa takut akan kehilangan suami atau rasa cemas bahwa
suami akan cenderung tidak setia jika mereka tidak merawat diri dan berdandan juga mendorong mereka untuk menggunakan kosmetik seperti yang diakui oleh Bu Jum
dan Puji. Lain lagi dengan Bu Laila yang merasa dengan memakai kosmetik lebih percaya diri, sedangkan Bu Arti berpendapat bahwa memang sudah kodratnya
perempuan harus dandan.
4.2. Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Dinas Kebersihan Kota Medan.